Cara Bikin Kontol Kejepit yang Rasanya Manis, Dicur Lalu Dijepit

Cara Bikin Kontol Kejepit yang Rasanya Manis, Dicur Lalu Dijepit

Pradito Rida Pertana - detikJateng
Minggu, 20 Feb 2022 13:41 WIB
Kontol Kejepit Legendaris dari Bantul yang Manis Empuk
Kontol kejepit legendaris dari Bantul yang manis empuk (Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng)
Bantul -

Kontol kejepit atau tolpit melegenda di Bantul. Cara bikinnya dicur lalu dijepit. Seperti apa?

Wait, kontol kejepit adalah nama penganan khas Kabupaten Bantul, DIY. Saat ini tolpit juga dikenal dengan nama kue adrem.

Salah seorang pembuat kontol kejepit, Mardinem (66), mengatakan dia sudah berjualan tolpit sejak usia 16-17 tahun. Awal mula Mardinem kerap membantu orang tuanya berjualan adrem dan kue cucur di Pasar Pleret, Bantul.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terus saya kan sedikit-sedikit belajar membuatnya dan jualan sendiri," kata Mardinem kepada detikJateng beberapa waktu lalu.

Warga Pedukuhan Ngunan Unan, Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden, ini bercerita awalnya dia hanya berjualan tolpit selama 4 tahun di Pasar Niten. Saat itu dia lebih fokus untuk menjual hasil bumi karena lebih laku.

ADVERTISEMENT

"Saya jualan hasil bumi sampai tahun 90-an. Tapi akhirnya saya melanjutkan jualan adrem lagi mulai tahun 2002, pokoknya sebelum gempa (2006) sampai sekarang," ucapnya.

"Tapi karena Corona ini jualan kalau ada pesanan saja. Kira-kira saya seminggu sekali saja membuat adrem," imbuh Mardinem.

Menyoal asal muasal penamaan tolpit, Mardinem mengaku kurang begitu tahu. Namun, setahunya penamaan tolpit sudah sejak lama dan karena proses pembuatannya yang menggunakan teknik pencepitan.

"Saya juga kurang begitu tahu karena itu jenis makanan Bantul ya, dan orang kuno kasih nama gitu. Tapi nama sekarang diberi nama kue adrem," katanya.

"Mungkin itu karena seperti dijepit itu mas, dijepit pakai sumpit tiga buah, lalu diangkat. Nah, kalau sudah dicur (adonan dituang ke dalam penggorengan) mlembung terus dijepit. Karena itulah namanya tolpit, jadi tidak karena itu (bentuknya menyerupai alat vital)," lanjut Mardinem.

Terkait pembuatan tolpit, dia menyebut ada dua cara. Kendati demikian hasil pembuatan dari dua metode ini sama.

"Sebenarnya ada dua jenis pembuatan. Pertama cair, gula sekilo, tepung sekilo campur gandum dan kelapa satu. Kalau yang padat, itu tepung sekilo, gula 8 ons dan kelapa cuma seperempat," katanya.

"Hasilnya sama tapi kalau orang kuno dulu buatnya padat semua. Untuk yang cair karena ada pelatihan itu. Pokoknya kalau adrem yang warna-warni itu pakai gula pasir dan yang warna cokelat pakai gula jawa," imbuhnya.

Untuk tepung beras sendiri, kata Mardinem, menggunakan tepung beras hasil gilingan sendiri. Setelah adonan tercampur nantinya didiamkan dari pagi hingga siang lalu berlanjut digoreng.

"Kalau rasanya cenderung manis," katanya.

Pembuat kue tolpit lainnya, Kisminah, mengatakan nama tolpit memang muncul dari cara pembuatannya. Menurutnya, orang zaman dahulu sengaja membentuk tolpit sedemikian rupa untuk menarik perhatian pembeli.

"Jadi harus dijepit kalau tidak dijepit kan kurang menarik cuman kayak kue apem itu. Nah, ini kan cara menariknya harus dijepit dulu terus kelihatan menarik ada bentuknya," kata Kisminah.




(rih/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads