Materi Nuzulul Quran untuk Anak SD: Pengertian, Sejarah Singkat-Hikmah

#RamadanJadiMudah by BSI

Materi Nuzulul Quran untuk Anak SD: Pengertian, Sejarah Singkat-Hikmah

Nur Umar Akashi - detikJogja
Sabtu, 15 Mar 2025 10:17 WIB
Al-Quran
Al-Quran. (Foto: freepik/Freepik)
Jogja -

Nuzulul Quran adalah peristiwa penting dalam sejarah Islam yang terus diperingati sampai sekarang. Sebenarnya, apa itu Nuzulul Quran? Berikut ini materi Nuzulul Quran secara ringkas, mulai dari pengertian hingga hikmahnya.

Di Indonesia, Nuzulul Quran biasanya disambut dengan berbagai macam kegiatan. Mulai dari khataman Al-Quran, pengajian, hingga lomba-lomba seputar ayat suci Al-Quran. Lingkup peringatannya pun variatif, dari lingkungan sekitar tempat tinggal sampai sekolah.

Anak-anak SD biasanya akan mengikuti pesantren kilat pada momen Nuzulul Quran. Selain mempelajari Al-Quran itu sendiri, para siswa akan diajak menelaah sejarah hingga hikmah dari peristiwa agung yang dialami Nabi Muhammad SAW ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berhubung pengetahuan seputar Nuzulul Quran penting dipahami, para pemateri harus bisa menguasai dan menyampaikannya dengan baik. Apakah detikers kebetulan tengah diamanahi menjadi pemateri dan butuh materi Nuzulul Quran untuk anak SD? Simak materi ringkasnya di bawah ini, yuk!

Pengertian Nuzulul Quran

Dirujuk dari tulisan dalam Jurnal Al Mutsla bertajuk 'Nuzulul Qur'an dan Asbabun Nuzul' oleh Muhammad Yunan, istilah Nuzulul Quran adalah bentuk idhafah bahasa Arab. Kata nuzul dalam istilah tersebut tidak bisa dipahami secara harfiah, yakni menurunkan sesuatu dari tempat tinggi ke rendah.

ADVERTISEMENT

Alih-alih, Nuzulul Quran dapat dimaknai secara majazi, berupa penyampaian wahyu kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril. Sementara itu, menurut penjelasan dari situs MTS Ma'arif NU 1 Kedungbanteng, kata nuzulul berasal dari kata nazzala-yunazzilu-tanzilan.

Kata Arab ini berarti turun secara berangsur-angsur. Bisa juga berasal dari kata anzala-yunzilu-inzalan yang berarti menurunkan. Singkat kata, Nuzulul Quran adalah momen pertama kali turunnya Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW di Gua Hira.

Waktu Nuzulul Quran

Sejatinya, ada banyak pendapat mengenai waktu Nuzulul Quran. Di Indonesia sendiri, pendapat paling populer adalah malam ke-17 bulan Ramadhan. Disadur dari NU Online, Imam Ibnu Katsir dalam kitabnya, Al-Bidayah wan-Nihayah, menulis:

كَانَ ابْتِدَاءُ الْوَحْيِ إِلَى رَسُوْلِ الله يَوْمَ الْاِثْنَيْنِ، لَسَبْع عَشَرَةَ لَيْلَةُ خَلَتْ مِنْ رَمَضَانَ وَقِيْلَ فِي الرَّابِعِ وَالْعِشْرِيْنَ مِنْهُ

Artinya: "Permulaan wahyu (diturunkannya Al-Qur'an kepada Rasulullah SAW bertepatan dengan hari Senin pada malam ketujuh belas bulan Ramadhan. Dan dikatakan, bertepatan dengan tanggal 24 Ramadhan." (Al-Bidayah wan-Nihayah, juz III, halaman 11)

Dikutip dari laman NU Lampung, landasan lain bahwa Nuzulul Quran bertepatan dengan 17 Ramadhan juga dapat ditemukan dalam Al-Quran, tepatnya surat al-Anfal ayat 41:

وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَىٰ عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ ۗ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Artinya: "Dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."

Nah, potongan kalimat 'yaumul furqan' dalam ayat di atas diartikan oleh para ulama merujuk pada Perang Badar. Nah, Perang Badar ini oleh Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri dalam bukunya, Sirah Nabawiyah, diterangkan terjadi pada 17 Ramadhan.

Selain 17 Ramadhan, terdapat banyak pendapat lain mengenai waktu pertama kali ayat Al-Quran turun kepada Nabi Muhammad alias Nuzulul Quran. Di antaranya adalah tanggal 7, 8, 21, dan 21 Ramadhan. Wallahu a'lam bish-shawab.

Sejarah Singkat Nuzulul Quran

Diringkas dari buku Sirah Nabawiyah oleh Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, kisah bermula dengan Nabi Muhammad SAW yang kerap mengasingkan diri di Gua Hira. Nabi menyendiri dalam gua tersebut dengan hanya berbekalkan roti gandum dan air.

Nabi Muhammad telah genap berusia 40 tahun pada tahun ketiga pengasingannya di gua yang berjarak kira-kira 2 mil dari Makkah tersebut. Pada bulan Ramadhan tahun itu pula, Malaikat Jibril mendatanginya seraya berkata, "Bacalah!".

Nabi Muhammad menjawab, "Aku tidak bisa membaca." Jibril kemudian memegang dan merangkul sehingga Nabi Muhammad merasa sesak. Setelah itu, Jibril kembali memberi perintah yang sama. Lagi-lagi, Nabi Muhammad menjawab, "Aku tidak bisa membaca."

Usai kali ketiga terjadi hal yang sama, Jibril berkata:

اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ ۝١ خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ ۝٢ اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ ۝٣ الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ ۝٤ عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ ۝٥

Artinya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan! Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah! Tuhanmulah yang Maha Mulia, yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya." (QS al-Alaq: 1-5)

Nabi Muhammad SAW mengulangi ayat di atas kemudian pulang ke rumah dalam keadaan bergetar. Ia meminta Khadijah binti Khuwailid untuk menyelimutinya. Ini adalah pertama kalinya wahyu turun kepada Nabi Muhammad SAW.

Hikmah Nuzulul Quran secara Bertahap

Setiap peristiwa yang terjadi tentu memiliki hikmah di baliknya. Lalu, kenapa Al-Quran diturunkan dengan cara berangsur-angsur? Di balik metode penurunan ini, terdapat sejumlah hikmah sebagaimana dijelaskan dalam laman Pesantren Tebuireng, yakni:

  1. Membantu meneguhkan hati Rasulullah dan para sahabat. Turunnya wahyu secara bertahap membuat umat Islam senantiasa tegar dalam berbagai cobaan yang menghadang.
  2. Sebagai jawaban atas pertanyaan orang-orang musyrik. Mereka sering bertanya hal-hal yang aneh dengan tujuan merongrong umat Islam. Nah, turunnya ayat Al-Quran satu per satu sesuai keadaan membantu umat Islam memberikan jawaban yang sebenarnya.
  3. Mempermudah hafalan dan pemahaman. Karena turun sedikit demi sedikit, para sahabat dapat memahami Al-Quran dengan lebih baik.
  4. Memperkuat keyakinan bahwasanya Al-Quran benar-benar dari Allah SWT. Sebab, biarpun turun dalam jangka waktu tak kurang dari 20 tahun, Al-Quran bisa terjalin menjadi sebuah rangkaian yang indah dengan gaya bahasa fasih. Ini adalah bukti bahwasanya Al-Quran bukanlah buatan manusia.

Nah, itulah materi ringkas Nuzulul Quran untuk anak SD. Semoga membantu, ya, detikers!




(sto/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads