SMA Negeri 3 Yogyakarta kembali berhasil mengantarkan hampir seluruh alumninya tahun ini melanjutkan pendidikan ke universitas terkemuka. Enam alumni di antaranya bahkan berhasil diterima di kampus luar negeri.
Komite sekolah, Agus Riadi, mengatakan tahun ini 98,8% lulusan berhasil mendapat kampus impian. Mulai Perguruan tinggi negeri (PTN), Perguruan tinggi swasta (PTS), dan Perguruan tinggi luar negeri (PTLN).
"Lulusan tahun ini ada 250 siswa, yang masuk PTN ada 230 siswa, PTS ada 11 siswa, yang PTLN ada 6 siswa, jadi totalnya semua 98,8%. Yang masuk UGM ada 170 siswa, jadi 68% sendiri," jelasnya saat ditemui detikJogja di SMAN 3 Jogja, Kamis (21/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan di tahun lalu, hanya ada satu lulusan yang tidak mendapat kampus. Itu pun karena lulusan tersebut hanya mau kuliah di satu kampus dan satu jurusan tertentu, yakni Kedokteran UGM. Namun kata Agus, alumni itu kini juga sudah mendapat kampus.
"Sekarang sudah masuk Kedokteran, di jurusan yang dia mau tapi di universitas, dia udah ngukur, sebenarnya kalau tahun lalu dia mau selain UGM dia bisa diterima. Tahun ini di Undip," terang Agus.
Ia mengungkapkan, di balik prestasi ini, kendala yang dihadapi timnya tahun ini yakni membantu siswa afirmasi. Dari 98,8% siswa yang sudah dapat kampus, menurutnya 1,2% merupakan siswa afirmasi.
"Ada tiga siswa, afirmasi semua. Yang satu memilih bekerja, jadi dia pengin kalau meneruskan ya yang bisa sambil kerja, jadi dia masih cari-cari juga. Yang dua siswa ini susah kita hubungi," papar Agus.
"Tahun lalu afirmasinya cuma ada 17 siswa, tahun ini 34 siswa. Tantangannya lebih besar, karena untuk bisa dapat les dan lain lain kan terkendala. Makannya kami di komite mengadakan bimbingan les sendiri, mereka kita kumpulkan, kita panggilkan guru-guru untuk mendampingi selama 3 bulan," lanjutnya.
Selain membantu siswa saat pra pendaftaran kuliah, Agus mengatakan, pihaknya juga membantu siswa hingga dipastikan masuk ke kampus tujuan, terutama bagi siswa-siswa afirmasi.
"Ada yang masuk UGM, terus dapat biayanya itu Rp 8 juta, nah orang tuanya mau mundur, akhirnya telpon ke kami, kami usahakan, jadi bisa dapat KIPK, dan 0 persen," papar Agus.
"Yang di Unsoed, dia nggak bisa untuk biaya, Kami juga menggalang dana, untuk membayar uang kuliahnya, dan alhamdulillah dalam beberapa jam kami bisa menyelesaikan," imbuhnya.
Senada dengan Agus, Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana Prasarana SMAN 3 Jogja, Rudy Hartanto mengatakan sekolah juga berusaha semaksimal mungkin melayani siswa afirmasi agar bisa melanjutkan jenjang pendidikannya.
"Afirmasi memang dari tahun ke tahun naik ya, tahun ini afirmasinya 30% berlaku seluruh Indonesia. Ini tantangan bagi sekolah," ungkap Rudy.
"Kita ada namanya klinik mapel, dan konsultasi siswa terkait penjurusan ke Luar Negeri berbasis dari analisis yang diterima alumni," pungkasnya.
(apu/aku)
Komentar Terbanyak
UGM Batalkan Sewa Gedung untuk Launching Buku Roy Suryo dkk
Ditolak UGM, Launching Buku Roy Suryo dkk Pindah ke Kafe
Judul Buku Roy Suryo dkk yang Batal Dilaunching di UC UGM: Jokowi's White Paper