Polisi Selidiki Kehadiran Suporter PSS di Semarang yang Berujung Ricuh

Regional

Polisi Selidiki Kehadiran Suporter PSS di Semarang yang Berujung Ricuh

Angling Adhitya Purbaya - detikJogja
Senin, 04 Des 2023 20:24 WIB
Sebagian suporter turun ke lapangan di menit akhir laga PSIS vs PSS di Stadion Jatidiri Semarang, Minggu (3/12/2023) sore.
Sebagian suporter turun ke lapangan di menit akhir laga PSIS Semarang vs PSS Sleman di Stadion Jatidiri, Kota Semarang, Minggu (3/12/2023) sore. Foto: Prihatnomo/detikJateng
Jogja -

Kericuhan suporter mewarnai laga PSIS Semarang melawan PSS Sleman di Stadion Jatidiri, Kota Semarang, Minggu (3/12), pada pekan ke-21 Liga 1 2023/2024. Polisi pun menyelidiki kehadiran suporter PSS di Semarang tersebut.

"Ini yang lagi kita dalami, kehadiran suporter lawan ini siapa yang memfasilitasi, dapat tiketnya dari mana kok yang datang sampai ribuan orang," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar kepada wartawan di kantornya, Senin (4/12/2023) dilansir detikJateng.

Irwan mengatakan kehadiran pendukung PSS menjadi pertanyaan karena peraturan PSSI menyatakan pendukung tim tamu dilarang datang. Namun ternyata ada ribuan suporter tamu yang hadir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihaknya akan memeriksa sejumlah pihak mulai dari panitia pelaksana (panpel), koordinator suporter dari Semarang dan Sleman, termasuk CEO PSIS, Yoyok Sukawi yang ikut terluka dalam insiden keributan di Stadion Jatidiri itu.

"Saya sudah minta Kasat Reskrim untuk memanggil beberapa pihak dari Panpel, koordinator suporter Semarang dan Sleman, termasuk CEO Mas Yoyok nantinya karena jadi korban meski tidak melapor," jelas Irwan.

ADVERTISEMENT

Untuk diketahui, pertandingan dengan hasil 1-0 untuk kemenangan PSIS yang digelar Minggu (3/12) kemarin itu diwarnai kericuhan. Selain di stadion, kerusuhan juga terjadi di Jalan Singsingamangaraja.

Dalam kericuhan itu sedikitnya lima bus pengangkut suporter dan satu mobil warga mengalami pecah kaca akibat dilempari batu usai pertandingan.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Satake Bayu mengatakan saat ini sebanyak 13 orang telah diperiksa.

"Langkah-langkah yang sudah dilakukan Polresta Semarang telah dilakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi kurang lebih ada 13 saksi yang sudah dilakukan pemeriksaan," kata Satake di kantornya, Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Senin (4/12) dilansir detikJateng.

Terkait perusakan terhadap bus, Satake menyebut bus dicegat puluhan orang yang kemudian melakukan pelemparan.

"Di Jalan Sisimangaraja mereka dihentikan oleh ada 30 orang pengendara sepeda motor kemudian melakukan pelemparan pada bus tersebut akibatnya ada lima bus yang mengalami pecah kaca dan satu kendaraan yang kebetulan berada di sana akhirnya pecah juga kacanya," ungkap Satake.

Manajemen PSS Sleman Menyesalkan Terjadi Kericuhan

Pihak manajemen PSS Sleman menyayangkan kericuhan tersebut.

Presiden Direktur Putra Sleman Sembada (PT PSS), Gusti Randa mengatakan PSS sudah melarang suporternya untuk away.

"PSS sudah tidak kurang untuk memberi tahu pendukungnya untuk tidak hadir di seluruh pertandingan tandang PSS termasuk di Stadion Jatidiri kemarin. Dalam imbauan tersebut dengan jelas kami beritahu konsekuensi apa yang akan PSS terima atas kejadian lanjutan nantinya," ujar Gusti Randa dalam rilis yang diterima detikJoga, Senin (4/13).

"Kami dari PSS sangat menyayangkan kejadian di akhir laga kemarin. Seharusnya kita bisa mengakhiri laga dengan baik. Namun ada beberapa oknum yang malah merusak hal tersebut," jelasnya.

Gusti Randa menambahkan, kericuhan ini melukai sportivitas di sepakbola.

"Kami juga secara luas memandang hal-hal seperti ini merusak sportivitas dalam olahraga. Tidak hanya dalam kejadian ini saja, hal tersebut sangat kami sayangkan dan tidak seharusnya terjadi," sambungnya.

Sekali lagi, Gusti mengimbau suporter untuk tidak hadir di pertandingan away PSS selanjutnya. Mengingat, PSS juga mendapat sanksi dari Komite Disiplin (Komdis) untuk tidak hadir di tiga laga home PSS.

"PSS kembali menghimbau untuk PSS Fans tidak mengulangi hal tersebut lagi. Kita harus menghormati seluruh keputusan Federasi, PT LIB dan Panpel tim lawan dalam hal ini untuk tidak hadir ke Stadion," jelas Gusti.

"Perjalanan PSS masih panjang di Liga 1. Kami sangat menyayangkan kejadian kemarin dan berharap hal tersebut tidak terulang kembali. Tujuannya tentu agar PSS bisa fokus menjalani pertandingan dan kembali meraih hasil positif," pungkasnya.




(rih/aku)

Hide Ads