19 Ide Oleh-oleh Khas Jogja Selain Gudeg, Harganya Murah dan Berkesan

19 Ide Oleh-oleh Khas Jogja Selain Gudeg, Harganya Murah dan Berkesan

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Senin, 30 Des 2024 09:26 WIB
Wedang Uwuh, traditional herb drink from Jogjakarta, Indonesia. Contains a variety of leaves: cinnamon, nutmeg and cloves leaves. Another ingredient is wood from the secang tree, ginger and lump sugar
Ilustrasi wedang uwuh, salah satu oleh-oleh khas Jogja. Foto: iStock
Jogja -

Gudeg merupakan makanan khas Jogja yang memiliki cita rasa manis gurih. Hidangan ini populer di Indonesia dan juga tersedia dalam bentuk makanan kaleng untuk dijual di dalam maupun luar negeri. Sayangnya, tidak semua orang menyukai cita rasa gudeg. Oleh karena itu, detikJogja akan memberikan beberapa ide oleh-oleh khas Jogja selain gudeg.

Dikutip dari buku Ensiklopedia Makanan Khas Jawa oleh Wind Dylanesia, gudeg berbahan dasar nangka muda yang dimasak dengan santan. Hidangan ini membutuhkan waktu lama dalam proses memasaknya. Warna cokelatnya berasal dari daun jati yang dimasak bersama bahan lainnya. Gudeg biasanya disajikan dengan nasi, kuah santan kental, ayam kampung, telur, tempe, tahu, dan sambal goreng krecek.

Jika detikers sedang mencari oleh-oleh untuk dibawa pulang dari Jogja selain gudeg, pastikan simak beberapa oleh-oleh khas berikut ini. Yuk, simak daftarnya!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh-Oleh Khas Jogja

Dirangkum dari artikel ilmiah berjudul Oleh-Oleh Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai Daya Tarik Wisata Gastronomi oleh Pipin Kusumawati dkk, berikut ini adalah beberapa oleh-oleh khas Jogja dengan harga murah dan enak yang bisa kamu borong, detikers!

1. Bakpia

Rasa manis dan tekstur lembut di dalamnya menjadikan bakpia sangat digemari. Camilan ini berbahan dasar tepung terigu dengan isian kacang hijau yang dipanggang. Kini, variasi rasa seperti cokelat, durian, dan keju semakin menarik minat wisatawan.

ADVERTISEMENT

Produksi bakpia berpusat di Jalan Pathuk, Jogja. Harga bakpia cukup terjangkau dan biasanya dikemas dalam kotak praktis. Tanpa bahan pengawet, bakpia bisa bertahan hingga tiga hari di suhu ruang.

2. Yangko

Dahulu, yangko hanya dinikmati oleh kalangan kerajaan. Makanan ini terbuat dari tepung ketan dengan tekstur kenyal dan rasa manis. Potongan kecilnya dibungkus rapi dalam kertas warna-warni. Isian kacang tanah memberikan cita rasa gurih yang khas.

Saat ini, rasa modern seperti durian dan stroberi turut memperkaya pilihan. Yangko tahan hingga satu bulan, cocok untuk dibawa ke luar daerah.

3. Roti Kembang Waru

Roti kembang waru memiliki bentuk yang sangat khas, yaitu delapan kelopak bunga waru. Roti kembang waru berasal dari Kotagede dan telah dikenal sejak zaman kerajaan Mataram. Rasanya manis dengan tekstur lembut yang membuatnya mudah disukai.

Pembuatan roti ini menggunakan bahan seperti tepung terigu, telur, dan gula. Filosofinya melambangkan harmoni alam yang menyatu dengan kehidupan manusia. Jika bosan membawa oleh-oleh khas Jogja yang begitu-begitu saja, roti kembang waru bisa menjadi pilihan yang bagus.

4. Salak Pondoh

Manisnya salak pondoh sudah dikenal sejak lama, bahkan saat buahnya masih muda. Buah ini banyak ditemukan di lereng Gunung Merapi, terutama di daerah Turi, Sleman. Dengan daya tahan hingga tujuh hari, salak pondoh ideal untuk perjalanan jauh. Harga buah ini tergantung musim dan ukurannya, mulai dari Rp 8.000 per kilogram. Selain dimakan langsung, salak pondoh juga bisa diolah menjadi keripik atau manisan.

5. Manisan Salak

Olahan salak ini menawarkan rasa manis dan segar yang pas di lidah. Proses pembuatannya sederhana, yaitu merendam salak dalam larutan gula. Dengan kemasan praktis, manisan salak mudah dibawa dan tahan lama. Kudapan ini bisa menjadi pilihan oleh-oleh bagi pecinta rasa manis. Selain enak, manisan ini juga bergizi dan cocok sebagai camilan sehat.

6. Keripik Belut

Keripik belut menawarkan rasa gurih dengan tekstur renyah. Hidangan khas Godean ini dibuat dari belut segar yang dibumbui dan digoreng kering. Industri rumahan di Sleman telah mengembangkan berbagai varian rasa seperti balado dan barbeque. Selain sebagai camilan, keripik ini cocok untuk pelengkap makan.

7. Ayam Goreng Kalasan

Sajian ini dikenal sejak tahun 1950-an dan menjadi ikon kuliner Sleman. Ayam dimasak dengan bumbu khas hingga menghasilkan rasa gurih yang kuat. Sambal terasi dan kremesan melengkapi cita rasanya. Resep ayam goreng kalasan diwariskan turun-temurun dari generasi ke generasi. Hidangan ini cocok untuk dinikmati bersama keluarga atau dibawa pulang sebagai oleh-oleh.

8. Geplak

Ide oleh-oleh selanjutnya adalah geplak, yaitu kudapan tradisional ini memiliki rasa manis dan warna cerah yang menarik perhatian. Geplak dibuat dari campuran kelapa parut dan gula, sehingga teksturnya lembut.

Kudapan khas Bantul ini dikenal sejak zaman kolonial karena bahan bakunya melimpah. Daya tahannya cukup lama, membuatnya cocok sebagai buah tangan. Geplak tersedia di berbagai toko oleh-oleh dengan harga yang ramah kantong.

9. Mi Lethek

Mi lethek merupakan makanan tradisional Bantul. Makanan ini dikenal dari warnanya yang kusam. Proses pembuatannya menggunakan tepung singkong yang diolah secara tradisional. Rasanya netral, sehingga bisa diolah menjadi berbagai hidangan.

Mi ini cocok sebagai alternatif oleh-oleh untuk pecinta masakan lokal. Selain itu, keberadaannya menjadi simbol pelestarian makanan khas daerah.

10. Peyek Tumpuk

Tumpukan kacang tanah pada peyek ini membuatnya berbeda dari peyek biasa. Proses penggorengan hingga tiga kali menghasilkan tekstur yang tetap renyah meski tebal. Kudapan ini merupakan salah satu ikon oleh-oleh khas Bantul yang digemari banyak orang.

Varian rasa seperti pedas manis dan original tersedia untuk memenuhi selera. Selain enak, peyek tumpuk juga memiliki daya tahan yang cukup lama.

11. Wedang Uwuh

Berikutnya, kita juga bisa membawa wedang uwuh sebagai buah tangan dari Jogja. Minuman herbal ini dikenal karena warna merahnya yang berasal dari kayu secang. Wedang uwuh diracik dari rempah-rempah seperti jahe, pala, dan cengkeh. Rasanya manis sekaligus pedas hangat, cocok untuk mengusir dingin. Selain nikmat, wedang ini memiliki berbagai manfaat kesehatan.

12. Tiwul dan Gatot

Tiwul dan gatot merupakan makanan tradisional berbahan dasar singkong dari Gunungkidul. Tiwul dibuat dari tepung gaplek, sedangkan gatot berasal dari gaplek fermentasi. Kedua makanan ini mencerminkan kreativitas masyarakat dalam memanfaatkan hasil alam. Tiwul sering dijadikan makanan pokok, sementara gatot lebih cocok untuk kudapan manis. Produk ini kini tersedia dalam bentuk instan, sehingga lebih tahan lama dan bisa dijadikan sebagai oleh-oleh khas dari Jogja.

13. Walang Goreng

Camilan unik ini berasal dari belalang yang dibumbui dan digoreng hingga renyah. Walang goreng sering menjadi pilihan oleh-oleh ekstrem dari Gunungkidul. Selain lezat, belalang juga kaya protein dan bergizi. Meski begitu, konsumen disarankan memastikan tidak alergi sebelum mencicipinya.

14. Geblek

Rekomendasi oleh-oleh terakhir dari Jogja adalah geblek. Makanan ini memiliki bentuk angka delapan yang menjadi daya tarik utamanya. Kudapan khas Kulon Progo ini berbahan dasar tepung singkong. Rasanya gurih dengan tekstur kenyal, sangat cocok dinikmati bersama tempe besengek. Geblek sering dijual di pasar tradisional atau warung sekitar Kulon Progo.

Oleh-Oleh Khas Jogja Selain Makanan

Ingin membawa oleh-oleh khas Jogja selain makanan, mari simak beberapa rekomendasi yang dirangkum dari laman Wonderful Indonesia berikut ini!

1. Perhiasan dan Miniatur Landmark Kota Jogja

Kotagede menjadi pusat kerajinan perak yang terkenal, terutama di kalangan wisatawan. Di sepanjang jalan utamanya, pengunjung bisa menemukan cincin, kalung, bros, hingga miniatur landmark seperti Tugu Jogja dan andong khas Jogja.

Karya seni buatan tangan ini tidak hanya diminati di dalam negeri tetapi juga telah diekspor ke luar negeri. Dengan kualitas yang terjamin, souvenir berbahan perak dari Kotagede sangat cocok dijadikan buah tangan eksklusif dari Jogja.

2. Tas Berbahan Kulit

Jogja dikenal sebagai salah satu penghasil kerajinan kulit terbaik, dengan Desa Wisata Manding sebagai pusat produksinya. Toko-toko di sepanjang jalan desa ini menawarkan berbagai produk berbahan kulit, mulai dari tas, dompet, hingga jaket.

Beragam model, dari klasik hingga modern, tersedia untuk memenuhi selera setiap pembeli. Menariknya, pengunjung yang pandai menawar bisa mendapatkan produk berkualitas ini dengan harga yang lebih terjangkau.

3. Kerajinan Batik Kayu

Keunikan batik Jogja tidak hanya terdapat pada kainnya, tetapi juga pada kerajinan kayunya. Desa Krebet menjadi tempat para pengrajin melukis motif batik di atas media kayu. Produk yang dihasilkan, seperti topeng, kotak tisu, dan hiasan dinding, memiliki nilai seni tinggi. Kerajinan ini cocok sebagai oleh-oleh unik yang dapat mempercantik rumah sekaligus menjadi pengingat akan budaya Jogja.

4. Kain Lurik

Lurik adalah kain tenun tradisional khas Jogja dengan motif garis-garis yang klasik dan elegan. Proses pembuatannya masih menggunakan alat tenun bukan mesin, menjadikannya memiliki nilai tradisi yang tinggi. Selain dijual dalam bentuk kain utuh, lurik juga tersedia dalam bentuk pakaian, tas, dompet, hingga dekorasi rumah seperti sarung bantal. Kain ini adalah pilihan tepat bagi wisatawan yang ingin membawa pulang keindahan tekstil tradisional Jogja.

5. Kaos Khas Jogja

Kaos khas Jogja menjadi pilihan oleh-oleh yang tidak pernah ketinggalan zaman. Dengan desain yang unik, kaos-kaos ini sering dihiasi tulisan-tulisan lucu atau bijak yang mencerminkan budaya lokal. Ada pula kaos beraksara Jawa yang memberi kesan otentik dan melegenda. Kaos ini tidak hanya nyaman dipakai, tetapi juga menjadi cara untuk membawa kenangan Jogja ke mana saja.

Nah, itulah daftar inspirasi oleh-oleh khas Jogja selain gudeg. Jadi, apakah pilihan oleh-oleh favoritmu, detikers?




(par/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads