Bagi sebagian orang, telur setengah matang merupakan pelengkap yang nikmat untuk disajikan pada beberapa makanan. Meski secara medis konsumsi telur setengah matang ini memberi manfaat bagi tubuh, tetapi ada juga risiko bahayanya.
Mengutip laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), telur disebut sebagai bahan makanan yang tergolong superfood karena memiliki kandungan nutrisi yang lengkap. Dalam satu butir telur yang baik, terkandung berbagai nutrisi, seperti protein, vitamin, zat antioksidan, lemak, fosfor, dan selenium.
Telur merupakan bahan makanan yang cenderung mudah ditemukan dan juga mudah untuk diolah. Saking mudahnya diolah, telur bahkan kerap disajikan dalam kondisi matang, setengah matang, hingga mentah sebagai campuran jamu.
Selain menyajikan telur dalam kondisi matang, kini populer dijumpai makanan yang disajikan dengan telur setengah matang, misalnya nasi goreng hingga mie kuah atau goreng. Telur dalam kondisi setengah matang dinilai memiliki rasa dan tekstur yang unik. Lantas, bagaimana sisi medis memandang fenomena ini?
Manfaat Telur Setengah Matang Bagus untuk Apa?
Masih mengutip laman Kemenkes RI, telur setengah matang tidak hanya enak disantap, tetapi juga mengandung berbagai manfaat untuk kesehatan tubuh. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa manfaat telur setengah matang lebih banyak karena waktu pengolahannya yang lebih singkat, sehingga membuat nutrisi di dalamnya tetap alami.
Jika telur yang diolah memang berkualitas dan cara pengolahannya tepat, ada berbagai manfaat yang akan dirasakan tubuh. Berikut ragam manfaat telur setengah matang.
1. Meningkatkan Massa Otot
Kandungan protein pada telur baik untuk untuk kesehatan otot, sehingga cocok dikonsumsi pada orang-orang yang ingin meningkatkan massa ototnya. Namun, meningkatkan massa otot tetap perlu diimbangi dengan olahraga.
2. Menguatkan Tulang
Kandungan protein dan vitamin D dalam telur bermanfaat bagi kesehatan tulang. Secara tidak langsung, konsumsi telur setengah matang turut membantu mengurangi risiko terkena osteoporosis dan patah tulang.
3. Menurunkan Berat Badan
Kandungan protein dalam telur rebus setengah matang bermanfaat untuk menurunkan berat badan. Hal itu, karena protein dapat memberikan efek kenyang lebih lama dan menekan rasa lapar sehingga asupan kalori harian dapat berkurang.
4. Menurunkan Kolesterol
Konsumsi telur setengah matang juga mampu menurunkan kolesterol jahat karena kandungan omega-3 di dalamnya. Untuk mendapat manfaatnya, pilihlah telur yang memang memiliki kandungan omega-3 tinggi. Telur ini biasa dijumpai di supermarket.
5. Mencegah Penyakit Jantung dan Stroke
Kolesterol baik atau HDL dalam putih telur setengah matang memiliki kadar yang masih tinggi. Kandungan itu sangat berguna untuk mencegah atau mengurangi risiko terkena penyakit jantung dan stroke.
6. Menjaga Kesehatan Mata
Kandungan lutein dan zeaxanthin pada telur setengah matang bermanfaat dalam menjaga kesehatan mata. Kedua kandungan itu dapat mengurangi risiko penyakit mata yang dipengaruhi usia, seperti katarak dan degenerasi makula.
Bahaya Telur Setengah Matang
Meski telur setengah matang dapat memberi berbagai manfaat, tetapi konsumsinya tetap harus dibatasi. Memakan telur yang tidak matang sempurna ternyata juga bisa meningkatkan risiko terkena penyakit berbahaya.
Mengutip laman resmi Universitas Airlangga dan jurnal berjudul Deteksi Salmonella spp. pada Telur Ayam Konsumsi yang Dilalulintaskan melalui Pelabuhan Tenau Kupang oleh Susanto Nugroho dkk, kandungan bakteri Salmonella dalam telur bisa menjadi sumber ancaman konsumsi telur setengah matang. Bakteri ini bisa mengakibatkan demam tifoid yang berbahaya.
Bakteri Salmonella adalah bakteri gram negatif, tidak berspora berbentuk batang yang tumbuh pada suhu optimum 37 derajat celcius. Bakteri ini dapat menyebabkan penyakit yang menyerang unggas, hewan mamalia, hingga manusia.
Pada telur, bakteri Salmonella bisa terkandung di bagian cangkang hingga ke dalam telur. Cemaran Salmonella tersebut dapat terjadi akibat proses produksi dan pascaproduksi yang kurang memerhatikan kebersihan telur.
Telur dengan kondisi yang terlihat baik bisa saja memiliki cemaran bakteri Salmonella. Sementara, bakteri ini baru bisa mati ketika telur dimasak dengan matang sempurna. Hal itu, membuat seseorang yang gemar mengonsumsi telur setengah matang perlu berhati-hati.
Orang yang terkena infeksi bakteri Salmonella dapat mengalami berbagai gejala, seperti sakit perut, diare, mual muntah, demam tinggi, sakit kepala, serta adanya darah pada tinja. Gejala ini bisa berlangsung antara 4-7 hari, tetapi bisa juga lebih lama dari itu pada beberapa orang.
Dalam jangka lebih lama, seseorang bisa mengalami demam dan diare yang berkelanjutan. Akibat paling buruknya adalah demam tifoid atau tifus, yang berisiko menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani.
Karena risiko bahaya di atas, konsumsi telur setengah matang sebaiknya dihindari jika tidak mengetahui kondisi dan kualitas telur yang dimasak. Bahkan, konsumsi telur setengah matang juga sangat tidak dianjurkan pada ibu hamil, bayi, anak-anak, lansia, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah.
Itulah beragam manfaat kesehatan dari telur setengah matang, serta risiko bahayanya. Semoga bermanfaat!
Artikel ini ditulis oleh Ridwan Luhur Pambudi, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(sto/ams)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM