Bahkan, Indra menilai bahwa penting untuk mengalokasikan anggaran agar pelatih-pelatih mendapatkan pelatihan tanpa biaya. Dengan pelatian tersebut, kata Indra, akan meningkatkan kualitas pelatih.
"Karena saya khawatir di Indonesia orang dapat menjadi pelatih tanpa memiliki keterampilan dasar seperti menendang bola. Sehingga memang perlu untuk menyediakan pelatihan gratis," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Contoh, Jepang punya pelatih 80 ribu, seribu lebih itu A Pro. Coba bandingkan, ini yang harus kita kejar. Kita beruntung ada Inpres nomor 3 tahun 2019, kami punya program kalau bisa lisensi D dan C itu gratis," lanjut Indra.
Lebih lanjut, hal yang perlu diperbaiki adalah pengembangan pemain. Sedangkan yang terakhir adalah soal kompetisi.
"Orang menganggap bahwa untuk bisa berprestasi hanya lewat kompetisi, padahal tidak. Kompetisi itu setelah 4 hal di atas sudah baik. Kompetisi itu hanya ujian saja," ujarnya.
Baca juga: Babak Pertama, Persib Ungguli PSS Sleman 2-1 |
Dengan dukungan dan perbaikan terhadap lima poin tersebut, Indra yakin ke depannya perkembangan sepak bola Indonesia akan semakin baik.
"Kalau kita memberikan dukungan pada kelima aspek ini, kita akan membawa perkembangan sepak bola ke arah yang lebih baik di masa depan," ucapnya.
Di sisi lain, dalam rencana jangka pendek Indra menilai perlu mendatangkan pemain berbakat dari luar negeri. Semua itu untuk mencapai prestasi yang lebih cepat dan dapat memotivasi generasi mendatang.
"Bagaimana kita bisa mempersiapkan generasi berbakat sepak bola Indonesia yang lebih unggul jika kita tidak menginvestasikan pelatih dan pemain berkualitas? Mari tingkatkan kualitas ini, dan mari kita hindari saling menyalahkan, karena hal itu yang sangat tidak produktif," ujarnya.
(cln/aku)
Komentar Terbanyak
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa
Catut Nama Bupati Gunungkidul untuk Tipu-tipu, Intel Gadungan Jadi Tersangka
Amerika Minta Indonesia Tak Balas Tarif Trump, Ini Ancamannya