Semangka Kuning Vs Semangka Merah, Mana yang Lebih Banyak Manfaatnya?

Semangka Kuning Vs Semangka Merah, Mana yang Lebih Banyak Manfaatnya?

Nur Umar Akashi - detikJogja
Senin, 19 Mei 2025 14:36 WIB
5 Fakta Semangka Kuning yang Tak Kalah Segar dari Semangka Merah
Ilustrasi semangka kuning. Foto: Getty Images/iStockphoto/Anastasiia Krivenok
Jogja -

Di toko-toko buah, detikers bisa menjumpai dua jenis semangka, yakni yang daging buahnya berwarna kuning dan merah. Karena sama-sama semangka, detikers mungkin berpikir, mana yang punya lebih banyak manfaat? Berikut ini penjelasannya.

Dirujuk dari Southern Living, semua varietas tradisional semangka punya daging berwarna merah atau pink. Namun, kini, ada pula semangka berdaging kuning. Warna berbeda tersebut muncul karena semangka kuning tidak mengandung likopen (antioksidan kuat yang menyebabkan warna merah) atau hanya sedikit saja.

Dewasa ini, semangka telah dibudidayakan di berbagai penjuru dunia. Namun, semangka pertama kali dispekulasikan tumbuh liar di Gurun Afrika Selatan, kira-kira 5.000 tahun yang lalu. Nah, kultivar semangka kuning juga berasal dari Afrika.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika dimakan, semangka kuning terasa lebih manis. Selain lebih manis, daging kuning tersebut juga mengeluarkan rasa khas madu dan aprikot. Bagaimana jika ditinjau dari segi manfaat? Apakah ada perbedaan antarkeduanya? Simak uraian ringkas di bawah ini, yuk!

Perbedaan Semangka Kuning dan Merah

Dirujuk dari laman Food Republic, baik semangka kuning ataupun merah sama-sama punya komposisi serupa. Keduanya memiliki lebih dari 90% air dan mengandung sejumlah vitamin dan mineral. Sebut saja vitamin C, vitamin A, serat, dan kalium.

ADVERTISEMENT

Hanya saja, ada perbedaan penting antara kedua buah tersebut yang perlu digarisbawahi. Sebagaimana telah disinggung sekilas di atas, semangka merah punya lebih banyak zat bernama likopen. Sementara itu, semangka kuning justru lebih tinggi mengandung beta-karoten. Apa kegunaan keduanya?

A. Semangka Kuning dan Beta-Karoten

Beta-carotene sebenarnya bisa dijumpai dalam berbagai jenis buah dan sayuran. Kandungan satu ini lebih umum ditemukan dalam makanan berwarna kuning, emas, oranye, atau merah. Dalam dunia sayur dan buah, ada nama-nama seperti wortel, paprika, labu, dan melon yang punya beta karoten banyak.

Salah satu manfaat utama beta-karoten adalah fakta bahwa ia merupakan sumber vitamin A. Artinya, ketika masuk tubuh manusia, pigmen ini akan diubah menjadi vitamin A. Kehadiran vitamin A dalam tubuh punya banyak efek penting, mulai dari menyehatkan mata hingga meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

B. Semangka Merah dan Likopen

Berlawanan dengan beta-caroten yang banyak terkandung sayuran atau buah berwarna kuning, likopen justru ditemukan konsentrasinya pada hasil tanaman berwarna merah, terutama tomat, jambu biji, dan pepaya. Apakah likopen juga punya manfaat? Tentu saja.

Dirujuk dari Northwestern University Health Sciences, likopen memiliki sifat antioksidan. Senyawa alami satu ini telah terbukti mengurangi risiko kanker, penyakit jantung, dan gangguan mata yang berkaitan dengan usia.

Tidak cukup sampai di situ, likopen juga bekerja melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan. Likopen juga dikaitkan dengan efek penurun tekanan darah apabila dikonsumsi secara teratur. Dampak buruk pestisida dan herbisida dalam produk-produk pertanian juga direduksi oleh likopen.

C. Semangka Merah dan Citrulline

Sebagai tambahan, tidak ada salahnya kita bahas sekilas tentang citrulline. Biarpun kedua tipe semangka memilikinya, kandungan citrulline lebih banyak ditemukan dalam semangka merah. Asam amino satu ini punya sejumlah khasiat.

Dilihat dari situs V Pro Pharmacy, citrulline akan dimetabolisme menjadi arginine. Setelah berubah, arginine bekerja membuat molekul sinyal utama bernama oksida nitrat. Kegunaan oksida nitrat menurut penelitian di antaranya adalah meningkatkan aliran darah melalui otot sehingga bermanfaat untuk olahraga.

Di samping itu, studi menunjukkan bahwa oksida nitrat juga bekerja membantu relaksasi pembuluh darah. Akibatnya, lebih banyak darah mengalir melalui tubuh sehingga dapat membantu pasien disfungsi ereksi.

Lebih Baik Mana, Semangka Kuning atau Merah?

Akhir kata, kedua tipe semangka punya keunggulannya tersendiri. Dirujuk dari Rooted Existence, semangka kuning memiliki kandungan vitamin A yang lebih tinggi. Di sisi lain, kandungan likopen semangka merah juga punya serangkaian manfaat yang tidak bisa diremehkan.

Jadi, sudah jelas dari segi kesehatan, kedua tipe semangka punya keunggulan masing-masing. Oleh karena itu, mau pilih konsumsi yang mana, perlu detikers sesuaikan dengan kebutuhan. Semisal, detikers menderita xerophthalmia (kekeringan mata), maka semangka kuning lebih cocok.

Lain halnya jika detikers sedang aktif berolahraga atau ingin membentuk tubuh menjadi seorang olahragawan, semangka merah bisa jadi pilihan. Guna mendapatkan pilihan paling tepat, tetap konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu, ya, detikers.

Efek Samping Konsumsi Semangka

Karena di bagian atas telah disinggung sekilas tentang manfaat, maka kali ini akan detikJogja bahas sekilas efek samping semangka. Diringkas dari Everyday Health, tidak ada efek samping jangka panjang bagi penikmat setia semangka.

Buah dengan kulit berwarna hijau ini memang punya indeks glikemik 76. Artinya, dalam sekali porsi sajian, semangka mengandung setidaknya 12 gram karbohidrat. Angka tersebut berarti glycemic load (GL) semangka hanya sekitar 8 alias rendah. Jadi, tidak perlu khawatir, ya, detikers.

Potensi risiko makan semangka yang mungkin bisa timbul adalah alergi. Biarpun jarang terjadi, alergi ini tetap mungkin terjadi dengan gejala berupa gatal-gatal, pembengkakan, dan kesulitan bernapas. Di samping itu, terlalu banyak makan semangka mungkin berujung sakit perut dan diare.

Demikian pembahasan ringkas mengenai semangka kuning dan merah. Semoga bisa membantu detikers untuk menentukan pilihan, ya!




(par/par)

Hide Ads