Kurang rasanya apabila berkunjung ke Kota Jogja tanpa mendapat bekal. Detikers dapat berwisata sambil belajar jika berkunjung ke salah satu museum unik di Jogja yakni museum mata, Museum Dr. Yap.
Museum Dr. Yap berlokasi di Jl. Cik Di Tiro No.5, Terban, Kec. Gondokusuman, Kota Jogja. Museum ini berada satu komplek dengan RS Mata Dr. Yap.
Mengutip laman resmi Dinas Kebudayaan Jogjakarta, Museum Dr. Yap didirikan untuk mengenang jasa dari Dr. Yap Hong Tjoen yang merupakan seorang ophthalmologist atau dokter spesialis mata yang terkenal sejak masa pemerintahan Hindia Belanda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantauan tim detikJogja, Museum Dr. Yap tampak sepi pengunjung. Uniknya, bangunan museum masih menggunakan struktur bangunan zaman Belanda, mulai dari pintu, lantai, sampai jendela bangunan.
Sejarah Berdirinya Museum Mata Dr. Yap
Museum Dr. Yap diresmikan tahun pada 29 Mei 1998 oleh Sultan Hamengkubuwono X, saat peringatan hari ulang tahun Rumah Sakit Mata Dr. Yap yang ke-75 tahun. Museum ini berisikan berbagai alat kesehatan yang pernah digunakan oleh rumah sakit, juga barang-barang koleksi pribadi Dr. Yap Hong Tjoen dan putranya, Dr. Yap Kie Tiong.
Beberapa koleksi pribadi nya seperti buku, jurnal, alat elektronik, keramik, porselen, dan lukisan. Museum ini memiliki misi untuk memperkenalkan lebih jauh mengenai Dr. Yap Hong Tjoen dan Dr. Yap Kie Tiong melalui jasa-jasanya dibidang kesehatan mata yang menjadi sarana pendidikan dan ilmu pengetahuan.
"Kita ingin melestarikan dan melindungi alat-alat yang dulu pernah dipakai oleh Dr. Yap. Alat-alat ini dapat digunakan juga sebagai sarana penelitian, sebagai alat pendidikan. Otomatis juga orang-orang tau dan bisa menghargai jasa-jasa Dr. Yap," jelas pengelola Museum Dr. Yap, Dwi Anna Sitoresmi (70) saat ditemui detikJogja, Rabu (29/11/2023).
Museum Dr. Yap menempati area di lingkungan RS Mata Dr. Yap. Museum ini adalah salah satu museum ilmu pengetahuan dan teknologi, yang merupakan jenis museum khusus dan terdapat kurang lebih 885 koleksi yang dipajang di museum ini.
![]() |
"Barang-barang yang dipajang ini kan semua koleksi, ada kurang lebih 885 koleksi. Kita juga ada koleksi buku yang dulu dimiliki Dr. Yap, ya ada 1.400-an buku bermacam-macam. Isinya juga nggak hanya mengenai alat kedokteran mata, tapi ada yang lain, karena beliau juga pencinta seni, jadi ada buku sastra, budaya, filsafat, hukum, dan fotografi. Keluarga Dr. Yap juga punya hobi fotografi," tutur Anna.
Dalam pengembangan dan kemajuan museum, museum ini juga didukung oleh Dinas Kebudayaan DIY. Museum Dr. Yap telah terdaftar di Kantor Wilayah Depdiknas Provinsi DIY.
Koleksi Unggul Museum Dr. Yap
Ruangan di Museum Dr. Yap memiliki tiga ruang pamer utama, yaitu ruang koleksi kedokteran, ruang koleksi rumah tangga, dan ruang koleksi keluarga.
"Kita ada tiga ruangan, kenapa ada alat rumah tangga dan keluarga di museum karena dulu Dr. Yap dan keluarga itu bertempat tinggal di kawasan rumah sakit, yang sekarang rumah nya itu jadi ruang Amarta atau ruang VVIP," kata Anna.
Ada beberapa koleksi unggul dari museum ini, yaitu Almari Besar yang ternyata merupakan koleksi keluarga Dr. Yap yang berada di kamar tidur Dr. Yap. Kemudian terdapat kursi roda jaman dulu, Elektro Magnet, Snellen dan Allen Chart yang digunakan untuk melihat ketajaman mata pasien, tempat operasi, tempat tidur Dr. Yap, dan Lukisan Dr. Yap Hong Tjoen yang diberikan oleh Ki Hajar Dewantara saat perayaan HUT Rs. Mata Dr. Yap ke-25.
Jam Buka Museum Dr. Yap
Museum Dr. Yap dapat dikunjungi setiap hari Senin-Sabtu, mulai pukul 09.00 hingga 14.30 dan Sabtu hingga 13.30 WIB. Fasilitas yang disediakan di museum juga sangat lengkap, terdapat lahan parkir yang luas dan toilet yang bersih dan tidak dipungut biaya masuk museum.
Artikel ini ditulis oleh Fiesta Inka Purwoko dan Steffy Gracia peserta magang bersertifikat di detikcom.
(aku/aku)
Komentar Terbanyak
Heboh Penangkapan 5 Pemain Judol Rugikan Bandar, Polda DIY Angkat Bicara
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Akhir Nasib Mobil Vitara Parkir 2,5 Tahun di Jalan Tunjung Baru Jogja