Sejarah Candi Ratu Boko Lengkap dengan Mitos, Lokasi, Rute, dan Daya Tariknya

Sejarah Candi Ratu Boko Lengkap dengan Mitos, Lokasi, Rute, dan Daya Tariknya

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Rabu, 25 Sep 2024 12:00 WIB
Keraton Ratu Boko
Ilustrasi Candi Ratu Boko Jogja. Foto: Lena Ellitan/d'traveler
Jogja -

Candi Ratu Boko adalah salah satu situs bersejarah yang menyimpan pesona dan misteri. Terletak di perbukitan indah di selatan Candi Prambanan, kompleks ini menawarkan pemandangan yang memukau serta nuansa magis yang mengundang rasa ingin tahu.

Sejarahnya yang kaya dan keberagaman budayanya menjadikannya sebagai tujuan wisata yang tak boleh dilewatkan. Setiap sudut Candi Ratu Boko menyimpan cerita yang menarik untuk diungkap. Dari struktur bangunan yang megah hingga mitos yang mengelilinginya, tempat ini menawarkan pengalaman yang unik bagi setiap pengunjung.

Jika detikers ingin berkunjung ke Candi Ratu Boko, sebaiknya simak informasi lengkap di bawah ini untuk mengetahui sejarah hingga harga tiket masuk dan daya tariknya!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Candi Ratu Boko

Dikutip dari laman resminya, Candi Ratu Boko terletak sekitar 3 km di selatan Prambanan, lebih tepatnya di atas bukit yang tingginya sekitar 195,97 m di atas permukaan laut. Meskipun sering disebut sebagai candi, Ratu Boko sebenarnya adalah sisa-sisa sebuah istana yang dikenal sebagai Kraton Ratu Boko.

Menurut legenda, tempat ini dulunya adalah istana milik Ratu Boko, ayah dari Lara Jonggrang. Istana ini dibangun pada abad ke-8 M oleh Dinasti Syailendra yang beragama Buddha, namun kemudian dikuasai oleh raja-raja Hindu Mataram.

ADVERTISEMENT

Ratu Boko memiliki sejarah yang kaya, dengan ditemukan sebuah prasasti yang bernama Prasasti Abhayagiriwihara yang berasal dari tahun 792 M. Prasasti ini menunjukkan bahwa Ratu Boko dibangun oleh Rakai Panangkaran. Pada prasasti tersebut, tertulis dengan huruf Pranagari, yang umum digunakan dalam prasasti Buddha.

Nama Raja Tejapurnama Panangkarana juga disebutkan, yang merupakan nama lain dari Rakai Panangkaran. Ia memerintahkan pembangunan Abhayagiriwihara, yang berarti sebuah biara yang dibangun di atas bukit kedamaian.

Selama masa pemerintahan Rakai Walaing Pu Kombayoni antara 898 hingga 908 M, Abhayagiriwihara berganti nama menjadi Kraton Walaing. Peralihan ini mencerminkan perubahan pengaruh dari Buddha ke Hindu yang terjadi di kawasan tersebut. Ratu Boko pun menjadi simbol percampuran budaya yang kaya, dengan referensi dari kedua agama tersebut yang terlihat di struktur dan arsitekturnya.

Ratu Boko hingga kini menarik perhatian banyak pengunjung karena sejarah dan keindahannya. Meskipun bukan candi dalam arti sebenarnya, kompleks ini tetap menyimpan nilai sejarah yang penting bagi kebudayaan Indonesia, mencerminkan warisan dua agama besar yang pernah mempengaruhi tanah Jawa.

Fungsi Candi Ratu Boko

Dikutip dari buku Candi dan Lingkungan Abad IX-X Masehi di Wilayah Jawa Bagian Tengah oleh Niken Wirasanti, Situs Ratu Boko sering diinterpretasikan sebagai keraton. Temuan artefak di lokasi ini menunjukkan bahwa Ratu Boko pernah menjadi tempat hunian.

Struktur bangunan kayu, gapura, dan fragmen gerabah menunjukkan aktivitas sehari-hari di situs ini. Prasasti yang ditemukan juga mengindikasikan bahwa Ratu Boko pernah digunakan oleh penganut Buddha sebelum beralih ke Hindu.

Situs ini awalnya merupakan wihara bernama Abhayagiri yang didirikan pada tahun 792 M. Kemudian, pada tahun 856 M, kompleks ini berfungsi sebagai hunian seorang penguasa bernama Rakai Walaing Pu Kumbayoni, yang beragama Hindu. Nama Walaing terus disebut dalam prasasti hingga tahun 907 M. Meskipun Ratu Boko menjadi tempat hunian, situs ini tidak dikenal sebagai pusat pemerintahan Kerajaan Mataram Kuno.

Lokasi dan Rute Menuju Candi Ratu Boko

Candi Ratu Boko terletak di Jalan Raya Piyungan-Prambanan, Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kita membutuhkan perjalanan kurang lebih 30 menit dari pusat Kota Jogja untuk sampai ke candi tersebut.

Untuk rutenya sendiri, kita bisa mengambil arah Jl Laksda Adisucipto. Setelah itu, ambil jalur menuju Jalan Solo. Belok ke Jalan Opak Raya dan terus sampai ke Jalan Opak VIII, lalu belok kiri. Selanjutnya, belok kanan ke Jalan Prambanan atau Jalan Raya Piyungan-Prambanan. Setelah berkendara sekitar 450 meter, kita akan sampai di Candi Ratu Boko.

Harga Tiket Masuk

Pengelola Candi Ratu Boko memberlakukan tarif yang berbeda untuk wisatawan lokal dan mancanegara. Mari simak detailnya berikut ini.

1. Harga Tiket Masuk untuk Wisatawan Domestik

Harga Tiket Masuk Reguler

  • Usia 10 tahun ke atas: Rp40.000
  • Usia 3 s/d 10 tahun: Rp20.000
  • Termasuk premi asuransi: Rp500 per orang

Tarif Khusus untuk Rombongan Pelajar/Mahasiswa (Minimal 20 orang)

  • Tarif: Rp20.000 per orang
  • Termasuk premi asuransi: Rp500 per orang

Paket Terusan

1. Ratu Boko-Prambanan:

  • Usia 10 tahun ke atas: Rp85.000
  • Usia 3 s/d 10 tahun: Rp40.000

2. Ratu Boko-Borobudur

  • Usia 10 tahun ke atas: Rp75.000
  • Usia 3 s/d 10 tahun: Rp35.000

2. Harga Tiket Masuk untuk Wisatawan Mancanegara

Tiket Masuk Reguler

  • Usia di atas 10 tahun: USD 25
  • Usia 3 s/d 10 tahun: USD 15
  • Termasuk premi asuransi: Rp1.000

Paket Terusan

1. Ratu Boko-Prambanan

  • Usia di atas 10 tahun: USD 45
  • Usia 3 s/d 10 tahun: USD 27

2. Ratu Boko-Borobudur

  • Usia di atas 10 tahun: USD 45
  • Usia 3 s/d 10 tahun: USD 27

Daya Tarik Candi Ratu Boko

Berdasarkan informasi yang terdapat pada buku Mengenal Lebih Dekat: Candi Nusantara tulisan Garsinia Lestari, Candi Ratu Boko memiliki sejumlah daya tarik yang memikat wisatawan. Apa sajakah daya tariknya? Mari simak penjelasan lengkap berikut ini!

1. Situs Purbakala Terbesar

Situs Ratu Boko adalah satu-satunya pemukiman klasik terbesar yang ditemukan di Jawa. Keberadaannya memberikan wawasan mendalam tentang sejarah dan budaya masa lalu. Artefak yang ditemukan di sini menunjukkan bahwa kompleks ini pernah menjadi pusat kehidupan masyarakat pada masa klasik.

Penemuan struktur bangunan, gapura, dan artefak sehari-hari menambah daya tarik tempat ini bagi para peneliti dan pengunjung. Mengunjungi situs ini memberikan pengalaman unik untuk memahami bagaimana masyarakat masa lalu hidup dan berinteraksi dengan lingkungan mereka.

2. Panorama Alam yang Indah

Kompleks candi ini terletak di lereng bukit, memberikan pengunjung pemandangan alam yang mempesona. Dari sini, kita bisa melihat panorama yang luas, terutama saat matahari terbit dan terbenam. Keindahan alam ini membuatnya menjadi lokasi yang ideal untuk berfoto dan menikmati suasana.

Nuansa alami yang diciptakan oleh lokasi strategis situs ini juga menambah kenyamanan bagi para pengunjung. Dengan suasana tenang dan udara segar, Ratu Boko menjadi tempat yang cocok untuk relaksasi dan refleksi.

3. Fasilitas yang Memadai

Situs Ratu Boko dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang mendukung kenyamanan pengunjung. Terdapat area parkir yang luas dan jalur akses yang mudah untuk mencapai berbagai bagian situs. Fasilitas ini menjadikan pengalaman berkunjung lebih menyenangkan.

Selain itu, panggung terbuka yang ada di kompleks ini sering digunakan untuk pertunjukan seni dan budaya. Ini memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk menikmati pertunjukan sambil menikmati keindahan sekitar, sehingga menambah nilai pengalaman kunjungan.

Mitos Candi Ratu Boko

Dilansir detikTravel, Candi Ratu Boko memiliki beberapa mitos yang dikenal oleh masyarakat dan pengunjung. Salah satu yang paling terkenal adalah tentang sumber air yang ada di sana. Banyak orang percaya bahwa jika seseorang mandi atau membasuh muka dengan air tersebut, mereka akan menjadi awet muda. Mitos ini menarik banyak pengunjung yang ingin merasakan manfaatnya.

Selain itu, ada mitos yang menakut-nakuti pasangan yang datang ke Candi Ratu Boko. Dikatakan bahwa jika ada pasangan berkunjung ke Candi Ratu Boko, hubungan mereka akan putus di tengah jalan. Meskipun ada yang mempercayai mitos ini, banyak pengunjung yang tidak terpengaruh dan tetap menikmati kunjungan mereka.

Demikian informasi lengkap mengenai Candi Ratu Boko, salah satu destinasi wisata budaya dan sejarah yang terletak di DIY. Semoga bermanfaat!




(par/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads