Entung ulat pohon jati dan pohon trembesi mulai bermunculan di Kabupaten Gunungkidul, seperti di Mokol, Selang, Kapanewon Wonosari. Sejumlah warga di sana kini asyik mencari ulat dan kepompong tersebut untuk diolah menjadi makanan.
Salah satu warga Mokol, Suroso mengaku sudah beberapa hari terakhir mencari ulat pohon jati dan kepompong ulat pohon trembesi di sekitar pekarangan rumahnya. Ulat tersebut hanya muncul satu kali dalam setahun.
"Ini cari ulat jati dan ulat trembesi untuk dikonsumsi sendiri karena kan keluarnya hanya setahun sekali. Tapi kalau dapat banyak ya dijual," katanya kepada wartawan, Senin (18/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, ada perbedaan antara ulat pohon jati dan ulat serta kepompong trembesi. Perbedaannya, kata Suroso, jika ulat pohon trembesi berwarna hijau dan masih menempel di atas pohon dan ulat pohon jati menempel di daun.
"Tapi untuk segi rasa lebih enak kepompong ulat jati, karena rasanya lebih gurih," ujarnya.
Sementara itu, warga Mokol lainnya yakni Ratih mengaku sengaja mencari ulat tersebut. Pasalnya jika membeli harganya terbilang mahal.
"Coba-coba cari ulat jati dan ulat trembesi karena kalau beli katanya harganya sampai Rp 100 ribu (per kilogram)," ucapnya.
Ratih juga mengatakan, hasil pencarian ulat tersebut nantinya untuk konsumsi pribadi. Menurutnya, ulat itu paling enak jika dibacem.
"Jadi ulat itu tinggal dicuci bersih menggunakan air panas terus dibacem. Kalau sudah nanti tinggal digoreng saja dan rasanya enak, gurih," katanya.
(afn/rih)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Cerita Warga Jogja Korban TPPO di Kamboja, Dipaksa Tipu WNI Rp 300 Juta/Bulan
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi