Di antara berbagai pilihan kuliner Jepang, omakase muncul sebagai salah satu cara paling otentik dan menarik untuk menikmati hidangan dari Negeri Sakura. Pengalaman makan omakase memang berbeda karena kita akan mendapatkan 'kejutan' dari chef. Namun, tahukah kamu apa itu omakase, detikers?
Omakase bukan satu-satunya cara untuk menikmati hidangan Jepang. detikers juga bisa mencoba kaiseki, yaitu pengalaman makan makanan khas Jepang yang sama mewahnya. Baik omakase maupun kaiseki memiliki keunikan tersendiri dan memberikan pengalaman berbeda kepada pelanggan.
Penasaran dengan omakase? Mari simak penjelasan lengkap berikut ini untuk mengetahui pengertian, sejarah, hingga perbedaannya dengan kaiseki!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Omakase
Dikutip dari buku The Laws of Simplicity oleh John Maeda dan laman Britannica, omakase adalah istilah Jepang yang berarti 'saya serahkan kepada Anda'. Dalam konteks restoran sushi, pengunjung menggunakan istilah ini untuk mengizinkan chef menentukan hidangan yang akan disajikan. Omakase biasanya terdiri dari serangkaian porsi kecil sushi yang disajikan dengan harga tetap.
Proses omakase sangat berbeda dari memilih makanan secara langsung. Chef akan menyiapkan hidangan menggunakan bahan-bahan segar dan presentasi yang sederhana tetapi artistik. Hidangan omakase sering disajikan di depan pelanggan di meja sushi, memungkinkan interaksi langsung antara chef dan pengunjung.
Para pengunjung sering kali merasakan pengalaman yang lebih personal saat menikmati omakase. Chef dapat membaca reaksi pengunjung dan menyajikan hidangan sesuai dengan selera mereka. Dengan cara ini, omakase menciptakan pengalaman bersantap yang menyenangkan dan unik.
Meskipun omakase sering kali mahal, ada juga pilihan dengan harga lebih terjangkau. Pengalaman ini menawarkan keistimewaan dan rasa percaya diri dari chef dalam menciptakan hidangan terbaik yang mereka tawarkan.
Sejarah Omakase
Dirangkum dari laman Britannica, sejarah omakase dimulai di Jepang pada tahun 1990-an. Omakase diciptakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan kaya baru yang tidak memiliki pengetahuan tentang sushi. Mereka tidak ingin menunjukkan ketidaktahuan mereka, sehingga menyerahkan pilihan menu kepada koki adalah solusi yang tepat.
Dengan omakase, para koki juga tidak perlu mengungkapkan jika mereka kehabisan bahan tertentu. Hal ini menciptakan pengalaman yang lebih nyaman bagi pengunjung. Mereka bisa menikmati hidangan tanpa harus memikirkan bahan apa yang tersedia.
Dalam perkembangannya, omakase menjadi terkenal di kalangan pecinta kuliner di luar Jepang. Banyak restoran di negara lain mulai menawarkan pengalaman serupa. Hal ini menunjukkan bahwa konsep omakase memiliki daya tarik universal.
Sekarang, omakase tidak hanya terbatas pada sushi. Pengalaman serupa juga tersedia untuk makan siang, wine, koktail, dan bahkan gaya rambut. Omakase terus berkembang dan menjadi pilihan menarik bagi mereka yang ingin menikmati pengalaman kuliner yang unik dan tidak biasa.
Biaya Omakase
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan detikJogja pada menu di beberapa restoran omakase di Indonesia, biaya yang perlu dibayarkan pelanggan untuk merasakan pengalaman omakase bervariasi, tergantung pada jumlah hidangan yang disajikan dan reputasi tempatnya. Umumnya, untuk paket dengan delapan hidangan, pengunjung perlu membayar sekitar Rp1.500.000. Sementara itu, paket yang menawarkan 12 hidangan biasanya dihargai sekitar Rp2.100.000 hingga Rp2.300.000.
Jika pengunjung mencari pengalaman yang lebih mewah, pilihan dengan 18 hidangan bisa mencapai Rp3.800.000. Sedangkan untuk paket dengan enam belas hidangan, harga berkisar antara Rp3.500.000 hingga Rp4.500.000. Dengan berbagai pilihan harga ini, setiap pengunjung dapat memilih paket omakase sesuai dengan bujet dan keinginan mereka.
Perbedaan Omakase dan Kaiseki
Dirangkum dari laman Foodicles, omakase dan kaiseki adalah dua istilah penting dalam dunia kuliner Jepang. Omakase berarti 'saya percayakan kepada Anda, chef'. Dalam omakase, tamu duduk di depan chef dan menikmati hidangan yang disiapkan berdasarkan bahan-bahan segar hari itu. Setiap hidangan disajikan dengan mempertimbangkan reaksi tamu, sehingga pengalaman kuliner ini bersifat interaktif dan unik. Biaya untuk omakase tidak ditentukan sebelumnya karena tergantung pada harga bahan dan jumlah hidangan yang dinikmati.
Sementara itu, kaiseki adalah bentuk masakan fine dining Jepang yang lebih terstruktur. Kaiseki menampilkan hidangan multi-course yang disusun dengan cermat, biasanya terdiri dari sembilan hidangan. Hidangan ini menggunakan bahan-bahan musiman terbaik dan menunjukkan keterampilan serta kreativitas chef dalam memasak dan penyajian. Setiap elemen dalam kaiseki dirancang untuk menciptakan pengalaman makan yang indah dan berkesan.
Perbedaan utama antara keduanya terletak pada cara penyajian dan pengalaman bersantap. Omakase menawarkan pengalaman yang lebih spontan dan personal, sementara kaiseki menyediakan rangkaian hidangan yang terencana dengan seksama. Keduanya memberikan kesempatan untuk menikmati masakan Jepang dengan cara yang berbeda, tetapi keduanya memiliki keunikan dan keindahan tersendiri.
Demikian penjelasan lengkap mengenai omakase, sejarah, harga, hingga perbedaannya dengan kaiseki. Semoga bermanfaat!
(sto/apu)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM