Rider Jepang Haruki Noguchi tewas usai tabrakan di Sirkuit Mandalika. Begini kesaksian marshal yang bertugas di tikungan 10 D Sirkuit Mandalika, Ahmad Fajri (26).
Diketahui, marshal adalah sebutan bagi petugas yang membantu para pembalap saat mengalami kecelakaan di lintasan balap.
Mengutip detikBali, Fajri melihat langsung tabrakan maut yang menewaskan Haruki. Peristiwa itu dalam balapan final race kedua ARRC untuk kelas Asia Superbike (ASB) 1000 di Sirkuit Mandalika, Minggu (13/8) lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fajri menuturkan, helm Haruki retak dan penuh darah seusai ditabrak rider Malaysia Kasma Daniel Kasmayudin. Fajri sempat menangis saat melihat kondisi Haruki.
Fajri mengungkapkan, tikungan 10 D Sirkuit Mandalika memang sangat rawan. Menurutnya, dari tikungan 7 hingga 9 tidak ada tikungan setajam lokasi kecelakaan maut tersebut.
"Waktu itu tim medis posisinya agak jauh ada di posisi tikungan 10 A. Saya di tikungan 10 D karena kosong di sana (petugasnya)," kata Fajri di Sirkuit Mandalika, Senin (21/8/2023).
Sebelum terjatuh, Fajri melanjutkan, Haruki sempat melebar di tikungan tersebut. Haruki menyenggol ban belakang Azlan Shah Kamaruzaman yang berada di posisi ketiga saat balapan.
Setelah jatuh, Haruki kena tabrak. Saat itu, Fajri melihat motor Haruki memutar. Fajri pun berlari ke tengah lintasan untuk menolong Haruki yang tergeletak dengan posisi tengkurap.
"Di sana ada darah di aspal. Setelah itu, saya amankan motornya. Motor tidak terlalu parah. Hanya setangnya saja yang bengkok," imbuhnya.
Menurut Fajri, rider Malaysia yang menabrak Haruki juga terpental sejauh sekitar 100 meter. Setelah terjatuh, Kasma sempat berlari untuk menolong Haruki yang bersimbah darah.
"Waktu itu dia dipeluk sama rider Malaysia yang terjatuh bersamaan dengan Haruki. Dia bilang 'ini semua salah saya'. Tapi Azlan waktu itu menenangkan, 'kamu tidak salah. Itu sudah memang takdir. Tidak bisa dihindarkan'," imbuh Fajri menirukan percakapan para rider yang terlibat kecelakaan tersebut.
Melihat Haruki berlumuran darah, Fajri langsung meminta untuk mengibarkan bendera merah. Setelah itu, tim medis datang ke lokasi kecelakaan.
"Saya yang bawa helm itu penuh darah. Saya bertiga nangis melihat kondisi Haruki waktu itu. Saya berdoa yang baik saja untuk almarhum," pungkas Fajri.
Haruki yang merupakan rider tim Honda Showa Denki Group itu sempat menjalani perawatan intensif di RSUD NTB. Haruki akhirnya dinyatakan meninggal dunia setelah tiga hari menjalani perawatan.
(rih/aku)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan