11 Desa Wisata Jogja Terbaik untuk Liburan Keluarga: Pemandangan Alamnya Indah

11 Desa Wisata Jogja Terbaik untuk Liburan Keluarga: Pemandangan Alamnya Indah

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Rabu, 06 Agu 2025 09:21 WIB
Desa Wisata Pentingsari Sleman
Desa Wisata Pentingsari, Sleman. (Foto: Dok. Laman visitingjogja oleh Dispar DIY)
Jogja -

Ingin mengunjungi desa wisata Jogja terbaik untuk liburan keluarga? Jogja punya banyak pilihan menarik dengan suasana alam yang asri dan aktivitas seru yang ramah anak. Setiap desa menawarkan pengalaman berbeda yang cocok untuk keluarga yang ingin liburan sambil belajar budaya dan alam.

Dengan udara sejuk dan pemandangan yang menenangkan, desa wisata menjadi alternatif liburan yang menyenangkan tanpa harus jauh dari kota. Cocok untuk mengisi waktu bersama keluarga di akhir pekan maupun musim liburan.

Jika detikers tengah mencari rekomendasi desa wisata Jogja untuk liburan keluarga? Yuk, simak daftar selengkapnya berikut ini yang dihimpun dari laman resmi Dinas Pariwisata DIY.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Desa Wisata Jogja Terbaik untuk Liburan Keluarga

1. Desa Wisata Pulesari, Sleman

Desa Wisata Pulesari adalah destinasi keluarga yang menawarkan pengalaman liburan alami khas pedesaan. Begitu sampai, pengunjung akan disambut aliran sungai jernih, kebun salak yang tertata rapi, dan keramahan warga yang hangat. Terletak di Sleman dan dikembangkan sejak 2012, desa ini menjadi pilihan menarik untuk wisata edukatif sekaligus rekreasi.

ADVERTISEMENT

Kegiatan utama di desa ini adalah agrowisata salak. Wisatawan tidak hanya bisa belajar membudidayakan salak, tetapi juga mencicipi berbagai olahannya yang unik, mulai dari dodol, kerupuk, kolak, hingga sambal salak. Pengalaman yang sangat cocok dinikmati bersama anak-anak maupun orang tua dalam suasana santai dan interaktif.

Untuk yang ingin petualangan lebih seru, tersedia wahana river tracking dengan berbagai tantangan menyenangkan seperti jembatan bambu dan gua tersembunyi. Tersedia juga paket wisata terjangkau serta 48 homestay yang siap menampung keluarga yang ingin merasakan tinggal di desa.

2. Desa Wisata Sambi, Kaliurang

Berlokasi di jalur Kaliurang, Desa Wisata Sambi menghadirkan keindahan pedesaan yang masih sangat asri. Suasana segar, rumah-rumah joglo, dan budaya lokal yang tetap lestari membuat desa ini cocok sebagai tempat healing keluarga yang datang dari hiruk pikuk perkotaan. Dengan pengelolaan yang rapi, desa ini menjadi primadona wisata di Sleman.

Aktivitas seru yang bisa dilakukan antara lain menanam padi, memerah susu sapi, hingga membuat jamu tradisional. Anak-anak pun bisa diajak bermain dolanan jadul seperti egrang atau gobag sodor, menjadikannya pengalaman budaya sekaligus edukasi yang menyenangkan. Semua kegiatan dirancang agar keluarga bisa belajar sambil bermain bersama.

Meskipun suasananya pedesaan, fasilitas di Desa Sambi cukup lengkap. Tersedia jogging track, flying fox, homestay, dan layanan katering. Akses menuju desa ini juga mudah, bisa dijangkau dengan kendaraan umum maupun pribadi dari pusat Kota Jogja.

3. Desa Wisata Trumpon, Lereng Merapi

Desa Wisata Trumpon terletak di kaki Gunung Merapi dan dikenal dengan agrowisata salak pondoh. Pengunjung disambut hamparan kebun salak yang luas dan hijau. Tidak hanya menikmati pemandangan, wisatawan bisa memetik buah langsung dan belajar proses budidayanya.

Salah satu spot favorit di desa ini adalah gardu pandang tiga lantai. Dari ketinggian, pengunjung bisa menikmati panorama Merapi, Merbabu, hingga Perbukitan Menoreh. Suasana tenang dan pemandangan yang indah sangat cocok dinikmati bersama keluarga, apalagi saat sore hari.

Trumpon juga menyediakan fasilitas tambahan seperti area outbond dan tempat pemancingan. Tersedia homestay bagi yang ingin bermalam dan merasakan langsung suasana desa di malam hari. Di sela aktivitas, pengunjung juga bisa belajar meracik jamu tradisional yang kaya manfaat.

4. Desa Wisata Krebet, Bantul

Desa Wisata Krebet di Kabupaten Bantul terkenal dengan sentra kerajinan batik kayu yang unik dan langka. Teknik batik yang biasa diaplikasikan di kain di sini diterapkan pada media kayu. Hasilnya berupa produk seperti topeng, wayang, dan souvenir yang cocok untuk oleh-oleh khas Jogja.

Tidak hanya menyaksikan hasilnya, pengunjung bisa ikut workshop dan belajar langsung dari para perajin. Anak-anak pun bisa diajak ikut melukis batik kayu sambil mengenal budaya Jawa. Kombinasi wisata seni dan budaya ini menjadikan Krebet sangat cocok untuk liburan keluarga yang penuh pengalaman baru.

Selain batik, desa ini juga memiliki wisata alam seperti Air Terjun Jurang Pulosari dan Sendang Tirta Waluya. Ada juga jeep wisata untuk menjelajah desa dan kawasan sekitarnya. Homestay dan fasilitas umum tersedia lengkap, menjadikan pengalaman wisata nyaman dan menyenangkan.

5. Desa Wisata Srimulyo, Bantul

Desa Wisata Srimulyo atau Dewi Mulia terletak di Piyungan, Bantul. Dikelilingi Sungai Opak dan Sungai Gawe serta berada di ketinggian 110 meter, desa ini menyuguhkan suasana sejuk dengan udara segar yang cocok untuk wisata keluarga. Sejak 2018, Srimulyo berkembang menjadi desa wisata berbasis komunitas dengan lebih dari 10 destinasi.

Wisata unggulannya antara lain Bukit Bintang, Watu Amben, Pasar Kebon Empring, hingga Gerbang Banyu Langit yang sangat instagramable. Kegiatan budaya seperti Jathilan, Kupatan Jolosutro, dan Gejog Lesung memberi pengalaman unik bagi pengunjung. Fasilitas pendukung lengkap, mulai dari taman keluarga, area kuliner, hingga mushola dan toilet bersih. Srimulyo juga dikenal sebagai Smart Village dan Desa Cantik berkat inovasi dan pengelolaan datanya.

6. Desa Wisata Tinalah, Kulon Progo

Desa Wisata Tinalah di Samigaluh, Kulon Progo menawarkan kesejukan alam dan kekayaan budaya yang cocok untuk liburan aktif. Terkenal dengan kegiatan seperti rock painting, outbound, tubing, serta kerajinan tradisional, desa ini mengajak wisatawan berinteraksi langsung dengan alam dan budaya lokal.

Dukungan infrastruktur terus dikembangkan, termasuk toilet bersih dari program Gerakan Wisata Bersih (GWB) dan penginapan homestay berkonsep lokal. Tinalah pernah masuk 50 besar ADWI 2021 dan menjadi tujuan kunjungan Wakil Menteri Pariwisata. Akses dari pusat Kota Jogja hanya 45 menit, menjadikan desa ini destinasi ramah keluarga yang kaya akan nilai edukasi dan keaslian budaya.

7. Desa Wisata Sambirejo, Sleman

Dewi Sambi, nama lain Desa Wisata Sambirejo, terkenal berkat Tebing Breksi, bekas tambang yang kini jadi ikon wisata penuh seni. Relief-relief pewayangan di tebing setinggi 30 meter menunjukkan keterampilan ukir warga lokal, sekaligus menjadi spot foto favorit wisatawan.

Selain pemandangan tebing dan sawah terasering, desa ini juga menyuguhkan pengalaman budaya seperti seni ukir, pertanian tradisional, dan kuliner lokal. Pengunjung bisa belajar mengolah batu breksi atau menginap di homestay warga. Pada 2021, Sambirejo menyabet gelar Desa Wisata Maju di ADWI, membuktikan komitmennya sebagai desa wisata berbasis pemberdayaan masyarakat.

8. Desa Wisata Pentingsari, Sleman

Terletak di lereng Merapi, Desa Wisata Pentingsari menyuguhkan kombinasi wisata alam, budaya, dan edukasi. Pengunjung bisa mengikuti paket live-in, bertani, membatik, hingga bermain musik tradisional. Desa ini juga menjadi rumah bagi produk-produk UMKM seperti kopi Madu Merapi dan Wedhang Rempah.

Dengan sistem pengelolaan berbasis masyarakat melalui Pokdarwis, Pentingsari menerima lebih dari 25.000 wisatawan per tahun. Desa ini pernah meraih penghargaan World Green Destination Award dan menjadi rujukan wisata berkelanjutan di Jogja. Berbagai paket tersedia, mulai dari wisata keluarga, adventure Merapi, hingga edukasi dan kuliner lokal, menjadikan Pentingsari destinasi lengkap untuk liburan bersama.

9. Desa Wisata Widosari, Kulon Progo

Ingin berwisata ke desa yang sejuk? Widosari jawabannya. Terletak di Kalurahan Ngargosari, Samigaluh, Desa Wisata Widosari berada di ketinggian 900 mdpl dan menawarkan udara sejuk serta panorama pegunungan yang luar biasa. Puncak Widosari menjadi ikon desa ini, berupa batu purba unik menyerupai wajah manusia. Tempat ini ideal untuk menyaksikan matahari terbit dengan latar Gunung Merapi, Sindoro, dan Sumbing. Paket yoga dan meditasi di puncak juga jadi daya tarik tersendiri.

Widosari juga dikenal dengan wisata edukatifnya. Di Rajendra Farm, anak-anak bisa belajar tentang peternakan domba, proses pembuatan pupuk organik, hingga mencicipi olahan kuliner seperti tongseng dan kambing guling. Ada juga program edukatif 'Cip Jangel', yang mengajarkan kerajinan dari tongkol jagung. Kegiatan ini tidak hanya menyenangkan, tapi juga memberikan nilai ekonomi bagi warga desa.

Nilai budaya Desa Wisata Widosari juga kuat. Tradisi seperti Merti Desa dan Kenduri masih dilestarikan, lengkap dengan kirab hasil bumi dan pertunjukan seni seperti jathilan dan wayang kulit. Bagi keluarga yang ingin menginap, tersedia homestay dan program live-in yang memberi kesempatan berbaur langsung dengan masyarakat. Dengan fasilitas lengkap dan lanskap luar biasa, Widosari sangat cocok untuk liburan keluarga bernuansa alami dan edukatif.

10. Desa Wisata Kasongan, Bantul

Rekomendasi desa wisata selanjutnya adalah Desa Wisata Kasongan yang berada di Desa Bangunjiwo, Kasihan. Desa ini dikenal sebagai pusat kerajinan gerabah terbesar di Jogja. Letaknya hanya sekitar 7 km dari pusat Kota Jogja dan mudah dijangkau, baik dengan kendaraan pribadi maupun umum. Saat tiba, wisatawan akan disambut deretan showroom yang menjual berbagai produk gerabah seperti guci, vas, pot bunga, patung Buddha, hingga hiasan rumah dari tanah liat.

Selain berbelanja, pengalaman menarik di Kasongan adalah mengunjungi workshop para perajin. Di sini, pengunjung dapat melihat langsung proses pembuatan gerabah dari awal, mulai dari tanah liat mentah hingga menjadi karya seni yang siap dijual. Aktivitas ini cocok untuk anak-anak dan keluarga yang ingin mencoba membentuk gerabah sendiri.

Kasongan juga sarat nilai sejarah. Legenda tentang tanah warga yang diserahkan karena ketakutan pada Belanda menjadi bagian penting identitas desa ini. Kini, warga yang dulu tak punya tanah justru bangkit lewat kreativitas tangan mereka. Suasana desa yang tenang, ramah, dan penuh karya seni menjadikan Kasongan destinasi menarik untuk wisata keluarga yang ingin nuansa budaya sekaligus edukatif.

11. Desa Wisata Kebonagung, Bantul

Berlokasi di Imogiri, Bantul, Desa Wisata Kebonagung menyuguhkan pemandangan sawah yang luas dengan udara sejuk khas pedesaan. Desa ini berfokus pada wisata pertanian dan budaya, memanfaatkan potensi masyarakatnya yang sebagian besar berprofesi sebagai petani dan peternak. Suasana yang alami menjadikan tempat ini ideal untuk keluarga yang ingin liburan sambil menyatu dengan alam.

Aktivitas wisata di Kebonagung sangat edukatif. Wisatawan bisa ikut menanam padi, membajak sawah, menggembala itik, bahkan belajar membuat tempe dan emping secara tradisional. Tidak hanya itu, tersedia juga pelatihan seni budaya seperti jathilan, karawitan, macapat, hingga praktik sholat dan kenduri. Anak-anak akan menemukan banyak hal baru yang tak mereka jumpai di kota.

Kebonagung juga memiliki Museum Pertanian dan sejumlah kegiatan kreatif lain seperti membatik di atas kayu atau keramik. Wisatawan bisa menyusuri Sungai Opak dengan perahu naga, menjadikan kunjungan semakin berkesan. Kombinasi wisata alam, budaya, edukasi, dan kesenian membuat Kebonagung jadi tempat liburan keluarga yang lengkap dan bermakna.

Itulah tadi sejumlah rekomendasi desa wisata Jogja terbaik untuk liburan keluarga. Kira-kira desa wisata yang menarik untuk kamu kunjungi, detikers?




(sto/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads