Sejarah Kandang Menjangan, Kandang Rusa Hasil Perburuan Raja Mataram

Sejarah Kandang Menjangan, Kandang Rusa Hasil Perburuan Raja Mataram

Genis Naila Alfunafisa - detikJogja
Rabu, 26 Jul 2023 10:04 WIB
Kandang Menjangan Jogja, salah satu bangunan bersejarah peninggalan Kerajaan Mataram, diunggah Jumat (21/7/2023)
Sejarah Kandang Menjangan, Kandang Rusa Hasil Perburuan Raja Mataram. Potret Kandang Menjangan Jogja - Foto: Istimewa/Kemantren Mantrijeron
Jogja -

Kandang Menjangan yang berada di panggung Krapyak Jogja, merupakan salah satu peninggalan bersejarah kerajaan Mataram yang berada di wilayah Yogyakarta. Simak sejarah Kandang Menjangan berikut ini.

Kandang Menjangan terletak di Kampung Krapyak, kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul. Bangunan yang sudah berusia hampir 250 tahun ini, berdiri di wilayah yang dulu dikenal sebagai Hutan Krapyak, tempat wafatnya Panembahan Senopati. Pada zaman dulu, kendang Menjangan dikenal sebagai tempat berburu raja-raja Kasultanan Yogyakarta.

Sejarah Kandang Menjangan

Dikutip dari laman resmi Pemerintah Kalurahan Panggungharjo, sejarah Kandang Menjangan diawali dari kisah raja Mataram yang bernama Prabu Anyokrowati alias Raden Mas Jolang. Prabu Anyokrowati memiliki kegemaran untuk berburu hewan, terutama Kijang/Menjangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah bertemu kijang, secara keroyokan ia mengepungnya sambil mengangkat tangan seperti orang menari dengan diiringi alat musik seadanya (sak kecekele). Dalam Bahasa Jawa, kegiatan ini disebut dengan nama 'ngrapyak', 'ngeroyok', atau 'ngopyok'. Dari perburuan Prabu Anyokrowati yang dilakukan secara keroyokan dengan orang banyak inilah, yang menjadi tanda berdirinya Kampung Krapyak.

Kemudian, rusa hasil buruan Prabu Anyokrowati tersebut digiring dari arah timur ke arah barat sampai ke lapangan sebelah selatan Patmasuri. Tempat tersebut kemudian digunakan untuk mengandangkan rusa-rusa hasil buruan.

ADVERTISEMENT

Kegiatan tersebut menjadi cikal bakal berdirinya Kampung Janganan, yang berasal dari kata Menjangan. Pada akhirnya, tempat yang digunakan untuk mengandangkan rusa tersebut diberi nama dengan Kandang Menjangan.

Sebagai informasi, pada awalnya Kandang Menjangan pertama kali berdiri di lapangan sebelah selatan Patmasuri, sebelum akhirnya berada di Panggung Krapyak seperti saat ini.

Bangunan Kandang Menjangan Krapyak

Dikutip dari 'Buletin Pelestarian Warisan Budaya dan Cagar Budaya Mayangkara' (2016) oleh Pradipta Agung Kumara, dkk., penduduk sekitar kerap menyebut Kandang Menjangan sebagai Panggung Krapyak karena lokasi bangunan tersebut.

Tepatnya, berada di wilayah kabupaten Bantul, kampung Krapyak, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul, kurang lebih 1 kilometer sebelah selatan Kraton Yogyakarta.

Bangunan ini berdiri di tengah perempatan jalan di selatan komplek Pondok Pesantren Krapyak. Bangunan Panggung Krapyak berbentuk persegi empat seluas 17,6 m x 15 m, dengan ketinggian sekitar 10 m.

Dindingnya terbuat dari susunan bata berlapis semen merah setebal 130 cm. Setiap sisi bangunan memiliki satu pintu dan 2 buah jendela. Uniknya, semua pintu dan jendela pada bangunan ini memiliki bentuk yang sama, yaitu lengkung pada bagian atas dan hanya berupa lubang.

Artikel ini ditulis oleh Genis Naila Alfunafisa peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom




(par/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads