Ada Mbok Berkebaya tapi Berewokan Bikin Salfok di Pasar Kangen, Jualan Apa?

Ada Mbok Berkebaya tapi Berewokan Bikin Salfok di Pasar Kangen, Jualan Apa?

Serly Putri Jumbadi - detikJogja
Selasa, 23 Sep 2025 19:25 WIB
Mbok Brewok di Pasar Kangen Jogja 2025. Mbok Brewok ini menjual sego gurih Sekaten.
Mbok Brewok di Pasar Kangen Jogja 2025 (Foto: Serly Putri Jumbadi/detikJogja)
Jogja -

Sosok pria berewokan tapi berkebaya dan memakai sanggul mencuri perhatian di Pasar Kangen Jogja. Sosok pria itu merupakan salah satu penjual sego sekaten yang memeriahkan Pasar Kangen 2025.

Adalah Muhammad Ichsan Zulkarnain (48) asal Kota Jogja yang mencuri perhatian atau bikin salah fokus (salfok) di lapaknya yang diberi nama Sego Gurih Sekaten Mbok Brewok. Saat melayani pembeli, Ichsan mengenakan setelan kebaya, jarik, konde lengkap dengan aksesorisnya.

Uniknya, meski berkebaya, Ichsan tetap mempertahankan berewok dan kumis tebalnya sehingga terlihat maskulin. Di lapaknya, Ichsan berjualan sego gurih khas Sekaten Keraton Jogja lengkan dengan kondimen sego gurih pada umumnya. Harganya dibanderol mulai dari Rp 10 ribu saja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Konsep kami sego gurih sekaten, jadi kalau di Pasar Kangen semua harus punya narasi dan histori apapun terkait kuliner tradisional. Kita menyediakan sego gurih sekaten mengambil spirit keraton ketika merayakan Maulid Nabi," ujar Ichsan kepada detikJogja di lapaknya, Taman Budaya Yogyakarta (TBY), Kota Jogja, Selasa (23/9/2025).

ADVERTISEMENT

Ichsan mengaku konsep berjualan dengan kebaya yang dia pakai sudah dilakukan sejak Pasar Kangen edisi 2012 silam. Identitas Mbok Brewok itu pun menjadi salah satu ikon Pasar Kangen.

"Kita Mbok Brewok sejak 2012, sempat off, terus mulai lagi 2021. Awalnya Mbok Brewok itu dari 2012 kita bikin kafe warung tongkrongan Mbok Brewok di Jalan Parangtritis. Konsepnya sama, tapi sekarang udah nggak ada," katanya.

"Sekarang kita jualan kalau ada Pasar Kangen aja. Jadi cuma bisa menemui Mbok Brewok kalau ada Pasar Kangen," sambungnya.

Mbok Brewok di Pasar Kangen Jogja 2025. Mbok Brewok ini menjual sego gurih Sekaten.Mbok Brewok di Pasar Kangen Jogja 2025. Mbok Brewok ini menjual sego gurih Sekaten. Foto: Serly Putri Jumbadi/detikJogja

Ichsan turut menjelaskan arti di balik kebaya tersebut saat berjualan. Dia mengatakan, konsep ini merupakan bagian dari mengampanyekan kebaya sebagai warisan budaya.

"Jadi salah satunya mengampanyekan kebaya. Di mana kebaya itu tidak mengenal gender semuanya boleh ikut mengampanyekan. Apalagi kebaya Indonesia itu bagus-bagus dan desain itu mengikuti pertumbuhan body," ungkapnya.

"Jadi konsep kami adalah Mbok Brewok ini adalah sebuah makhluk jadi-jadian. Di mana di luar pakem gender laki-laki dan perempuan, jadi ini menjadikan satu. Walaupun pakai konde, aksesoris dan lain-lain tapi perilakunya tetap laki-laki," jelasnya.

Ichsan mengaku dengan konsep yang dia bawa ini, banyak pembeli yang mendatangi lapaknya. Entah untuk sekadar membuat konten atau membeli sego gurih yang dia jual.

"Kalau itu iya, menjadi pemikat pembeli. Tapi pada dasarnya mereka melihat kita ini hanya di Jogja dan di tempat lain bisa aja nggak ada," pungkasnya.




(ams/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads