Madura United menahan imbang tuan rumah PSS Sleman dengan skor 1-1 di Stadion Maguwoharjo Sleman, Minggu (24/9/2023) sore. Pada laga pekan ke-13 itu diwarnai insiden pengeroyokan oleh orang tak dikenal terhadap staf MO Madura United.
Insiden itu terjadi selepas pertandingan. Tepatnya saat sesi post match press conference. Tim Madura United mendapat giliran pertama.
Sejak awal sesi jumpa pers, gangguan dari orang tak dikenal yang diduga merupakan suporter telah muncul. Mereka hadir ke ruang media yang seharusnya steril dari suporter. Harus menunggu beberapa waktu baru steward datang untuk menghalau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, tak sampai di situ ternyata ada satu oknum diduga suporter yang bisa menyusup. Dia memakai topi dan buff yang menutupi seluruh wajah. Dia kemudian membalikkan nama klub Madura United di meja saat sesi preskon masih berjalan.
Sontak kejadian ini memicu ketegangan. Karena suasana tak kondusif, tim Madura United tak melanjutkan jumpa pers.
Saat keluar dari ruangan preskon, terjadilah keributan yang membuat salah satu staff MO Madura United dikeroyok hingga mengalami luka di wajah.
Sementara itu, Panpel PSS Sleman meminta maaf dengan adanya kejadian itu.
"Panpel PSS menyatakan permohonan maaf atas insiden terhadap personel media officer Madura United pasca laga PSS Sleman menghadapi Madura United FC di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Minggu (24/9)," kata Ketua Panpel PSS, Yuyud Pujiarto dalam keterangannya, Senin (25/9).
Panpel, kata Yuyud, saat ini sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengusut pelaku yang terlibat.
"Kami sudah melakukan koordinasi bersama pihak penegak hukum untuk melakukan investigasi dan mengusut oknum yang terlibat," ujarnya.
Panpel, lanjut Yuyud, juga menyesalkan adanya insiden tersebut.
"Kami turut menyesal atas insiden tersebut. Harapannya kejadian ini menjadi yang terakhir dan tidak terulang lagi di kemudian hari," pungkasnya.
(sip/sip)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan