8 Jenis Polusi Beserta Pengertian, Penyebab, Dampak dan Contohnya

8 Jenis Polusi Beserta Pengertian, Penyebab, Dampak dan Contohnya

Ridwan Luhur Pambudi - detikJogja
Rabu, 14 Agu 2024 12:57 WIB
Power Plant in the sunrise
Ilustrasi polusi Foto: Getty Images/querbeet
Jogja -

Pencemaran atau polusi merupakan peristiwa yang sering terjadi di berbagai lokasi. Namun, ternyata ada beberapa jenis polusi jarang diketahui banyak orang, sehingga terkadang banyak yang tidak menyadari adanya polusi di lingkungan sekitarnya.

Mengutip laman Perpusnas, polusi adalah masuknya atau dimasukkannya zat energi dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam. Akibatnya, kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.

Tak hanya polusi air, udara, dan tanah, ada beberapa jenis polusi lain yang jarang disadari. Berikut 8 jenis polusi, lengkap dengan contohnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jenis-jenis Polusi

1. Polusi Air

Menurut National Resources Defense Council (NRDC) New York, polusi air adalah masuknya zat-zat berbahaya, berupa bahan kimia, mikroorganisme, atau zat lainnya mengkontaminasi aliran air, sungai, danau, lautan, akuifer, atau badan air lainnya, sehingga menurunkan kualitas air, bahkan menjadikannya racun bagi manusia atau lingkungan.

Pada dasarnya, air rentan terkena polusi. Air dikenal sebagai "pelarut universal" karena air mampu melarutkan lebih banyak zat dibandingkan cairan lainnya di Bumi. Hal itu, membuat polusi air sangat rawan terjadi akibat aktivitas manusia atau aktivitas alami yang menyebabkan zat berbahaya masuk ke dalam area perairan.

ADVERTISEMENT

Dampak yang paling sering terjadi yaitu berubahnya kadar kimia dalam air yang membuat air tersebut berbahaya untuk dikonsumsi manusia atau pada lingkungan: hewan dan tumbuhan.

Salah satu contoh polusi air adalah tercemarnya sungai akibat pembuangan sampah rumah tangga, limbah pabrik, hingga kotoran ternak ke dalam aliran sungai. Akhirnya, sungai tersebut tercampur dengan senyawa beracun dan berbahaya. Bukti nyata pencemaran air ini ada di Sungai Citarum yang sempat menyandang predikat sungai terkotor di dunia.

2. Polusi Udara

Dikutip dari laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), polusi udara adalah kontaminasi lingkungan dalam atau luar ruangan oleh zat kimia, fisik, atau biologis apa pun yang mengubah karakteristik alami atmosfer. Zat pencemar polutan yang menjadi perhatian utama kesehatan masyarakat meliputi materi partikulat, karbon monoksida, ozon, nitrogen dioksida, dan sulfur dioksida.

Kualitas udara sangat erat kaitannya dengan iklim Bumi dan ekosistem secara global. Banyak penyebab polusi udara, misalnya pembakaran bahan bakar fosil dan pembakaran hutan yang membuat asap polutan. Akibatnya, kualitas udara menjadi menurun bahkan dapat menjadi kabut asap yang berbahaya.

Sebagai contohnya, polusi udara dapat disebabkan oleh pembakaran hutan dan lahan. Pembakaran tersebut menghasilkan asap pekat berbahaya yang mencampuri udara dan menyebar hingga permukiman dan terhirup manusia. Peristiwa ini pernah terjadi di wilayah Sumatra pada 2019 lalu dan menyebabkan puluhan ribu orang menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

3. Polusi Tanah

Mengutip laman Kemdikbud, polusi tanah terjadi ketika bahan kimia buatan manusia dengan mudah memasuki dan mengubah lingkungan alami tanah. Hal tersebut memberikan dampak negatif pada ekosistem dan kesehatan manusia, terlebih mereka hidup di atasnya.

Polusi tanah umumnya disebabkan zat kimia, biasanya seperti pestisida bekas pertanian atau limbah deterjen yang terbuang ke tanah. Akibatnya tanah tersebut kehilangan kesuburan, bahkan dalam kasus tertentu dapat berbahaya pada kelangsungan hidup manusia di sekitarnya.

Polusi tanah, sebagai contohnya, dapat terjadi akibat penambangan yang menyalahi aturan atau ilegal. Aktivitas penambangan tersebut dapat menghasilkan zat berbahaya yang mencemari tanah. Penambangan ini berakibat pada degradasi atau penurunan kualitas lahan, misalnya yang terjadi di Singkawang pada 2018 lalu, yaitu rusaknya ribuan hektar lahan akibat penambangan liar.

4. Polusi Suara

Polusi jenis ini pada dasarnya berupa kebisingan yang berlebih. HearLIFE Indonesia dalam laman resminya menyebut suara berlebih yang diterima telinga manusia sangat membahayakan kesehatan dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Hal ini tentunya bisa menyebabkan gangguan tidur, efek kardiovaskular, mengurangi kinerja dan memicu respons gangguan dan perubahan perilaku sosial.

Kebisingan dalam polusi suara bisa disebabkan beberapa peristiwa atau aktivitas manusia, misalnya kebisingan lalu lintas, lingkungan akibat pengeras suara, dan kebisingan dari mesin pabrik. Polusi ini berdampak pada ketidaknyamanan pada seseorang atau masyarakat karena suara bising yang mengganggu.

Contoh polusi suara adalah penggunaan knalpot brong pada sepeda motor yang membuat suara sangat keras. Suara bising ini mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar.

5. Polusi Cahaya

Dikutip dari laman brin.go.id, polusi cahaya adalah cahaya dengan intensitas yang terlalu besar dan dapat berdampak buruk. Polusi cahaya merupakan keadaan berlebihnya pencahayaan pada suatu lokasi. Polusi ini lazim terjadi akibat penggunaan lampu yang berlebih di suatu wilayah.

Dalam konteks astronomi, polusi cahaya yang disebabkan banyaknya lampu di perkotaan dapat mengganggu ketampakan langit malam. Tak hanya itu, cahaya Matahari sebenarnya salah satu contoh dari polusi cahaya yang membuat objek langit lainnya tidak terlihat akibat terhalang oleh cahaya berlebih yang dipancarkan Matahari. Dalam kegiatan fotografi, polusi cahaya juga dapat mengganggu objek pemotretan.

Salah satu contoh polusi cahaya yang terlihat hampir setiap harinya adalah penggunaan lampu yang berlebih di perkotaan, seperti Jakarta. Tak ayal, di tiap malamnya, masyarakat Jakarta tidak dapat melihat keindahan taburan bintang dan galaksi di langit.

6. Polusi Visual

Mengutip laman scenic.org, polusi visual mengacu pada hal-hal yang menghalangi atau mengurangi keindahan lanskap alam dan buatan manusia. Polusi ini memberikan efek negatif seperti ketegangan mata, gangguan, dan penurunan kenyamanan visual secara keseluruhan.

Polusi visual dapat disebabkan oleh pemasangan berbagai atribut atau alat yang dapat mengurangi estetika suatu lokasi. Polusi ini bahkan bisa mengurangi karakter lokasi tersebut. Polusi visual dapat mencuri kesan suatu tempat dan merampas identitas tempat tersebut.

Salah satu contoh dari polusi visual yang dikeluhkan masyarakat adalah pemasangan spanduk kampanye dan bendera partai yang semrawut di jalanan. Atribut kampanye tersebut merusak estetika jalan dan cenderung mengganggu pandangan.

7. Polusi Radioaktif

Dikutip dari laman BYJU's, polusi radioaktif didefinisikan sebagai pengendapan atau pemasukan zat radioaktif ke dalam lingkungan, di mana keberadaannya tidak diinginkan, atau tingkat radioaktivitasnya tidak diinginkan. Jenis polusi ini berbahaya bagi kehidupan karena emisi radiasi pengion.

Polusi radioaktif disebabkan oleh paparan berlebih atau dapat juga dari kejadian luar biasa yang membuat radioaktif alami atau buatan manusia tersebar/bocor ke lingkungan. Radiasi ini rentan menyebabkan kerusakan jaringan dan DNA pada gen manusia.

Salah satu contoh polusi radioaktif adalah kecelakaan atau ledakan nuklir yang menghancurkan pengungkung dan struktur inti reaktor dan menimbulkan kebakaran serta radiasi berbahaya.

Dikutip dari laman History, Peristiwa ini pernah terjadi di negara yang dulu dikenal sebagai Republik Ukrainian, Soviet Union, dikenang sebagai tragedi Chernobyl. Radiasi akibat peristiwa ini berdampak pada kesehatan masyarakat di sekitar tempat tersebut dan secara perlahan berpengaruh pada meninggalnya ribuan warga.

8. Polusi Elektromagnetik

Sederhananya, polusi elektromagnetik adalah polusi yang disebabkan paparan gelombang atau radiasi elektromagnetik yang memiliki dampak tertentu pada manusia. University of North Carolina menyebut polusi jenis ini memiliki efek biologis merugikan yang telah lama diketahui akibat paparan-paparan RF tingkat tinggi, yaitu pemanasan jaringan dan sel.

Paparan elektromagnetik umumnya disebabkan dari penggunaan sinyal ponsel, hotspot, reuter, televisi, dan sebagainya. Polusi ini berdampak pada terganggunya aktivitas manusia dan sistem instrumentasi dipermukaan bumi.

Dampak nyata dari polusi elektromagnetik hingga saat ini masih menjadi perdebatan. Namun, banyak ilmuwan menyebut potensi dampak negatif dari polusi elektromagnetik mungkin terjadi.

Nah, itu tadi 8 jenis polusi lengkap dengan contohnya. Semoga informasi ini bermanfaat!

Artikel ini ditulis oleh Ridwan Luhur Pambudi, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(sto/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads