Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman hayati, termasuk di dalamnya tanaman-tanaman penghasil buah. Selain buah-buah berkhasiat untuk kesehatan, ada juga buah yang beracun. Apa saja?
Dirujuk dari Indonesian Journal of Conservation bertajuk "Keanekaragaman Hayati Indonesia: Masalah dan Upaya Konservasinya" oleh Agus Setiawan, pada 2017, Indonesia tercatat memiliki 31.750 jenis tumbuhan. Dari jumlah tersebut, sekitar 15.000 tumbuhan berpotensi memiliki khasiat obat.
Meskipun begitu, baru sekitar 7.000 spesies yang dimanfaatkan sebagai bahan baku obat. Kerapnya pemakaian sumber-sumber alami untuk obat perlu detikers awasi dengan lebih menyeluruh dalam kehidupan sehari-hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jangan sampai, hanya karena suatu buah ada di sekitar lingkungan tempat tinggal, detikers lantas mengambil dan mengonsumsinya tanpa pandang bulu. Sebab, hal ini berpotensi menimbulkan keracunan dan efek lainnya yang bahkan lebih buruk.
Nah, dalam rangka mawas diri dan menambah pengetahuan, detikers bisa mempelajari jenis-jenis buah beracun yang ada di Indonesia. Apa saja buah beracun yang ada di sekitar kita? Simak uraian lengkapnya di bawah ini!
Nama-nama Buah Beracun di Indonesia
1. Kecubung
Memiliki nama latin Datura metel L, kecubung termasuk salah satu tanaman yang mudah dijumpai di Indonesia. Habitatnya, sebagaimana informasi dari E-Journal Universitas Atma Jaya Yogyakarta, adalah dataran rendah sampai 800 meter di atas permukaan laut.
Tanaman yang sering ditemukan di pekarangan rumah ini memiliki kandungan zat alkaloid berupa antropin, hiosiamin, dan skopolamin. Zat-zat ini bisa ditemui di seluruh bagian kecubung, mulai dari akar hingga buahnya.
Apabila dikonsumsi secara berlebihan, kecubung dapat menyebabkan amnesia, kebingungan, psikosis, dan halusinasi. Tak hanya itu, diringkas dari Netmeds, konsumsi kecubung yang berlebihan dan tanpa pemurnian mengakibatkan demam, pusing, mulut kering, urtikaria, reaksi alergi, hingga otot kaku.
2. Bintaro/Mangga Laut
Buah beracun kedua yang bisa ditemui di Indonesia adalah mangga laut atau bintaro. Dirangkum dari jurnal berjudul "Perubahan Tampilan Buah Beracun Mangga Laut dan Keterlibatan Hymenoptera dalam Proses Dekomposisinya" oleh Hanifa Marisa dan Salni, nama latin bintaro adalah Cerberra odollam.
Tanaman ini tergolong dalam famili Apocynaceae yang terkenal sebagai keluarga tumbuhan dengan banyak zat racun. Racun dalam tanaman satu ini bisa dijumpai dalam bijinya yang bersifat toksik.
Biji bintaro alias mangga laut mengandung zat kimia bernama cerberin yang berbahaya untuk jantung. Cerberin yang terdapat dalam biji buah bintaro bisa memblokir aktivitas ion kalsium di jantung, dan dengannya, kematian.
Meski begitu, tanaman bintaro tetap memiliki khasiat untuk kesehatan. Misalnya, buah bintaro bisa dipakai untuk mengusir tikus, daunnya sebagai obat pencahar, getahnya untuk mengatasi sengatan ikan, dan kulit batangnya untuk obat pencahar, disarikan dari laman resmi Poltekkes Putra Indonesia Malang (PIM).
3. Ginjean
Dilihat dari jurnal Universitas Multimedia Nusantara, ginjean atau Leonurus sibiricus L, masuk dalam kategori buah beracun. Tanaman yang masuk dalam suku suku Labiate ini mudah ditemukan di pinggiran kota, semak-semak, dan sepanjang aliran air.
Masih dikutip dari sumber yang sama, buah ginjean adalah bagian yang beracun. Namun, seluruh tanaman bisa menjadi berbahaya bila dikonsumsi oleh ibu hamil. Kandungan yang berbahaya dalam tanaman ini adalah alkaloid leonurine yang berpotensi menyebabkan gangguan fungsi saraf motorik.
Racun dalam buah ginjean bisa menyebabkan seluruh anggota badan lemah dan sulit digerakkan. Selain itu, sesak napas, rasa kering, dan sesak di dada juga dimungkinkan terjadi. Dalam kasus yang parah, racun ginjean bisa menyebabkan ibu hamil keguguran.
Bila diminum dalam dosis wajar, yakni sekitar 5-15 gram, rebusan buah ginjean tidak berbahaya. Namun, jika mencapai 30 gram, akan timbul efek keracunan dalam waktu 4-6 jam. Lebih-lebih, jika yang dikonsumsi sebanyak 60-140 gram, gejala keracunan berat akan timbul dalam 12-48 jam.
4. Kepayang/Kluwak
Berdasar penjelasan dari laman resmi Dikti Kemdikbud, biji dan buah picung/kepayang/kluwek memiliki senyawa yang mengandung sianida, yakni sianogenik glikosida. Oleh karenanya, daging buah dan biji kepayang sangat berbahaya dikonsumsi saat segar.
Hal ini diungkapkan Prof Nuri Andarwulan, peneliti di Southeast Asian Food and Agriculture Science and Technology Center,
"Buah ini memang beracun, mematikan orang kalau dikonsumsi segar karena mengandung sianida. Makanya setelah panen, biasanya buah disimpan. Setelah itu bijinya diambil dan dikumpulkan untuk dicuci bersih lalu direbus," ujarnya, dikutip detikJogja pada Selasa (16/7/2024).
5. Ceri
Memiliki bentuk mungil dengan warna merah, sekilas buah ceri tampak aman-aman saja untuk dikonsumsi. Namun, tahukah detikers bahwasanya buah satu ini mengandung racun?
Disadur laman National Capital Poison Center, Keracunan akibat ceri disebabkan biji yang dikunyah atau dihancurkan sebelum ditelan. Sebab, biji buah ceri memiliki kandungan amigdalin. Setelah masuk dalam tubuh, amigdalin tersebut diubah menjadi sianida.
Menurut penjelasan dari Healthline, sianida dalam tubuh yang disebabkan amigdalin biji ceri dapat mengganggu transportasi oksigen dan merusak organ-organ penting, seperti otak, jantung, dan paru-paru.
Biji ceri merah diperkirakan mengandung 3,9 miligram amigdalin per gram buah, sedangkan ceri hitam lebih rendah, yakni 2,7 mg per gram. Adapun biji ceri morello, mengandung 65 mg amigdalin per gramnya.
Dengan kandungan tersebut, mengonsumsi 7-9 biji ceri merah atau hitam dapat menyebabkan keracunan sianida. Untuk ceri morello, hanya dibutuhkan 3-4 biji saja sebelum seseorang mengalami keracunan.
6. Belimbing
Buah berbentuk bintang dengan warna hijau atau kuning ini mudah sekali ditemui di Indonesia. Faktanya, belimbing bisa menimbulkan efek berbahaya bagi penderita penyakit ginjal sebagaimana penjelasan dalam situs National Kidney Foundation.
Belimbing mengandung zat beracun bernama neurotoksin. Zat ini bisa memengaruhi otak dan menyebabkan gangguan neurologis. Untuk orang yang ginjalnya sehat dan normal, racun ini dapat diproses dan dikeluarkan dari tubuh.
Di sisi lain, orang-orang dengan masalah ginjal tidak dapat mengeluarkannya dari tubuh. Oleh karenanya, sangat disarankan untuk menghindari belimbing bagi para penderita penyakit ginjal.
Beberapa gejala keracunan belimbing adalah:
- Cegukan
- Kejang
- Kematian
- Kebingungan mental
Nah, itulah enam buah beracun yang ada di sekitar kita. Hati-hati dalam mengonsumsi buah-buahan ya, detikers!
(sto/apl)
Komentar Terbanyak
Heboh Penangkapan 5 Pemain Judol Rugikan Bandar, Polda DIY Angkat Bicara
Akhir Nasib Mobil Vitara Parkir 2,5 Tahun di Jalan Tunjung Baru Jogja
Megawati Resmi Dikukuhkan Jadi Ketum PDIP 2025-2030