Sebagai daerah kunjungan wisata, Kulon Progo, DIY, menawarkan berbagai paket wisata yang tak hanya menarik tapi juga anti-mainstream. Salah satunya, paket wisata menyadap nira kelapa di Segajih Live In & Education, Desa Wisata Hargotirto, Kapanewon Kokap, Kulon Progo.
Di dalam paket ini, pengunjung bakal diajak untuk menderes nira secara langsung dari atas pohon kelapa. Pengunjung pun harus memanjat pohon yang tingginya sekitar lima meter.
Bagi yang tidak pandai memanjat, pengelola Segajih Live In & Education telah menyediakan tangga bambu sebagai pijakan untuk memudahkan pengunjung mencapai pucuk pohon. Selain itu juga disediakan tali pengaman sebagai antisipasi kecelakaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama di atas pohon, pengunjung akan mendapat pendampingan dari penderes asli. Tak hanya untuk memastikan keselamatan pengunjung, penderes ini juga berperan sebagai mentor yang menjelaskan soal tata cara menyadap nira sesuai dengan teknik yang telah diwariskan secara turun-temurun dari leluhur mereka.
"Setelah menderes, pengunjung juga diajak untuk mengetahui proses pengolahan nira kelapa. Hasil jadinya berupa gula semut (gula merah) yang merupakan produk khas tempat kami," ucap pengelola Segajih Live In & Education sekaligus Ketua Desa Wisata Hargotirto, Ali Subhan, saat ditemui di lokasi, Sabtu (4/11)
Ali mengatakan paket wisata menderes nira dihadirkan untuk mengakomodir wisatawan yang ingin tahu bagaimana susahnya jadi penderes. Selama ini, masyarakat hanya tahu soal gula merah, tapi tidak mengerti bahwa proses pembuatan produk ini melewati tahapan yang tergolong ekstrem.
"Experience yang kita jual adalah menaiki pohon kelapa untuk menderes nira. Ini suatu hal yang di tempat lain belum ada. Nah selama ini orang tahunya kan gula merah, tapi proses mengambil nira yang merupakan bahan baku gula merah seperti apa mereka gak tahu. Nah edukasinya di situ," jelasnya.
Bisa Main Ngalarak Blarak
Selain menderes nira, pengunjung di Segajih Live In & Education juga bisa melakoni aktivitas lain yang berkaitan dengan penderes nira. Salah satunya, memainkan permainan tradisional Nglarak Blarak.
Permainan ini diyakini sudah ada sejak lama dan biasa dimainkan para penderes nira untuk mengisi waktu.
"Nglarak blarak ini permainan tradisional punya Kulon Progo yang asalnya dari Kokap. Jadi dulu, warga sini permainannya ya kaya gini, pakai daun kelapa yang ditarik-tarik," ujarnya.
Permainan tradisional ini membutuhkan 12 pemain yang dibagi menjadi 2 tim untuk ditandingkan. Selain itu juga membutuhkan 1 wasit, 1 asisten wasit dan 1 pencatat nilai.
Adapun perlengkapan yang wajib ada dalam permainan ini, antara lain pelepah daun kelapa (blarak), alat penderes nira (bumbung) dan keranjang kelapa. Tim dianggap menang jika mampu mengumpulkan bumbung paling banyak.
Simak Video "Mengalami Insiden Terperosok di Air Saat Bermain Offroad di Yogyakarta"
[Gambas:Video 20detik]
Komentar Terbanyak
Kanal YouTube Masjid Jogokariyan Diblokir Usai Bahas Konflik Palestina
Israel Ternyata Luncurkan Serangan dari Dalam Wilayah Iran
Akal Bulus Komplotan Mafia Tanah Kibuli Mbah Tupon Lansia Buta Huruf