Tak hanya sate klathak yang menjadi kuliner khas Kabupaten Bantul. Ada juga kue kontol kejepit atau kue adrem yang biasanya dijadikan sebagai kudapan pendamping kopi atau teh panas.
Dikutip dari laman Pemerintah Kabupaten Bantul, cara membuat kontol kejepit cukup dengan menggabungkan tepung beras dan gula jawa merah sebagai bahan baku utama. Jajanan yang juga disebut sebagai tolpit ini mulai jarang ditemui.
Meski demikian, kontol kejepit masih bisa dijumpai di pasar-pasar tradisional dan acara-acara tahunan seperti Pasar Kangen. Lantas, bagaimana cara membuat kontol kejepit yang terus diturunkan dari generasi ke generasi? Berikut uraiannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kenapa Diberi Nama Kontol Kejepit?
Belum diketahui secara pasti asal-usul penamaan kue adrem sebagai kontol kejepit. Meski demikian, dikutip dari catatan detikJateng, salah satu penjual kontol kejepit di Pasar Niten bernama Mardinem menjelaskan bahwa nama kontol kejepit mungkin berasal dari teknik pencepitan saat mengangkatnya dari penggorengan.
"Mungkin itu karena seperti dijepit itu mas, dijepit pakai sumpit tiga buah, lalu diangkat. Nah, kalau sudah dicur (adonan dituang ke dalam penggorengan) mlembung terus dijepit. Karena itulah namanya tolpit, jadi tidak karena itu (bentuknya menyerupai alat vital)," kata Mardinem.
Mardinem juga menambahkan, kontol kejepit adalah nama yang disematkan oleh penjual kuno, dan kue adrem adalah nama yang disematkan pada kue yang sama oleh penjual modern.
"Saya juga kurang begitu tahu karena itu jenis makanan Bantul ya, dan orang kuno kasih nama gitu. Tapi nama sekarang diberi nama kue adrem," jelas Mardinem.
Sementara itu, pembuat kue kontol kejepit lainnya, Kisminah, menjelaskan bahwa penamaan kontol kejepit memang muncul dari proses pembuatannya. Pada zaman dahulu, masyarakat sengaja membuat kontol kejepit dengan bentuk unik untuk menarik perhatian pembeli agar tidak terlihat biasa seperti kue apem.
"Jadi harus dijepit kalau tidak dijepit kan kurang menarik cuman kayak kue apem itu. Nah, ini kan cara menariknya harus dijepit dulu terus kelihatan menarik ada bentuknya," kata Kisminah.
Bagaimana dengan rasa kontol kejepit? Kembali mengutip laman Pemkab Bantul, kontol kejepit rasanya manis dan sedikit gurih. Saat digigit, rasanya hampir serupa dengan kue cucur dengan citarasa sedikit pahit.
Wujud kontol kejepit pun berwarna cokelat mengkilap, mirip seperti warna kue cucur. Bedanya, jika kue cucur berbentuk bundar pipih seperti kue pie, kontol kejepit justru berbentuk seperti kuncup bunga yang belum mekar dengan tiga bekas jepitan yang menjadi ciri khasnya.
Bagaimana Cara Membuat Kontol Kejepit?
Menurut Mardinem, ada dua cara yang biasa digunakan dalam membuat kontol kejepit. Caranya adalah dengan membuat adonan cair dan adonan padat.
"Sebenarnya ada dua jenis pembuatan. Pertama cair, gula sekilo, tepung sekilo campur gandum dan kelapa satu. Kalau yang padat, itu tepung sekilo, gula 8 ons dan kelapa cuma seperempat," katanya.
Meskipun ada dua metode, hasil yang didapatkan akan sama jika bahan bakunya sama-sama menggunakan gula jawa. Lain halnya jika menggunakan gula pasir, karena bisa dikreasikan menjadi kontol kejepit warna-warni.
"Hasilnya sama tapi kalau orang kuno dulu buatnya padat semua. Untuk yang cair karena ada pelatihan itu. Pokoknya kalau adrem yang warna-warni itu pakai gula pasir dan yang warna cokelat pakai gula jawa," imbuhnya.
Di sisi lain, laman Portal Pemerintah DIY merinci bahan baku yang biasa digunakan dalam proses pembuatan kontol kejepit atau kue adrem. Bahan yang diperlukan yaitu:
- Tepung beras
- Tepung terigu
- Gula jawa
- Gula pasir
- Garam
- Parutan kelapa
Cara membuat kontol kejepit yang pertama dimulai dengan mencampur semua adonan dengan parutan kelapa. Kemudian, goreng adonan kontol kejepit di dalam minyak panas.
Tunggu adonan naik sampai ke permukaan minyak kemudian tekan menggunakan sudip. Balik gorengan kontol kejepit dan jepit menggunakan sumpit yang berjumlah tiga tangkai hingga berbentuk seperti kuncup bunga yang belum mekar.
Apa Makna Filosofi Kontol Kejepit?
Masih dikutip dari laman Portal Pemda DIY, kue adrem atau kontol kejepit sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia dalam Domain Ketrampilan dan Kemahiran Kerajinan Tradisional yang diresmikan oleh Kementerian Kebudayaan RI pada Apresiasi Warisan Budaya Indonesia (AWBI) 2024.
Kontol kejepit atau kue adrem disebut memiliki makna filosofi yang mendalam. Kue ini diyakini merupakan simbol pengampunan dan pengayoman agar hidup yang dijalani manusia lebih adhem atau anyep. Kue ini juga dimaknai sebagai pengharapan akan ketenangan hidup di dunia dan akhirat.
Di zaman dulu, kue kontol kejepit biasanya hadir saat waktu panen padi tiba sebagai bahan barter dengan hasil panenan (gabah). Penjual kontol kejepit biasanya berkeliling sawah untuk menjual kue ini.
Tak hanya itu, kontol kejepit atau kue adrem juga merupakan simbol penghormatan kepada Dewi Sri sang Dewi Kesuburan. Masyarakat menjadikan kue adrem sebagai wujud syukur atas hasil panen yang mereka peroleh saat musim panen padi tiba.
Seiring berjalannya waktu, kue kontol kejepit tidak hanya dijadikan sebagai makanan simbol dalam tradisi tetapi juga sebagai cemilan sehari-hari, kudapan saat hajatan, hingga sebagai oleh-oleh khas Bantul.
Harga yang dipatok atas seporsi kontol kejepit pun terbilang murah. Mulai dari Rp 7 ribuan, pembeli bisa mendapatkan satu porsi kontol kejepit yang terdiri dari enam pcs per kemasan.
Itulah filosofi kontol kejepit atau yang lebih dikenal sebagai kue adrem di masa kini. Setelah mengetahui cara membuat kontol kejepit, apakah kamu tertarik untuk mencobanya, Dab? Semoga informasi ini bermanfaat!
(sto/apu)
Komentar Terbanyak
Pakar UII Tak Percaya Ada Beking di Kasus Ijazah Jokowi: Ini Perkara Sepele
Siapa Beking Isu Ijazah yang Dicurigai Jokowi?
Isu Ijazah Jokowi Dinilai Sengaja Dipelihara, Siapa Sosok yang Diuntungkan?