Landmark Baru Kulon Progo, Prasasti Bedhol Desa di Waduk Sermo

Landmark Baru Kulon Progo, Prasasti Bedhol Desa di Waduk Sermo

Jalu Rahman Dewantara - detikJogja
Senin, 15 Jan 2024 15:55 WIB
Wujud Prasasti Bedhol Deso yang ada di Waduk Sermo, Kulon Progo, Senin (15/1/2024).
Wujud Prasasti Bedhol Deso yang ada di Waduk Sermo, Kulon Progo, Senin (15/1/2024). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJateng.
Kulon Progo -

Objek wisata Waduk Sermo di Kalurahan Hargowilis, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) punya landmark baru berupa prasasti Bedhol Deso. Prasasti ini dibuat untuk mengenang ratusan warga yang dulu pernah bermukim di kawasan tersebut.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X mengatakan prasasti ini merupakan wujud apresiasi kepada eks warga yang telah merelakan tanahnya untuk pembangunan waduk.

"Ya sebetulnya sudah terlalu lama, tapi tidak ada jeleknya untuk mengenang kembali pengorbanan mereka," ucapnya usai meresmikan Prasasti Bedhol Deso Waduk Sermo, Senin (15/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prasasti ini lanjut Sultan juga jadi penanda sekaligus kenangan dari eks warga terdampak yang sekarang telah menyebar ke berbagai daerah.

"Saya kira hanya untuk memenuhi aspirasi mereka yang sudah berada di Bengkulu, sebagai satu kenangan bahwa mereka adalah warga dari Jogja," ucapnya

ADVERTISEMENT
Wujud Prasasti Bedhol Deso yang ada di Waduk Sermo, Kulon Progo, Senin (15/1/2024).Wujud Prasasti Bedhol Deso yang ada di Waduk Sermo, Kulon Progo, Senin (15/1/2024). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJateng

Prasasti Bedhol Deso sendiri dibangun oleh Dinas Pariwisata Kulon Progo dan bisa ditemui di area parkir sisi timur dermaga Waduk Sermo. Wujudnya berupa batu marmer yang dipercantik dengan dua gapura dan instalasi seni berbentuk ikan.

Isi prasasti berupa daftar 102 nama warga. Mereka merupakan warga terdampak pembangunan Waduk Sermo yang kini telah pindah ke daerah lain lewat program transmigrasi tahun 1990-1991.

"Jadi dulu waktu Sermo dibikin kan harus mentransmigrankan ratusan orang, ke Rejang Lebong, Bengkulu. Jadi untuk mengenang itu kita buatkan prasasti, menggunakan dana keistimewaan," ujar Kepala Dispar Kulon Progo, Joko Mursito.

Joko pun berharap kehadiran prasasti ini juga bisa menambah keindahan Waduk Sermo sekaligus daya tarik wisata baru untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.

"Tentu bisa mewarnai destinasi wisata, jadi kadang destinasi wisata itu kering sepi, kalau ada instalasi ini bisa menambah keindahan," terangnya.

Wujud Prasasti Bedhol Deso yang ada di Waduk Sermo, Kulon Progo, Senin (15/1/2024).Wujud Prasasti Bedhol Deso yang ada di Waduk Sermo, Kulon Progo, Senin (15/1/2024). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJateng

Sekilas Tentang Waduk Sermo

Dilansir dari laman resmi Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulon Progo, Waduk Sermo dibangun pada Maret 1994 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 20 November 1996. Tujuan pembangunan Waduk Sermo adalah untuk meningkatkan penyediaan irigasi, pengendali banjir, usaha perikanan, pariwisata, dan prasarana olah raga air.

Waduk yang dibangun dengan biaya sebesar Rp 32,4 miliar ini menempati lahan seluas 200 hektare di Kalurahan Hargowilis, Kapanewon Kokap dan bisa menampung hingga 25 juta meter kubik air. Pembangunan waduk berdampak pada ratusan warga yang meninggali wilayah tersebut. Mayoritas warga terdampak kini telah pindah ke sejumlah daerah dan ikut dalam program transmigrasi yang digagas oleh pemerintah.

(apl/cln)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads