Wasit asal Jepang, Futoshi Nakamura, yang memimpin laga Persija Jakarta vs PSS Sleman menuai sorotan karena dianggap berat sebelah. Manajemen PSS pun resmi melayangkan surat protes ke PSSI.
Laga antara Persija vs PSS pada pekan ke-23 Liga 1 2023/2014 pada Sabtu (16/12) berakhir dengan kemenangan tim tuan rumah dengan skor tipis 1-0.
Satu-satunya gol di laga tersebut dicetak oleh Ondrej Kudela yang berhasil mengeksekusi tendangan penalti. Sebelumnya, wasit memberikan hadiah penalti usai Marko Simic dilanggar Thales di kotak penalti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini menimbulkan kekecewaan dari pihak PSS. Pasalnya, jika dilihat dari tayangan ulang, Thales hanya berfokus untuk membuang bola dengan kaki kanannya tanpa ada kontak dengan Simic.
Lalu pada menit ke-74, Abduh Lestaluhu melakukan tembakan dari luar kotak penalti. Bola mengenai tangan pemain Persija, Hansamu Yama. Tetapi wasit tak menganggap itu handsball.
Dengan beberapa bukti tersebut, pihak manajemen PSS mengajukan surat protes ke PSSI terkait dengan kinerja wasit Futoshi Nakamura di laga tersebut.
"Setelah kejadian ini, manajemen PSS kan melayangkan surat resmi terkait dengan kerugian yang dialami," tulis PSS, saat dikutip detikJogja dari laman resmi, Rabu (20/12/2023).
"Harapannya, hal-hal seperti ini tidak lagi terjadi di kemudian hari mengingat perjuangan untuk mendapatkan poin demi poin dilakukan dengan usaha maksimal dan akan sangat menyakitkan jika harus dicederai dengan keputusan-keputusan yang merugikan tim," sambungnya.
Sementara itu, kinerja wasit juga disayangkan oleh pelatih PSS, yakni Risto Vidakovic serta gelandang Esteban Vizcarra usai laga.
"Kami tidak tahu penyebab wasit asal Jepang itu memberikan penalti untuk tuan rumah di akhir pertandingan," ujar Risto Vidakovic saat sesi jumpa pers, Sabtu (16/12).
"Kedatangan kami menjalani pertandingan ini dengan kerja keras sepanjang pertandingan. Namun wasit memberikan keputusan penalti yang tidak bagus untuk kami ketika tinggal dua menit," imbuh Vizcarra.
(apu/rih)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan