Kesalahan penulisan istilah untuk merujuk Laporan Hasil Belajar (LBH) masih sering ditemukan di dunia pendidikan. Ada yang menyebutnya rapor, raport, atau rapot. Sebenarnya, mana yang benar?
Mari kesampingkan sejenak penulisan baku rapor dan bahas sekilas asal katanya. Dilansir dokumen unggahan Repository Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), rapor bersumber dari bahasa Inggris, report, yang berarti laporan.
Di sisi lain, Ivan Lanin melalui buku Xenoglosofilia: Kenapa Harus Nginggris? menyebut rapor berasal dari bahasa Belanda, rapport, yang artinya laporan. Kata benda yang punya kata kerja rapporteren ini juga menjadi dasar kata lapor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadi, apakah yang benar ditulis rapor? Atau justru raport? Simak pembahasan ringkasnya di bawah ini, yuk. Jangan sampai salah, mengingat, sesaat lagi, akhir semester gasal para siswa tiba yang berarti, rapor dibagikan untuk bahan refleksi.
Poin Utamanya:
- Ada yang mengatakan rapor berasal dari kata Inggris report. Maknanya laporan.
- Ada juga yang menyebut rapor bersumber dari istilah Belanda rapport. Artinya sama, yakni laporan.
- Berdasar KBBI VI Daring, penulisan yang benar adalah rapor, bukan raport atau rapot.
Rapor atau Raport yang Benar dalam KBBI?
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah rujukan untuk mengetahui makna dan ejaan seluruh kata dalam bahasa Indonesia. KBBI bisa diakses melalui situs resmi atau aplikasi secara gratis.
Dilihat dari KBBI VI Daring, ejaan yang benar adalah rapor. Kata ini berarti laporan resmi kepada yang wajib menerimanya. Dalam dunia studi, maknanya adalah buku yang berisi nilai kepandaian dan prestasi belajar murid di sekolah, berfungsi sebagai laporan guru kepada orang tua atau wali murid.
Hal ini juga didukung keterangan bahwasanya kata rapport dalam bahasa Belanda dieja menjadi rapor. Alhasil, yang benar adalah rapor, bukan raport ataupun rapot. Kata turunannya meliputi meraporkan, peraporan, dan raporan.
Daftar Kata yang Sering Salah Ditulis dalam Dunia Pendidikan
Selain rapor, masih banyak kata lain yang penulisan bakunya kerap jadi pertanyaan. Alhasil, tidak sedikit yang menuliskannya secara keliru. Berikut di antaranya:
1. Jadwal
Penulisan yang benar adalah jadwal, bukan jadual. Menurut KBBI, jadwal berasal dari bahasa Arab yang berarti 'tabel dalam buku/rajah'. Dalam bahasa Indonesia, jadwal dimaknai sebagai daftar atau tabel kegiatan atau rencana kegiatan dengan pembagian waktu pelaksanaan yang terperinci.
2. Remedial
Versi tidak baku dari remedial adalah remidial. Remedial artinya berkaitan dengan perbaikan. Dalam konteks dunia pendidikan, kata ini biasa dipakai untuk merujuk pengulangan ujian bagi siswa yang mendapat nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
3. Swipoa
Masih ingat alat bantu untuk berhitung yang berbentuk papan persegi panjang dengan isian batang lurus berjejer berisi manik-manik kecil? Kita biasa menyebutnya sempoa. Faktanya, berdasar KBBI, yang benar dalam bahasa Indonesia adalah swipoa. Kata ini berarti alat untuk menghitung, baik menjumlah, mengurangi, membagi, maupun memperbanyak.
4. Genius
Tatkala melihat rekan sekelas yang tampaknya tidak belajar sama sekali, tetapi mendapatkan nilai ulangan sempurna, kita mungkin spontan memujinya dengan ungkapan jenius. Tahukah kamu, penulisan yang benar menurut KBBI adalah genius? Yap, benar sekali, genius dalam KBBI berarti berkemampuan (berbakat) luar biasa dalam berpikir dan mencipta.
5. Pelajar
Untuk kata ini, yang dipersoalkan bukan baku tidaknya, tetapi maknanya. Kita mungkin secara bergantian menyebut istilah pelajar dengan pembelajar karena mengira keduanya sama. Padahal, pembelajar berarti orang yang membelajarkan alias instruktur. Di sisi lain, pelajar adalah orang yang belajar. Ringkasnya, pembelajar adalah guru, sedangkan pelajar adalah siswa.
6. Absen
Seruan 'yuk, absen dulu' terdengar hampir setiap hari di sekolah. Padahal kata ini justru berarti tidak hadir. Lawan katanya adalah presensi yang bermakna kehadiran. Kendati begitu, jika guru bilang akan 'mengabsen', maka hal tersebut tidaklah salah. Sebab, mengabsen bermakna memanggil nama-nama orang pada daftar nama untuk memeriksa hadir tidaknya orang.
Nah, itulah penjelasan mengenai penulisan rapor yang benar. Semoga menjawab kebimbangan detikers selama ini, ya!
(sto/alg)












































Komentar Terbanyak
Artis Porno Bonnie Blue Digerebek di Bali, Klaim Ngeseks Bareng Seribuan Pria
Penyesalan Keluarga Ali Pemerkosa Tewas Dimassa-Mayatnya Diseret Motor
Aksi Nekat Pemuda Cenglu Berujung Maut di Sewon Bantul