Cerita Ki Ageng Pamanahan Tanam Telasih karena Gemar Dawet Telasih

Cerita Ki Ageng Pamanahan Tanam Telasih karena Gemar Dawet Telasih

Iis Sulistiani, Novi Vianita - detikJogja
Minggu, 19 Nov 2023 06:30 WIB
Seru! Beli Bumbu Pecel dan Jajan Es Dawet Telasih di Pasar Gede Solo
Foto: Ilustrasi dawet telasih yang disukai Ki Ageng Pamanahan (Andi Annisa DR/detikfood)
Jogja -

Kotagede menjadi salah satu kawasan bersejarah di Kota Jogja. Di tempat ini pula banyak ditemukan jejak peninggalan kerajaan Mataram Islam yang konon menjadi cikal bakal Kesultanan Ngayogyakarta.

Kerajaan Mataram Islam sendiri memiliki beragam kekayaan budaya yang menjadi warisan. Salah satunya adalah minuman khas yang menjadi kesukaan para raja di zaman tersebut.

Abdi dalem Jogja bagian makam, Sutono Dauzan menceritakan bahwa dawet telasih menjadi minuman favorit Ki Ageng Pamanahan kala itu. Bahkan karena saking sukanya dengan minuman ini, Ki Ageng Pamanahan sampai menanam biji telasih di ladang untuk kebutuhan membuat dawet telasih setiap harinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terus kalau minuman itu dawet telasih. Di Solo itu kan banyak dawet telasih. Itu dulu yang pertama suka Ki Ageng Pamanahan. Jadi Ki Ageng Pamanahan itu setiap hari harus minum dawet telasih," ujarnya saat berbincang dengan detikJogja pada Rabu (15/11/2023).

Peziarah Siapkan Telasih Saat Acara Tabur Bunga Setiap Jumat

Diketahui, Ki Ageng Pamanahan merupakan pendiri Wangsa Mataram Islam. Dia mendapatkan hadiah dari Sultan Pajang Hadiwijaya berupa wilayah hutan Mataram karena bisa mengalahkan Arya Penangsang dari Jipang.

ADVERTISEMENT

Ki Ageng Pamanahan mempunyai anak bernama Danang Sutawijaya. Dia inilah yang mendirikan Kesultanan Mataram dan menjadi raja pertama bergelar Panembahan Senopati.

Maka dari itu setiap hari Jumat saat acara tabur bunga, para peziarah menyiapkan telasih sebagai wujud rasa sukanya Ki Ageng Pamanahan dengan minuman ini.

"Makanya kalau pada ziarah kan kita setiap hari Jumat ada acara tabur bunga di dalam sini itu harus ada telasih untuk Ki Ageng Pamanahan karena beliau dari dulu senang dawet telasih," pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh Iis Sulistiani dan Novi Vianita Peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(apu/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads