Sultan HB X Ancam Tutup TPA Piyungan Lagi Jika...

Sultan HB X Ancam Tutup TPA Piyungan Lagi Jika...

Adji G Rinepta - detikJogja
Jumat, 25 Agu 2023 16:42 WIB
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Selasa (18/7/2023).
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Selasa (18/7/2023). Foto: Adji G Rinepta/detikJogja
Jogja -

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X kembali menegaskan jika masalah sampah merupakan kewenangan Pemerintah Kota-Kabupaten. Jika Pemkot-Pemkab tak mampu mengelola sampah, Sultan mengancam akan menutup kembali Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan, Bantul.

Sultan mengatakan, dua tahun pihaknya telah mengirim surat ke Pemkot maupun Pemkab untuk pengelolaan sampah mandiri di wilayah masing-masing. Namun tak juga dilakukan.

"Dua tahun lalu kan sudah dikasih surat, akan penuh (pengelolaan sampah di wilayah masing-masing), sehingga (bisa) dipersiapkan, tapi kan juga nggak melakukan," kata Sultan kepada wartawan di kantornya, Kota Jogja, Jumat (25/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian sebelum pengumuman TPA Piyungan ditutup pada akhir Juli lalu, menurut Sultan empat bulan sebelumnya pihaknya telah mengirim surat pemberitahuan kembali.

"Empat bulan sebelumnya juga kita kasih tahu, kalau nggak kita mau nutup, ya kita tutup karena wewenang kabupaten kota, terpaksa kita tutup," jelas Sultan.

ADVERTISEMENT

Akhirnya TPA Piyungan pun ditutup karena sudah overkapasitas. Meski tak berselang lama kembali dibuka dengan pembatasan, dengan memanfaatkan Zona Transisi 1.

Dibukanya TPA Piyungan walaupun dengan pembatasan tersebut, menurut Sultan juga dipengaruhi oleh respons kota-kabupaten yang sudah menunjukkan usaha dalam mengelola sampah mandiri.

"Nanti kalau nggak berubah ya kita tutup meneh (lagi), tapi nyatanya kan bisa," lanjutnya.

Sultan mengungkapkan, selain karena telah overkapasitas, penutupan TPA Piyungan juga agar menjadi pembelajaran terhadap kota-kabupaten terlebih masyarakat dalam pengelolaan sampah.

Menurut Sultan, masyarakat sudah terlalu santai mengandalkan TPA Piyungan selama bertahun-tahun sehingga malas mengelola sampah mandiri.

"Jadi masyarakat sendiri sudah terlalu manja sudah sekian puluh tahun difasilitasi begitu ditutup bingung dewe. Biarin aja. Kira harus juga mendidik masyarakat jangan dimanjakan," tutupnya.




(rih/ahr)

Hide Ads