Ahmad Fajri, marshal yang bertugas di tikungan 10 D Sirkuit Mandalika melihat langsung tabrakan maut yang menewaskan rider Jepang Haruki Noguchi. Marshal adalah sebutan bagi petugas yang membantu para pebalap saat mengalami kecelakaan di lintasan balap.
Fajri menuturkan helm Haruki retak dan penuh darah seusai ditabrak rider Malaysia Kasma Daniel Kasmayudin. Fajri sempat menangis saat melihat kondisi Haruki yang mengenaskan.
"Retak, hampir terlepas. Helmnya penuh darah. Mulut, telinga, hidung, mata semua keluar darah," tutur Fajri, Senin (21/8/2023) di Sirkuit Mandalika.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria berusia 26 tahun itu mengungkapkan tikungan 10 D Sirkuit Mandalika memang sangat rawan. Menurutnya, dari tikungan 7 hingga 9 tidak ada tikungan setajam lokasi kecelakaan maut tersebut.
"Waktu itu tim medis posisinya agak jauh ada di posisi tikungan 10 A. Saya di tikungan 10 D karena kosong di sana (petugasnya)," imbuh Fajri.
Sebelum terjatuh, Fajri melanjutkan, rider Jepang itu sempat melebar di tikungan tersebut. Haruki menyenggol ban belakang Azlan Shah Kamaruzaman yang berada di posisi ketiga saat balapan.
Sudah terjatuh, Haruki juga kena tabrak. Saat itu, Fajri melihat motor Haruki memutar. Fajri pun berlari ke tengah lintasan untuk menolong Haruki yang tergeletak dengan posisi tengkurap.
"Di sana ada darah bergeletakan di aspal. Setelah itu, saya amankan motornya. Motor tidak terlalu parah. Hanya stangnya saya yang bengkok," imbuhnya.
Menurut Fajri, rider Malaysia yang menabrak Haruki juga terpental sejauh 100 meter. Setelah terjatuh, Kasma sempat berlari untuk menolong Haruki yang bersimbah darah.
"Waktu itu dia dipeluk sama rider Malaysia yang terjatuh bersamaan dengan Haruki. Dia bilang 'ini semua salah saya'. Tapi Azlan waktu itu menenangkan, 'kamu tidak salah. Itu sudah memang takdir. Tidak bisa dihindarkan'," imbuh Fajri menirukan percakapan para rider yang terlibat kecelakaan tersebut.
Melihat Haruki berlumuran darah, Fajri langsung meminta untuk mengibarkan bendera merah. Setelah itu, tim medis datang ke lokasi kecelakaan.
"Saya yang bawa helm itu penuh darah. Saya bertiga nangis melihat kondisi Haruki waktu itu. Saya berdoa yang baik saja untuk almarhum," pungkas Fajri.
Haruki mengalami kecelakaan maut dalam balapan final race kedua ARRC untuk kelas Asia Superbike (ASB) 1000 di Sirkuit Mandalika, Minggu (13/8/2023). Akibatnya, rider dari tim Honda Showa Denki Group itu harus menjalani perawatan intensif di RSUD NTB. Haruki akhirnya dinyatakan meninggal dunia setelah tiga hari menjalani perawatan di rumah sakit tersebut.
(iws/dpw)