Kotagede menjadi salah satu kawasan bersejarah di Kota Jogja. Di tempat ini pula banyak ditemukan jejak peninggalan kerajaan Mataram Islam yang konon menjadi cikal bakal Kesultanan Ngayogyakarta.
Kerajaan Mataram Islam sendiri memiliki beragam kekayaan budaya yang menjadi warisan. Salah satunya adalah minuman khas yang menjadi kesukaan para raja di zaman tersebut.
Abdi dalem Jogja bagian makam, Sutono Dauzan menceritakan bahwa dawet telasih menjadi minuman favorit Ki Ageng Pamanahan kala itu. Bahkan karena saking sukanya dengan minuman ini, Ki Ageng Pamanahan sampai menanam biji telasih di ladang untuk kebutuhan membuat dawet telasih setiap harinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terus kalau minuman itu dawet telasih. Di Solo itu kan banyak dawet telasih. Itu dulu yang pertama suka Ki Ageng Pamanahan. Jadi Ki Ageng Pamanahan itu setiap hari harus minum dawet telasih," ujarnya saat berbincang dengan detikJogja pada Rabu (15/11/2023).
Peziarah Siapkan Telasih Saat Acara Tabur Bunga Setiap Jumat
Diketahui, Ki Ageng Pamanahan merupakan pendiri Wangsa Mataram Islam. Dia mendapatkan hadiah dari Sultan Pajang Hadiwijaya berupa wilayah hutan Mataram karena bisa mengalahkan Arya Penangsang dari Jipang.
Ki Ageng Pamanahan mempunyai anak bernama Danang Sutawijaya. Dia inilah yang mendirikan Kesultanan Mataram dan menjadi raja pertama bergelar Panembahan Senopati.
Maka dari itu setiap hari Jumat saat acara tabur bunga, para peziarah menyiapkan telasih sebagai wujud rasa sukanya Ki Ageng Pamanahan dengan minuman ini.
"Makanya kalau pada ziarah kan kita setiap hari Jumat ada acara tabur bunga di dalam sini itu harus ada telasih untuk Ki Ageng Pamanahan karena beliau dari dulu senang dawet telasih," pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh Iis Sulistiani dan Novi Vianita Peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(apu/aku)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan