- Apa Saja 10 Cara Belajar yang Efektif? 1. Jangan Melakukan SKS (Sistem Kebut Semalam) 2. Buat Rencana Belajar 3. Jangan Takut Meminta Bantuan 4. Gunakan Buddy System 5. Temukan Gaya Belajar Anda 6. Istirahat yang Cukup 7. Cari atau Buat Ruang Produktif 8. Beri Hadiah Kepada Diri Sendiri (Self Reward) 9. Praktik setelah Belajar 10. Atur Tujuan yang Spesifik
Berubahnya status dari siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) menjadi mahasiswa perguruan tinggi menyebabkan sebagian pelajar perlu merubah kebiasaan pula. Sistem belajar yang berbeda antara di sekolah dengan perguruan tinggi menjadi salah satu penyebabnya.
Ketika sekolah menengah, guru aktif memberikan penjelasan kepada siswanya ketika ada masalah dalam pembelajaran (pedagogi). Saat perguruan tinggi, mahasiswa lah yang justru harus aktif mencari informasi ketika ada masalah dalam suatu materi kepada dosen atau teman (andragogi).
Oleh karena itu, untuk bisa menyesuaikan sistem belajar di perguruan tinggi, ada beberapa tips belajar yang efektif dan efisien untuk dilakukan mahasiswa.
Apa Saja 10 Cara Belajar yang Efektif?
Ada beberapa tips yang bisa dilakukan supaya belajar menjadi lebih efektif ketika sudah masuk ke perguruan tinggi. Dikutip dari situs Harvard Summer School, berikut beberapa tipsnya:
1. Jangan Melakukan SKS (Sistem Kebut Semalam)
Belajar saat mendekati ujian saja merupakan suatu hal yang menggoda. Akan tetapi, cara belajar seperti itu tidak dapat meningkatkan ingatan jangka panjang terhadap materi yang dipelajari.
Berdasarkan penelitian Nate Kornell dalam American Psychological Association, mahasiswa mungkin bisa mengerjakan ujian dengan cukup baik melalui cara belajar kebut semalam tetapi tidak akan bisa mengingat materinya dalam kurun waktu yang lama. Penelitian tersebut menjelaskan bahwa memahami suatu materi dengan tujuan pemahaman jangka panjang lebih baik dibandingkan secara sekilas.
2. Buat Rencana Belajar
Adanya rencana belajar dapat membantu mahasiswa untuk lebih siap menjalani perkuliahan demi meraih tujuan yang diharapkan. Jangan belajar secara berlebihan dalam satu waktu.
Lebih baik belajar secara perlahan sesuai jadwal belajar yang telah dibuat. Tidak perlu mengikuti kebiasaan saat masih menjadi siswa sekolah menengah dengan belajar secara berlebihan dalam satu waktu.
3. Jangan Takut Meminta Bantuan
Mahasiswa harus proaktif meminta bantuan kepada teman, sahabat, atau dosen apabila ada materi yang sulit dipahami. Setiap mahasiswa punya daya tangkap yang berbeda-beda sehingga sudah semestinya untuk saling membantu khususnya dalam pembelajaran. Sikap proaktif meminta bantuan dapat membantu mahasiswa melancarkan pekerjaan yang dilakukan selama kuliah.
4. Gunakan Buddy System
Teman sekelas mungkin mengalami masalah serupa seperti yang dirasakan detikers sendiri. Rangkul teman sekelas dan buat kelompok belajar dari mereka untuk bisa belajar bersama dan saling memberikan dukungan.
Adanya kelompok tersebut dapat menciptakan situasi yang mendukung kesuksesan dalam belajar seperti saling bertanya, menjelaskan, dan membangun jaringan yang bisa diandalkan di dalam kelas.
5. Temukan Gaya Belajar Anda
Tips ini mungkin akan memerlukan waktu yang cukup lama karena harus mencoba trial and error untuk menemukan gaya belajar yang sesuai. Ada rekomendasi strategi yang bisa dilakukan untuk menemukan gaya belajar, yaitu metakognisi.
Metakognisi melibatkan pemikiran tentang proses kognitif diri dan membantu menemukan metode belajar yang efektif. Berikut langkah-langkahnya.
- Sebelum mulai membaca atau menonton materi kuliah, tinjau kembali apa yang sudah detikers tahu tentang topik tersebut dan apa yang ingin diketahui.
- Saat detikers membaca atau menonton materi tersebut, tambahkan beberapa catatan informasi tentang materi lain yang masih berhubungan dengan materi yang tengah dipahami atau catat pertanyaan yang muncul setelah membaca materi tersebut.
- Setelah selesai membaca atau menonton materi, coba rangkum apa yang telah dipelajari dan carilah jawaban atas pertanyaan yang muncul tadi.
6. Istirahat yang Cukup
Otak hanya dapat menyerap beberapa informasi dalam satu waktu. Menurut penelitian oleh National Institutes of Health, istirahat di sela-sela belajar dapat meningkatkan retensi (penyimpanan informasi dalam otak).
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa istirahat dapat membuat otak memampatkan dan mengonsolidasikan ingatan tentang informasi yang baru saja diperoleh. Pastikan detikers memperoleh waktu yang cukup untuk relaksasi diri dan tidur di antara sesi belajar sehingga otak kembali segar dan siap menerima informasi baru.
7. Cari atau Buat Ruang Produktif
Atur atau cari ruangan khusus untuk belajar yang bebas dari berbagai gangguan seperti kebisingan, hama nyamuk, dan gangguan lainnya. Temukan ruangan yang memiliki bahan atau perlengkapan yang dibutuhkan untuk belajar. Selain itu, bawa cemilan atau air putih sebagai bahan bakar ulang untuk dikonsumsi saat belajar.
8. Beri Hadiah Kepada Diri Sendiri (Self Reward)
Belajar dapat menyebabkan kelelahan baik secara mental maupun emosional. Oleh karena itu melalui pemberian hadiah untuk diri sendiri atau self reward dapat meningkatkan kesenangan dan membantu menjaga motivasi belajar. detikers bisa menghadiahi diri sendiri dengan membeli es krim, menonton film, atau kegiatan lain yang menyenangkan.
9. Praktik setelah Belajar
Mempraktikkan apa yang telah dipelajari merupakan cara terbaik untuk menyimpan informasi. Menguji diri sendiri dengan mencoba-coba materi yang diperoleh merupakan proses yang lebih sulit dibandingkan dengan sekedar membaca materi.
Kendati demikian, metode tersebut justru menghasilkan pembelajaran atau pemahaman jangka panjang yang lebih baik.
10. Atur Tujuan yang Spesifik
Mengatur tujuan yang spesifik dalam perjalanan belajar dapat menunjukkan seberapa banyak detikers telah berkembang atau capai. Atur tujuan dengan menggunakan metode SMART:
- Spesific (Spesifik): Atur tujuan spesifik dengan rencana yang dapat dilakukan seperti, "Saya akan belajar setiap hari mulai pukul 19.00-21.00 WIB di ruang belajar".
- Measurable (Dapat diukur): Rencanakan lama waktu belajar atau naikkan target nilai ujian dengan persentase tertentu untuk memberikan tolak ukur capaian yang harus diraih.
- Realistic (Realistis): Tujuan harus realistis supaya berpeluang besar dicapai dan tidak menyebabkanmu berkecil hati. Sebagai contoh, jika kamu belajar selama 2 jam per minggu, tingkatkan lama waktu belajar menjadi 3-4 jam bukan malah 10 jam.
- Time-spesific (Spesifik waktu): Usahakan tujuanmu tetap konsisten dengan kalender akademik dan tanggung jawabmu yang lain.
Demikian beberapa tips belajar efektif bagi mahasiswa yang tengah berkuliah di perguruan tinggi. Semoga bermanfaat.
Artikel ini ditulis oleh Hanan Jamil, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom
(sto/aku)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Keluarga Yakin Korban Tak Bunuh Diri
Reunian Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM demi Meredam Isu Ijazah Palsu