Sampah Tetiba Menggunung di Alkid Jogja, Pedagang Ngaku Tak Tahu

Sampah Tetiba Menggunung di Alkid Jogja, Pedagang Ngaku Tak Tahu

Adji G Rinepta - detikJogja
Jumat, 28 Jul 2023 16:43 WIB
Tumpukan sampah di Alun-alun Selatan Jogja, Jumat (28/7/2023).
Tumpukan sampah di Alun-alun Selatan Jogja, Jumat (28/7/2023). Foto: Adji Ganda Rinepta/detikJateng.
Jogja -

Tumpukan sampah terlihat menggunung di sisi selatan kawasan Alun-alun Kidul (Alkid) Kota Jogja. Pedagang sekitar mengaku tak mengetahui siapa yang membuang sampah sebanyak itu ke Alkid.

Pantauan detikJogja sekitar pukul 15.00 WIB, tumpukan sampah menggunung dengan tinggi kurang lebih 1,5 meter. Sampah-sampah tersebut terbungkus plastik hitam berukuran kecil hingga besar.

Seorang pedagang kopi di kawasan Alkid, Rizki Ardiansyah mengaku tak mengetahui sumber sampah itu. Menurutnya sejak ia buka kedainya sekitar pukul 6 pagi tadi, sampah sudah menggunung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kedai ini buka sampai jam 4 pagi tadi. Tapi yang jaga (sebelumnya) katanya belum ada pas tutup. Pas saya buka kedai dan jaga, sampah sudah ada," ujar Rizki saat ditemui wartawan di kedainya, Jumat (28/7/2023).

Senada, pedagang angkringan Salom Gae. Salom mengaku tak tahu menahu asal-muasal gunungan sampah tersebut. Menurutnya, sampah itu cukup mengganggu pelanggannya.

ADVERTISEMENT

"Ada yang ngirim pasti, tapi nggak tahu kan. Ngaruh, banyak yang komplain. Yang beli ada yang bilangnganggu," ungkap Salom.


Salom menambahkan gunungan sampah tersebut menimbulkan bau tak sedap. Ia khawatir dagangannya menjadi sepi lantaran para pelanggannya dan pelanggan pedagang lain memilih jajan di tempat lain.

"Kalau sampah Alkid nggak bau tapi ini bau. (isinya) Kayak potongan ayam," jelas Salom.

"Mengganggu, bau banget. Bisa nggak ada yang belanja. Kalau bisa jangan ditaruh di situ," tutupnya.

Sebelumnya, Sekda DIY Beny mengungkapkan jika Kota Jogja merupakan salah satu wilayah yang terdampak pembatasan sampah yang dikirim ke TPA Piyungan, Bantul. Hal itu memaksa Kota Jogja untuk melakukan pengelolaan sampah mandiri.

Namun permasalahan yang muncul di Kota Jogja adalah tidak memiliki lahan yang cukup untuk pengelolaan sampah mandiri. Beny mengatakan dari rapat koordinasi telah ditentukan opsi yang digunakan untuk permasalahan sampah di Kota Jogja.

"Sampah di kota 100 ton per hari bisa kita geser ke transisi 1(di TPA Piyungan), yang memang sudah ada celahnya sekitar 10%, kira-kira kalau luasanya sekitar 1.747 meter persegi," jelas Beny kepada wartawan di kantornya, Kamis (27/7).

"Untuk volume yang lain kita serahkan ke kota sudah. Kan kota mengelola residu yang tidak terkirim ke TPA Piyungan," imbuh Beny.

Zona transisi 1 di TPA Regional Piyungan memang telah selesai, namun tetap harus dibatasi agar bisa berumur panjang. Untuk iti menurut Beny, pengiriman sampah dari kota Jogja ke zona transisi 1 akan dievaluasi tiap 3 hari sekali.

Beny melanjutkan, langkah selanjutnya yang akan dilakukan adalah mempercepat penyiapan zona transisi 2. "Upaya yang kedua adalah mempercepat transisi 2 selesai," tutupnya.




(apl/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads