Jangan Ketinggalan! Besok Ada Festival Kuliner Mataraman di Pantai Baru Bantul

Jangan Ketinggalan! Besok Ada Festival Kuliner Mataraman di Pantai Baru Bantul

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Jumat, 24 Mei 2024 10:10 WIB
Sekretaris Dispar Bantul, Budi Sardjono saat memberikan keterangan, Jumat (25/5/2024).
Sekretaris Dispar Bantul, Budi Sardjono saat memberikan keterangan, Jumat (25/5/2024).Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja
Bantul -

Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul menggelar Festival Kuliner Mataraman 2024 di Pantai Baru, Poncosari, Srandakan, Bantul besok. Festival tersebut menyajikan dan mengenalkan berbagai macam kuliner khas Bantul kepada masyarakat, terutama kuliner yang masuk ke dalam cagar warisan budaya takbenda (WBTb).

Sekretaris Dispar Bantul, Budi Sardjono, mengatakan bahwa Festival Kuliner Mataraman 2024 yang berlangsung Sabtu (25/5/2024), mengusung tema 'Bantul Bisa'. Menurutnya, dalam event tersebut bakal menyajikan banyak kuliner khas Bantul.

"Tujuan festival kuliner Mataraman ini untuk mempromosikan dan mengenalkan berbagai Kuliner Khas Bantul yang terdaftar dan bersertifikat dalam WBTb kepada khalayak umum," katanya kepada wartawan, Jumat (24/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan untuk melestarikan kuliner khas Bantul agar tidak terlupakan atau tinggal kenangan saja. Di sisi lain memiliki tujuan untuk memberdayakan UMKM lokal yang bergerak pada bidang kuliner tradisional khas Bantul," lanjut Budi.

Adapun kuliner Khas Bantul yang termasuk dalam WBTb antara lain Mie Lethek dari Srandakan, Mie Penthil, Miedes, Geplak Jawa, Geplak Bantul, Kipo dari Kotagede, Sate Klatak, Rambak Asin dari Pleret, Lemper, Adrem, Gudeg Manggar, Pecel Kembang Turi dan Wedang Uwuh, Es Kunir Asem, Serta Peyek Tumpuk dari Bambanglipuro.

ADVERTISEMENT

"Dalam rangka mengenalkan salah satu makanan khas tradisional di Kabupaten Bantul ke mata dunia, besok Dispar Bantul bermaksud untuk mencatatkan rekor sajian mie lethek terbanyak di dunia oleh Museum Rekor Indonesia (MURI)," ujarnya.

Secara rinci, Budi mengungkapkan jika Mie Lethek khas Bantul yang berasal dari Kapanewon Srandakan. Mie lethek sendiri secara harfiah berarti kotor dan penamaan ini merujuk pada penampilan mie yang tidak secerah warna mie yang lainnya.

"Mie lethek berwarna kecoklatan karena dibuat dari tepung tapioka dan gaplek atau singkong kering. Mienya pun diolah secara tradisional, bahkan untuk proses penggilingannya juga masih menggunakan sapi sebagai tenaga penggerak gilingannya," ucapnya.

Sehingga, Mie Lethek tidak memiliki makna khusus dan mendalam. Pasalnya Mie Lethek karena warnanya yang bersifat keabu-abuan dan dalam terminology orang Jawa diartikan lethek atau kotor.

Selain itu, untuk memeriahkan Festival Kuliner Mataram nantinya menampilkan pula berbagai macam kegiatan yang dimulai dari pagi hari hingga sore. Seperti mulai pukul 08.00 WIB pihaknya menyelenggarakan lomba mewarnai dan menggambar tingkat Paud/TK/ SD/MI dengan quota 95% warga Bantul, 5% untuk warga umum atau wisatawan dari luar kota.

"Karena kami memiliki tujuan agar wisatawan luar berkunjung ke Bantul bersama keluarganya sembari menikmati makanan khas Bantul," katanya.

Kemudian, kata Budi, setelah prosesi pemecahan rekor MURI akan berlanjut dengan penampilan kesenian Band sekolah tingkat SLTP/SLTA yang berada Kabupaten Bantul. Selama itu, para pengunjung bisa menyantap mie lethek secara gratis.

"Para pengunjung yang beruntung juga bisa mendapatkan voucher makan gratis mie lethek dan mencicipi kuliner khas Bantul secara gratis dengan mengikuti games dari pihak penyelenggara," ujarnya.

(cln/cln)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads