Pada saat mempelajari maupun membaca terkait ilmu geografi, sedimentasi menjadi salah satu istilah yang akan ditemukan. Sebagai cara untuk lebih memahami terkait sedimentasi, berikut akan diuraikan mengenai pengertian hingga contoh dari sedimentasi.
Menurut KBBI, sedimentasi adalah pengendapan atau hal mengendapkan benda padat karena pengaruh gaya berat. Istilah sedimentasi juga erat kaitannya dengan proses erosi, sehingga penting bagi masyarakat untuk lebih memperhatikan tentang hal ini.
Lantas apa itu sedimentasi? Agar dapat mengetahui sedimentasi secara lebih mendalam, mari simak penjelasannya melalui artikel berikut.
Pengertian Sedimentasi
Mengutip dari buku 'Erosi, Sedimentasi, dan Pengelolaannya' karya Prof. Dr. Azmeri, S.T., M.T., dijelaskan mengenai pengertian sedimentasi. Secara umum sedimen merupakan material hasil dari erosi yang prosesnya berasal dari pengangkutan air dari lereng-lereng hingga punggung gunung.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011, disampaikan juga mengenai sedimentasi. Sedimentasi menjadi suatu masalah yang rentan terjadi di sungai-sungai yang ada di Indonesia. Sementara itu, dijelaskan dalam buku 'Analisis Mikroplastik di Perairan Laut dan Sedimen di Wilayah Indonesia' karya Aqil Azizi, Ph.D, dkk., bahwa pengertian sedimen adalah material atau pecahan dari batuan.
Sedimen juga dapat dimaknai sebagai mineral dan material organik yang melayang-layang di dalam air, udara, maupun dasar sungai dan juga laut yang dibawa oleh perantara alami. Selanjutnya, sedimentasi merupakan proses pengendapan yang biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti angin, arus, gelombang, maupun lingkungan pengendapannya.
Proses Terjadinya Sedimentasi
Lantas bagaimana proses terjadinya sedimentasi? Masih merujuk dari buku 'Erosi, Sedimentasi, dan Pengelolaannya', dijelaskan bahwa proses terjadinya sedimentasi meliputi proses erosi, angkutan atau transportasi, pengendapan, hingga pemadatan.
Proses erosi dimulai dengan adanya energi kinetis yang dibawa oleh partikel air hujan yang jatuh di permukaan tanah. Pada proses ini menyebabkan pelepasan dalam partikel tanah. Kemudian, dalam fungsi waktu dan jarak yang secara berangsur-angsur tersebut air hujan dan aliran permukaan membawa material sedimen ke tempat yang lebih rendah sesuai keadaan topografi.
Selanjutnya, proses sedimentasi akan dilanjutkan dengan transportasi. Pada proses ini sebagian sedimen yang telah terangkut bersama aliran akan tertinggal di lereng-lereng maupun tebing sungai.
Selain di lereng dan tebing sungai, bagian lain dari sedimen akan masuk ke daerah tangkapan air yang nantinya akan menjadi muatan sedimen. Proses ini juga termasuk dalam pengendapan yang nantinya akan berlanjut di proses pemadatan.
Saat proses pemadatan inilah muatan sedimen akan terbentuk. Waktu dalam proses ini pun cenderung lama, karena muatan sedimen tersebut cenderung telah lama mengendap.
Jenis Sedimentasi
Jenis-jenis sedimentasi pada umumnya dibagi menjadi tiga, yaitu ada sedimentasi fluvial, sedimentasi aeolis, hingga sedimentasi marine. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan dalam buku 'Geografi' karya Yusman Hestiyanto, S.Si., berikut uraian jenis-jenis sedimentasi:
1. Sedimentasi Fluvial
Sedimentasi fluvial adalah proses pengendapan materi-materi yang diangkut oleh air sepanjang aliran sungai. Biasanya sedimentasi jenis ini tempat pengendapannya terjadi di area perairan seperti danau, muara sungai, hingga dasar sungai.
Pada sedimentasi fluvial, memiliki ciri khas tersendiri yaitu semakin ke hilir semakin kecil ukuran butiran batuan yang diendapkan. Maka tak heran, batuan yang diendapkan akan berwujud batu-batu besar.
2. Sedimentasi Aeolis
Selain sedimentasi fluvial, ada juga sedimentasi aeolis. Berbeda dengan fluvial, sedimentasi aeolis berhubungan dengan angin. Sedimentasi aeolis adalah proses pengendapan materi-materi yang dibawa atau diangkut oleh angin.
Biasanya sedimentasi aeolis biasanya terjadi di wilayah daratan. Seperti gurun maupun pantai. Wujud dari sedimentasi jenis ini berupa hasil dari pengendapan angin berupa gumuk pasir.
3. Sedimentasi Marine
Jenis sedimentasi ketiga adalah sedimentasi marine yang berkaitan dengan pantai. Pengertian sedimentasi marine adalah pengendapan yang berupa materi hasil abrasi di sepanjang pantai.
Sedimentasi marine biasanya disebabkan oleh adanya gelombang. Maka tak heran, hasil abrasi di sepanjang pantai disebabkan oleh gelombang laut.
Contoh Sedimentasi
Setelah mengetahui pengertian, proses, hingga jenis sedimentasi, mari mengenal lebih dekat contoh sedimentasi secara langsung. Berdasarkan informasi yang disampaikan dalam buku 'Be Smart Ilmu Pengetahuan Sosial' yang disusun oleh Mila Saraswati dan Ida Widaningsih, contoh sedimentasi seperti beberapa bentuk permukaan bumi yang tercipta akibat proses sedimentasi itu sendiri. Sebut saja seperti delta, bar, tombolo, bantaran sungai, hingga gumuk pasir.
Sementara itu, dijelaskan dalam buku 'Sedimen Bendungan Bahan Paving Block' karya Suryanti Suraja Pulungan dan Nurhasana Siregar, disampaikan secara rinci mengenai contoh sedimentasi melalui proses pembentukannya. Salah satunya mengenai contoh sedimentasi yang terjadi pada pasir dan lanau.
Dijelaskan bahwa pasir dan lanau dapat terbawa sistem suspensi yang terjadi di dalam air sungai. Saat pasir maupun lanau tersebut mencapai wilayah yang rendah, maka akan terjadi proses sedimentasi atau pengendapan. Lalu seiring berjalannya waktu, material tadi akan terkubur dan berubah menjadi batu pasir maupun batu lanau.
Tentunya proses tersebut melalui litifikasi atau proses perubahan material sedimen menjadi batuan sedimen yang padat. Dari penjelasan tadi dapat dipahami bahwa proses sedimentasi memerlukan proses yang panjang.
Nah, itulah tadi rangkuman mengenai sedimentasi yang diharapkan dapat menjadi referensi bacaan bagi detikers. Semoga informasi ini membantu.
(sto/apl)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM