Kuliner tongseng biasanya identik dengan daging kambing, sapi hingga ayam. Namun, di Onggopatran, Srimulyo, Piyungan, Bantul ada warung makan bernama Woko Wader yang menyajikan menu tongseng emprit, seperti apa rasanya?
Pemilik Woko Wader sekaligus inisiator menu tongseng emprit, Iswoko (60) mengatakan, membuka usaha kulinernya pada 2010. Saat itu, usaha kulinernya menyajikan aneka olahan ikan air tawar, seperti ikan gabus hingga ikan wader.
"Lalu di tahun 2010 itu saya cari-cari apa ya yang jarang ditemukan di warung makan lain. Karena kan kalau ada sesuatu yang langka itu tidak banyak saingan dan kalau banyak yang suka pasti akan mencari," katanya kepada wartawan di warung makan woko wader, Piyungan, Bantul, Kamis (9/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akhirnya, karena kerap mencari burung emprit Iswoko mendapatkan ide untuk mengolahnya menjadi tongseng emprit dan emprit goreng. Dari situ ternyata banyak pengunjung yang penasaran dengan menu tersebut.
"Apalagi saya juga pernah cari emprit sendiri, terus ya itu tadi akhirnya buat menu emprit goreng dan tongseng emprit," ujarnya.
![]() |
Terkait cara memasak tongseng emprit, pria yang kerap disapa Woko ini mengaku cukup sederhana. Pertama, bersihkan emprit lalu mengukusnya terlebih dahulu.
"Autodidak (cara memasak emprit). Jadi emprit dibersihkan dulu lalu direbus, terus digoreng kering dengan bumbu bawang putih dan garam," ucapnya.
"Setelah emprit digoreng lalu dibuat tongseng dengan dicampur kuah tongseng, tomat, kecap dan irisan cabai rawit, ya seperti bumbu tongseng biasa," lanjut Woko.
Lebih lanjut, Woko mengaku dalam sehari bisa menghabiskan ratusan ekor emprit. Namun, pernah juga selama beberapa hari Woko tidak menyajikan menu tongseng emprit dan emprit goreng.
"Ya kalau sekarang lumayan lalu, kadang 300-400 ekor emprit untuk sehari. Itu dimasak emprit goreng dan tongseng emprit. Tapi juga pernah yang tukang cari emprit sakit ya kita tidak menyediakan menu itu," ujarnya.
Ditanya harga, Woko mengaku sangat terjangkau. Untuk menikmati tongseng emprit dan emprit goreng, pengunjung tidak perlu merogoh kocem dalam-dalam.
"Satu porsi emprit goreng dan tongseng emprit komplit dengan nasi, trancam dan minum itu Rp 20 ribu. Nah, satu porsi itu isinya 10 ekor emprit," katanya.
Terkait khasiat dari mengonsumsi olahan emprit, Woko mengaku ada. Khasiat tersebut berhubungan dengan kaum adam.
"Jadi itu bilangnya kalau mitos, yang jelas khasiatnya ada, khususnya meningkatkan stamina laki-laki," ucapnya.
![]() |
Salah satu pengunjung Woko Wader, Rina Fajarwati mengaku baru pertama kali menjajal tongseng wader. Warga Maguwoharjo, Sleman ini mengaku penasaran setelag temannya menyarankan untuk memesan menu unik tersebut.
"Ini baru pertama kali, diajak sama teman yang sering makan di sini. Jadi baru tahu kali ini kalau ada makanan berbahan baku burung emprit, dan bisa dibilang unik juga tongseng emprit ini," ujarnya.
Soal rasa tongseng emprit, Rina mengaku condong ke gurih dan pedas. Sedangkan untuk tekstur dagingnya sendiri, Rina menilai empuk meski berukuran kecil.
"Untuk rasanya gurih, manis dan pedas, perpaduannya pas. Terus untuk tekstur, tadi kalau dikunyah empuk ya, mungkin karena kena tulang lunaknya ya kan ukurannya kecil juga," katanya.
![]() |
(apl/apl)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi