Diorama Arsip Jogja merupakan sebuah museum dengan konsep inovasi visual yang menarik. Berbeda dengan museum pada umumnya, museum ini memadukan antara arsip, seni, dan teknologi.
Diorama Arsip Jogja mengisahkan tentang sejarah berdirinya Jogja selama kurang lebih 430 tahun dari masa Panembahan Senopati hingga menjadi daerah keistimewaan, DIY. Belajar sejarah tentang Jogja pun menjadi menarik karena dikemas kekinian dengan selera anak muda saat ini.
"Intinya dari para pegawai pemerintah yang sudah pensiun menyampaikan kalau kita ingin menyampaikan arsip ini kepada khalayak umum. Tapi kalau kita mengemasnya biasa aja, itu pasti khalayak pada bosan, misal cuma tempelan kertas pasti pada nggak tertarik," ujar pemandu wisata diorama, Dewi (25), saat diwawancara detikJogja, Kamis (31/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi ada kerja sama juga dengan seniman untuk membuat diorama lebih menarik. Kita ada perpaduan dengan teknologi juga," sambungnya.
Sebagai informasi, Diorama Arsip Jogja ini didirikan pada November 2022. Lokasinya ada di Gedung Depo Arsip lantai 2 yang letaknya di belakang Gedung Grhatama Pustaka, Perpustakaan Pemerintah Daerah DIY di Jalan Raya Janti, Wonocatur, Kapanewon Banguntapan, Bantul.
Biar nggak penasaran, berikut ulasan daya tarik dan keunikan Diorama Arsip Jogja:
1. Kolaborasi Kecanggihan Teknologi dan Seni
Setiap ruangan dilengkapi dengan teknologi dan visual yang berbeda-beda sesuai dengan sejarah yang ditampilkan. Di beberapa ruangan menggunakan layar LED untuk menampilkan sejarah kerajaan hingga tarian-tarian. Pengunjung seakan-akan masuk dan terbawa suasana zaman dahulu.
Selain itu, hampir di seluruh ruangan menggunakan teknologi Augmented Reality (AR). Di ruangan 14 sendiri menggunakan teknologi hologram, sehingga pengunjung bisa melihat karya dari dua sisi yang berbeda.
2. Terbagi Menjadi 18 Ruangan
Diorama Arsip Jogja terdiri dari 18 ruangan yang menjelaskan peristiwa secara urut. Masing-masing ruangan dibatasi dengan durasi. Selain itu, setiap ruangan memiliki nuansa yang berbeda-beda.
Ruangan 1-2 : Kebangkitan dan Kejayaan Mataram
Ruangan 3 : Prahara Mataram dan Intervensi VOC
Ruangan 4 : Kasultanan Jogja
Ruangan 5 : Geger Sepehi
Ruangan 6 : Puro Pakualaman
Ruangan 7 : Perang Jawa
Ruangan 8 : Lokomotif Perubahan
Ruangan 9 : Kebangkitan Elite-Elite Lokal
Ruangan 10 : Selokan Mataram
Ruangan 11 : Jogja Ibu Kota Revolusi
Ruangan 12 : Penataan Pemerintah DIY
Ruangan 13 : Jogja Kota Pendidikan
Ruangan 14 : Jogja Kota Kebudayaan
Ruangan 15 : Jogja Kota Pariwisata
Ruangan 16 : Pisowanan Ageng 1998
Ruangan 17 : Jogja dan Kebencanaan
Ruangan 18 : Keistimewaan Jogja
![]() |
3. Ruangan Lokomotif Perubahan
Salah satu ruangan yang paling menarik terletak di ruangan 8. Saat memasuki ruangan, pengunjung akan menjumpai rel kereta yang ditanam di bawah kaca. Di ruangan ini ditampilkan video animasi kereta yang bergerak dengan membawa data sejarah tentang fase baru kolonial, yakni periode industri dan zaman modern.
Cara Reservasi Tiket Diorama Arsip Jogja
Para pengunjung Diorama Arsip Jogja dipersilakan untuk melakukan reservasi terlebih dahulu melalui situs https://arsipjogja.id/registrasi.php kemudian memilih tanggal dan jam kunjung yang tersedia. Pengunjung akan diminta untuk mengisi data diri, seperti email, nama, no telepon, dan alamat. Setelah itu, pengunjung mendapatkan nomor tiket dan passcode detail arsip untuk dicetak ketika berkunjung.
Pembayaran tiket masuk untuk sementara hanya dapat dilayani di lokasi (Frontdesk Diorama Arsip Jogja) secara tunai maupun QRIS. Pengunjung akan mendapatkan ID card yang harus digunakan selama mengelilingi museum.
Harga Tiket Diorama Arsip Jogja
Berikut ini tarif Diorama Arsip Jogja per 1 November 2022.
- Pelajar / mahasiswa Rp20.000/ orang
- Umum Rp30.000/orang
- Asing Rp100.000/orang
- Pembuatan liputan khusus/ vlog/ content YouTube Rp250.000/ orang per sesi.
Tarif ini diberlakukan bagi pengunjung mulai usia 7 tahun atau kunjungan rombongan dari sekolah minimal kelas 5 SD.
![]() |
Jam Operasional Diorama Arsip Jogja
Diorama Arsip Jogja buka pada hari Selasa- Minggu pukul 09.00-16.00 WIB. Tutup pada hari Senin dan hari libur nasional.
Sistem kunjungan Diorama Arsip Jogja dibagi menjadi dua sesi. Dikutip dari sosial media resminya @dioramaarsipjogja, berikut jadwalnya:
Jadwal Pagi
Sesi 1 : 09.00 - 10.30 WIB.
Sesi 2 : 09.20 - 10.50 WIB.
Sesi 3 : 09.40 - 11.10 WIB.
Sesi 4 : 10.00 - 11.30 WIB.
Sesi 5 : 10.20 - 11.50 WB.
Jadwal Siang
Sesi 1 : 13.00 - 14.30 WIB.
Sesi 2 : 13.20 - 14.50 WIB.
Sesi 3 : 13.40 - 15.10 WIB.
Sesi 4 : 14.00 - 15.30 WIB.
Sesi 5 : 14.20 - 15.50 WIB.
Itulah informasi singkat mengenai Diorama Arsip Jogja. Bagi sobat detikers yang ingin berkunjung jangan lupa untuk melakukan reservasi terlebih dahulu, ya!
Artikel ini ditulis oleh Iis Sulistiani, dan Fiesta Inka Purwoko peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(/rih)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Keluarga Yakin Korban Tak Bunuh Diri
Reunian Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM demi Meredam Isu Ijazah Palsu