8 Puisi Tentang Kemerdekaan untuk Lomba 17 Agustus, Penuh Nilai Perjuangan

8 Puisi Tentang Kemerdekaan untuk Lomba 17 Agustus, Penuh Nilai Perjuangan

Santo - detikJogja
Selasa, 15 Agu 2023 16:15 WIB
Sejumlah siswa membentangkan bendera merah putih di jalan protokol di Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (15/8/2023). Menjelang Hari Kemerdekaan ke-78 RI pada 17 Agustus 2023 pemerintah setempat bersama 17 ribu siswa SMA dan SMK di Kendari membentangkan bendera merah putih sepanjang 17 kilometer di jalan poros penghubung antara Teluk Kendari hingga perbatasan Kabupaten Konawe Selatan. ANTARA FOTO/Jojon/foc.
8 Puisi Tentang Kemerdekaan untuk Lomba 17 Agustus, Penuh Nilai Perjuangan (Foto Ilustrasi: ANTARA FOTO/JOJON)
Jogja -

Lomba 17 Agustus dapat diisi dengan berbagai jenis lomba termasuk lomba membaca puisi kemerdekaan. Simak deretan puisi kemerdekaan yang penuh nilai perjuangan berikut ini.

Dalam Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI, lomba-lomba yang diadakan biasanya mengusung tema kemerdekaan. Salah satu lomba yang kerap diadakan terutama di sekolah-sekolah adalah lomba puisi tentang kemerdekaan.

Nah, bagi detikers yang sedang membutuhkan inspirasi untuk menyusun puisi tentang kemerdekaan, berikut ini detikJogja sudah menghimpun beberapa puisi yang dikutip dari buku 'Antologi Puisi Kemerdekaan-Indonesia Maju' (2021) oleh Komunitas Muda Bersejarah dan buku 'Antologi Puisi Kemerdekaan, Pancasila dan Pendidikan?' (2020) oleh TPS Amla.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puisi Tentang Kemerdekaan untuk Lomba 17 Agustus

1. "Indonesia Telah Merdeka" karya Hernawati

Indonesia telah merdeka

Sudah lama Indonesia merdeka

ADVERTISEMENT

Merdeka dari penjajahan bangsa Eropa dan Asia

Merdeka dari penjajahan Portugis, Spanyol, Inggris, Belanda dan Nippon Pemimpin Asia

Ya, saat ini Indonesia telah merdeka

Merdeka dari belenggu penjajahan kolonial yang begitu lama

Merdeka dari belenggu kependudukan militer Jepang hingga muncul romusha

Indonesia saat ini telah merdeka, merdeka dari belenggu yang menyiksa

Wahai Indonesiaku tercinta

Belenggu penjajah sudah begitu lama sirna

Biarkan kisah lampau menjadi sejarah bangsa

Kini dirimu telah merdeka

Wahai Indonesiaku tercinta

Jangan sia-siakan kemerdekaan yang telah ada

Kemerdekaan yang kau dapat dengan tumpah darah dan tetesan air mata

Kemerdekaan yang kau dapat dari perjuangan dan pengorbanan pahlawan yang telah tiada

Wahai Indonesiaku tercinta

Tanah airku yang selalu ku puja

Kini engkau telah merdeka

Saat ini Indonesia telah merdeka


2. "Memang Harus Menderita" karya Agus Miftakus Surur

Aku bangga terlahir di dunia

Di negeri yang melimpah kekayaan alam raya

Tongkat tertancap berbuah dan berdaun

Rakyat bahagia tawa canda kian rukun

Negeriku...

Tak hayal cerita kejayaan kerajaan

Mengusik telinga hingga ke penjuru dunia

Bangsa kulit putih terdengar gaung kejayaan

Tercipta niat licik dalam balutan niaga

Nestapa...

Bagai pohon kelapa di tengah kolam buaya

Janjimu emas kau ambil ladangnya

Tiga setengah abad nestapa melanda

Tak ada damai pada kami semua

Tibalah...

Jepang datang membawa samurai kemenangan

Sorak gembira lebih dari semenjana

Tapi...

Piala kau letakkan di tengah belantara

Tanpa bekal penuh hewan siap mangsa

Sekutu tak mau berjalan begitu saja

Gemuruh nabastala porak-poranda dua kota

Akhirnya...

Asa merdeka

Indonesia

3. "Satu Kata Merdeka" karya Ikbal Alimuddin

Kita semua adalah pejuang

Pejuang buat diri kita sendiri

Memperjuangkan masa depan

Layaknya para pahlawan kemerdekaan

Perjuangan memang tak semudah membalikkan telapak tangan

Karena di balik perjuangan ada kemerdekaan yang menanti untuk diraih

Inilah yang juga dilakukan oleh para pahlawan

Mereka memperjuangkan kemerdekaan

Dengan bercucuran keringat, bertumpah darah

Mengerahkan seluruh jiwa dan raganya

Demi satu kata, "Merdeka"

Semangat perjuangan para pahlawan

Juga tertanam kuat di diri kita semua

Dalam meraih impian

Tidak semudah membalik telapak tangan

Butuh diterpa, butuh berjuang,

Sampai titik darah penghabisan,

Demi satu kata, "Merdeka"

4. "Satu Kata Merdeka" karya Alina Yulia Utami

Hati bergetar

Jiwa bergelora

Semangat ini tak pernah padam

Dari dirimu

Dengan sebuah bambu runcing

Kau lawan musuh musuhmu

Tetesan darah mengalir membasahi tubuhmu

Namun kau tak pernah menyerah

Dengan penuh keyakinan kau kobarkan semangat

Harapan untuk bisa terbebas dari belenggu penjajahan

Kau teriakkan kata Merdeka

Merdeka untuk nusa dan bangsa

5. "Padamu Pahlawanku" karya Alina Yulia Utami

Derap langkah mengiringi kepergianmu

Di hari nan suci ini tanpa diriku

Kau berjuang demi nusa dan bangsa

Demi membela Ibu Pertiwi

Oh pahlawanku

Kau berjuang demi membela Ibu Pertiwi

Oh pahlawanku

Kau berjuang demi membela Ibu Pertiwi

Kau korbankan harta bahkan nyawamu

Untuk negeri ini

Demi mempertahankan Pancasila dan NKRI

Oh pahlawanku

Begitu besar jasamu

Begitu harum namamu

Terima kasih pahlawanku

Kau bela negeri ini sampai mati

6. "Penuh Peluh" karya Alwiyah Dwi P

Aku menyaksikan dari jauh

Senjata itu kian menusuk tubuh

Dan kini hanya tinggal separuh

Tak lagi terlihat utuh

Jiwaku terasa ikut terbunuh

Semakin terdengar suara gemuruh

Semakin aku tak bisa menahan peluh

Berjuang dengan semangat penuh

Meski keadaan semakin gaduh

Semangatnya yang semakin rusuh

Di balik pakaiannya yang lusuh

Masih terdapat semangat yang tetap utuh

Selalu berpegang teguh

Untuk menjaga Indonesia


7. "Perjuangan" karya Dadan Maulana

Kemerdekaan ini diraih dengan usaha

Usaha tanpa kata menyerah

Kemerdekaan ini diraih dengan keringat

Yang bercucuran gerimis turun membasahi dahan

Kemerdekaan ini diraih dengan lelah

Lelah yang setia menghantu

Kemerdekaan ini diraih dengan darah

Karena berjuta ton darah tumpah untuk kemerdekaan

Kemerdekaan ini diraih dengan nyawa

Karena beratus ratus tahun silam nyawa melayang

Semuanya untuk Indonesia

Semuanya untuk masa depan Indonesia yang lebih cerah

Perjuangan para pahlawan yang tidak sia-sia

Tapi sekarang malah disia-siakan


8. "Bebas!" karya Debora Agatha Chandra E.

Di tanah sendiri tanpa kebebasan menjadi tidak berarti?

Menyusup berlindung dalam perdu

Tergores berdarah pun sudah tak lagi ku rasa sakitnya

Dingin? Kulit kami keras bagai kulit kayu

Sekali lagi

Masihkah ada?

Satu jalan untuk kembali pulang

Menyebutnya sebagai rumah tanpa harus terjajah

Jauh tinggalkan hutan menuju perkampungan

Melepas tombak terganti dengan erat genggaman

Masihkah ada?

Satu titik untuk ku sobek lebarkan sebagai cahaya Mengusir kutu penghisap darah kaya

Nah itulah deretan puisi tentang kemerdekaan yang penuh nilai perjuangan. Semoga bermanfaat ya, detikers!




(ams/aku)

Hide Ads