Cara Minum Rebusan Jahe dan Sereh yang Tepat agar Khasiatnya Bisa Didapat

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Rabu, 08 Okt 2025 09:39 WIB
Ilustrasi rebusan jahe. Foto: Getty Images/udra
Jogja -

Minuman herbal dari rebusan jahe dan sereh sudah lama dipercaya sebagai ramuan alami yang bermanfaat untuk kesehatan. Namun, tidak sedikit orang yang asal merebus dan meminumnya tanpa tahu aturan konsumsi yang tepat. Padahal, cara minum yang keliru bisa membuat tubuh kurang nyaman, bahkan memicu efek samping seperti perut panas atau kembung.

Rebusan jahe dan sereh yang diminum dengan cara tepat dapat membantu tubuh mendapat manfaat maksimal sekaligus aman untuk lambung. Ada aturan yang perlu diperhatikan, mulai dari jumlah yang ideal, waktu terbaik untuk diminum, hingga kondisi khusus bagi yang sedang mengonsumsi obat atau sedang hamil.

Agar tidak salah langkah, yuk pelajari cara aman minum rebusan jahe dan sereh supaya manfaatnya bisa dirasakan sepenuhnya dan tubuh tetap terlindungi dari efek yang tidak diinginkan.

Poin utamanya:

  • Cara minum rebusan jahe dan sereh harus dibatasi 1-2 cangkir sehari agar aman.
  • Konsultasi dokter diperlukan bagi yang sedang mengonsumsi obat tertentu atau sedang hamil.
  • Rebusan jahe dan sereh sebaiknya diminum saat hangat untuk kenyamanan lambung dan penyerapan manfaat yang optimal.

Cara Minum Rebusan Jahe dan Sereh yang Tepat

Untuk mendapatkan manfaat jahe dan sereh secara aman, penting memperhatikan cara mengonsumsinya. Dikutip dari Everyday Health, minuman herbal ini sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah wajar agar tidak menimbulkan efek samping seperti rasa panas di ulu hati, kembung, atau nyeri perut yang bisa muncul jika jahe dikonsumsi berlebihan.

Bagi yang sedang mengonsumsi obat tertentu, seperti pengencer darah, obat diabetes, atau terapi lain, sebaiknya berkonsultasi dulu dengan tenaga medis sebelum rutin minum rebusan jahe dan sereh. Pasalnya, jahe dapat memengaruhi kerja obat-obatan tersebut.

Selain itu, minuman ini sebaiknya dihindari oleh ibu hamil tanpa saran dokter. Pasalnya, sereh diduga memiliki efek yang tidak aman bagi kehamilan.

Jadi, cara yang paling aman untuk mendapatkan manfaat rebusan jahe dan sereh adalah cukup minum satu hingga dua cangkir dalam sehari, jangan berlebihan. Kita juga disarankan untuk mengonsumsinya saat masih hangat agar efeknya terasa optimal serta lebih nyaman di lambung.

Resep Ramuan Jahe dan Sereh

Setelah tahu bagaimana cara minum yang benar, kita pun perlu memahami resep ramuan jahe dan sereh. Dikutip dari laman resmi Rumah Sakit Sardjito, berikut ini adalah resep ramuan sehat jahe serai yang bisa detikers ikuti.

Bahan-bahan:

  • 1 ruas jahe
  • 1 batang sereh
  • 1 sendok teh gula pasir
  • Gula jawa atau gula batu secukupnya
  • 200 ml air putih

Cara membuat:

  1. Pertama, bakar jahe terlebih dahulu. Tujuannya adalah untuk mendapatkan aroma dan rasa jahe yang lebih kuat.
  2. Jangan lupa untuk memarkan batang sereh.
  3. Kemudian, didihkan air dan masukkan jahe yang telah dibakar.
  4. Sementara menunggu, siapkan gula dan serai di dalam gelas saji.
  5. Setelah itu, tuang air rebusan jahe ke dalam gelas yang telah disiapkan.
  6. Aduk-aduk hingga gula larut, kemudian diamkan selama 5 menit.
  7. Air rebusan jahe dan sereh siap untuk dinikmati.

Apa Khasiat Minum Rebusan Jahe dan Sereh untuk Kesehatan?

Sebelumnya telah dibahas cara minum rebusan jahe dan sereh yang tepat agar khasiatnya bisa didapat. Kini, penting juga memahami manfaat apa saja yang terkandung dalam ramuan sederhana ini. Mari simak penjelasan yang dihimpun dari laman resmi RS Sardjito serta Everyday Health berikut ini.

1. Meredakan Pegal Linu dan Rasa Tidak Nyaman di Tubuh

Rebusan jahe sudah lama digunakan untuk mengurangi pegal linu dan rasa kaku pada tubuh. Rimpang jahe mengandung senyawa aktif seperti zingiberin, 6-shogaol, dan borneol yang bersifat antiinflamasi.

Senyawa ini bekerja membantu meredakan peradangan pada otot dan sendi sehingga rasa sakit dapat berkurang. Cara penyajian tradisional untuk pegal linu adalah menyeduh 5 gram jahe kering tiga kali sehari dengan air mendidih, kemudian diminum sebelum makan agar efeknya lebih terasa.

Serai juga memiliki peran serupa dalam membantu mengurangi pegal linu. Minyak atsiri dalam serai, yang mengandung geraniol dan sitronellal, memiliki efek antiinflamasi yang membantu mengendurkan otot yang tegang. Untuk meredakan pegal linu, serai bisa direbus hingga air tersisa separuh, lalu diminum dua kali sehari. Perpaduan jahe dan serai akan memberi efek menghangatkan tubuh sekaligus membantu melancarkan sirkulasi darah, sehingga rasa tidak nyaman dapat berangsur hilang.

2. Membantu Meredakan Masuk Angin dan Gangguan Pencernaan

Jahe dikenal mampu mengurangi rasa tidak nyaman pada perut, termasuk kembung dan mual. Penelitian dalam jurnal Nutrients menyebutkan bahwa jahe dapat menenangkan saluran pencernaan, memperlambat pengosongan lambung yang terlalu cepat, serta membantu meredakan mual, terutama pada kondisi seperti mabuk perjalanan atau kehamilan.

Serai juga sering dimanfaatkan untuk memperbaiki fungsi pencernaan. Kandungan minyak atsiri di dalamnya membantu mengurangi perut kembung dan merangsang keluarnya gas sehingga perut terasa lebih nyaman.

Efek antibakteri alami dari serai dapat membantu menjaga saluran pencernaan tetap sehat dan mengurangi risiko infeksi ringan pada usus. Minum rebusan jahe dan serai hangat menjadi pilihan baik saat perut terasa penuh atau ketika mulai muncul gejala masuk angin.

3. Menjaga Kesehatan Jantung dan Menurunkan Risiko Penyakit Kronis

Selain manfaat tradisional, penelitian modern menunjukkan jahe memiliki potensi mendukung kesehatan jantung. Beberapa studi menemukan bahwa jahe dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL), mengurangi peradangan, dan memperbaiki sirkulasi darah. Efek ini penting untuk mengurangi risiko penyakit jantung serta menjaga tekanan darah tetap stabil.

Sereh juga diketahui memiliki potensi antihipertensi atau membantu menurunkan tekanan darah. Sebuah tinjauan dalam jurnal Biology menyebutkan bahwa ekstrak serai dapat menenangkan pembuluh darah sehingga tekanan darah menurun.

Selain itu, sifat antioksidan dari serai membantu melindungi pembuluh darah dari kerusakan akibat radikal bebas. Dengan menggabungkan jahe dan serai dalam satu minuman, tubuh mendapatkan dukungan ganda untuk menjaga kesehatan kardiovaskular.

4. Antimikroba dan Antiinflamasi Alami

Jahe mengandung zat aktif yang terbukti mampu menghambat pertumbuhan bakteri, jamur, dan virus. Penelitian juga menunjukkan adanya potensi jahe dalam menurunkan risiko kanker usus besar karena sifatnya yang antiinflamasi dan mampu mengurangi pertumbuhan sel abnormal. Dengan rutin mengonsumsi rebusan jahe dalam jumlah wajar, tubuh dapat terbantu dalam melawan kuman penyebab penyakit.

Serai pun memiliki sifat serupa. Penelitian modern menyebutkan serai memiliki efek antibakteri, antijamur, dan antivirus yang dapat membantu mencegah infeksi ringan. Hal ini membuat minuman jahe dan serai berpotensi mendukung daya tahan tubuh secara alami. Rasa hangat yang dihasilkan juga membantu meredakan gejala awal saat tubuh mulai merasa kurang fit, sehingga cocok dikonsumsi ketika musim hujan atau cuaca berubah-ubah.

5. Membantu Mengurangi Nyeri Menstruasi

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa jahe dapat membantu meredakan nyeri saat menstruasi. Dalam sebuah ulasan ilmiah, jahe bahkan disebut hampir seefektif obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen untuk mengurangi kram haid. Hal ini karena senyawa shogaol dan gingerol dalam jahe bekerja menekan produksi zat pemicu nyeri di dalam tubuh.

Serai juga mendukung efek ini melalui sifat relaksasinya yang membantu meredakan otot tegang. Mengonsumsi rebusan jahe dan serai menjelang atau saat menstruasi bisa menjadi alternatif alami bagi yang ingin mengurangi ketidaknyamanan tanpa obat kimia. Minuman ini juga menenangkan perut, sehingga dapat membantu mengurangi rasa kembung yang sering muncul saat haid.

Sekarang kamu sudah tahu cara paling aman untuk menikmati rebusan jahe dan sereh. Yuk, coba praktikkan tips ini agar manfaatnya bisa didapat maksimal tanpa khawatir efek samping.



Simak Video "Video: Komnas HAM Sebut Perubahan Kurikulum Buat Siswa-Guru Sulit Adaptasi"

(par/apl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork