Ada Ulat-Jangkrik di Menu MBG SMPN 2 Sewon, SPPG Buka Suara

Ada Ulat-Jangkrik di Menu MBG SMPN 2 Sewon, SPPG Buka Suara

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Rabu, 03 Sep 2025 13:27 WIB
Aktivitas pengembalian ompreng atau tempat makan MBG di SPPG Sewon, Bantul.
Aktivitas pengembalian ompreng atau tempat makan MBG di SPPG Sewon, Bantul. (Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja)
Bantul -

Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sewon angkat bicara terkait adanya ulat hingga jangkrik pada lauk makan bergizi gratis (MBG) di SMPN 2 Sewon, Bantul. SPPG masih mendalami penyebabnya dan telah melakukan evaluasi internal agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

"Kalau penyebabnya masih kita dalami, dalam artian mungkin bisa saja bahwa sumber-sumber itu datang dari bahan baku atau prosesnya," kata Kepala SPPG Sewon, Wirandita kepada wartawan di Sewon, Bantul, Rabu (3/9/2025).

Selain itu, Wirandita memastikan telah melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap orang-orang yang terlibat di SPPG Sewon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita juga sudah lakukan evaluasi kepada seluruh jajaran internal ya agar hal-hal tersebut diantensi dan tidak terjadi kembali," ujarnya.

Wirandita juga mengaku akan melakukan koordinasi lanjutan dengan SMPN 2 Sewon. Semua itu untuk mendapatkan kronologi detail kejadian kemarin.

ADVERTISEMENT

"Jadi ini bukan hal yang kita harapkan tapi sudah terjadi dan feedback (reaksi) dari kelompok penerima manfaat. Kita juga sudah koordinasi dan kita juga akan lakukan lanjutkan koordinasi supaya kita tahu secara detail kronologisnya seperti apa," ucapnya.

Di sisi lain, Wirandita menilai kejadian di SMPN 2 Sewon terbilang unik. Karena baru pertama kali dan temuan binatang pada lauk menu MBG terjadi di satu kelas saja.

"Iya (Temuan binatang di makanan hanya di SMPN 2 Sewon), kebetulan itu unik, temuan itu unik. Kenapa? Karena dari SMPN 2 Sewon itu selama beberapa bulan ini kita tidak pernah mendapatkan komplain dari kelompok penerima manfaat lain," katanya.

"Dan itu datangnya dari sumber kelas yang sama yakni kelas 9E. Nah, ini rencana kami juga mau koordinasi langsung dengan penerima manfaatnya supaya secara detail tahu," lanjut Wirandita.

Pasalnya, dari point of view atau sudut pandang pihaknya sudah merasa bahwa menjalankan tugas dengan cukup baik. Namun, ternyata ada feedback berupa temuan di lapangan seperti kemarin.

"Lalu supaya menjadi pembelajaran bagi kami kalau memang sumber-sumber itu datangnya dari kami," ujarnya.

Dia juga mengungkapkan, bahwa setiap harinya mendistribusikan 760 porsi MBG ke SMPN 2 Sewon. Dari jumlah tersebut, dia menilai tidak semua murid masuk sekolah dan seharusnya jika terdapat temuan seperti kemarin bisa langsung menggantinya dengan paket yang baru.

"Karena kami dapat laporan dari sekolah-sekolah biasanya dalam satu hari pasti ada murid yang kemungkinan rasionya dari 2-3 persen tidak masuk. Sehingga kami ambil kebijakan bahwa distribusinya setiap hari seperti itu," ucapnya.

"Dan itu sebenarnya langkah-langkah penanganan bisa langsung segera dilakukan di sekolah. Namun jika ada keterbatasan jumlah paket ya itu bisa komunikasi dengan kami dan kami langsung ganti," imbuh Wirandita.

Diberitakan sebelumnya, lauk pada menu MBG di SMPN 2 Sewon, Bantul terdapat ulat, telur lalat hingga jangkrik. Peristiwa itu terjadi dalam tiga hari. Dikpora Bantul telah memanggil SPPG dan meminta agar memastikan kualitas makanan yang disajikan untuk MBG.

Ketua Komisi D DPRD Bantul, Pramu Diananto Indratriatmo mengatakan, bahwa hari ini mendapatkan laporan terkait adanya binatang pada lauk menu MBG SMPN 2 Sewon. Laporan itu berupa tiga video.

"Tadi dapat laporan dari masyarakat kalau, ada tiga video terkait MBG di SMPN 2 Sewon. Jadi di salah satu lauk MBG ditemukan telur lalat, ulat hingga jangkrik," katanya kepada wartawan di Bantul, Selasa (2/9/2025).




(aap/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads