Viral kabar di media sosial soal dugaan plagiarisme skripsi ditemukan melalui tren di Instagram show your skripsi. Berikut tips dari UNY untuk menekan angka plagiarisme.
Wakil Rektor UNY bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Soni Nopembri mengatakan mahasiswa UNY selalu diingatkan untuk mencantumkan sumber yang dipakai di skripsinya. UNY juga menyarankan mahasiswa agar menggunakan alat bantu untuk menginput referensi.
"Kalau untuk UNY, untuk skripsi itu, kita selain berupaya kepada mahasiswa untuk tidak mengambil sembarangan sumber tidak jelas, senantiasa untuk selalu menuliskan sumbernya," kata Sono kepada detikJogja melalui telepon, Kamis (30/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Salah satunya kami di UNY itu menyarankan kepada mahasiswa untuk menggunakan semacam referensi tools atau reference manager. Itu berbasis AI yang bisa dimasukkan ke skripsi mereka dan kutipan-kutipan itu akan terdeteksi semua sehingga tidak terlepas dari referensinya," lanjutnya
Di setiap program studi (prodi) di UNY, Soni mengatakan pihaknya sudah memberikan akun plagiarism check untuk meneliti tingkat plagiarisme pada satu karya ilmiah. Hal itu dilakukan oleh admin prodi sebelum mahasiswa menjalani sidang skripsi.
"Di setiap prodi, UNY itu sudah memberikan akun plagiarism check namanya. Ini sebuah software cek plagiarisme atau similarity (kesamaan) lebih tepatnya, sehingga para admin prodi itu sebelum menerima soft file dari skripsi mahasiswa di-plagiarism check dulu," ungkapnya.
"Salah satu yang masih kita berlangganan itu Turnitin plagiarism check. Itu semua memang kita lakukan untuk menghindari itu (plagiarisme) karena memang kecenderungan ini tidak bisa selalu kontrol. Dengan seperti itu insyaallah upaya plagiarisme bisa terhindar," lanjutnya.
Soni menyebutkan plagiarisme atau kesamaan memang tidak bisa dihindari. Hal yang perlu dikontrol adalah tingkat kesamaan pada satu karya ilmiah dengan karya lainnya.
"Plagiarisme atau sering dianonimkan dengan similarity atau kesamaan itu pasti ada kalau di setiap karya ilmiah. Hanya saja kan tingkat persentasenya yang harus kita batasi. Misalkan 20 persen untuk skripsi, bahkan 10 persen kalau bisa untuk karya-karya ilmiah seperti skripsi, disertasi ataupun tesis," katanya.
"Bahkan di jurnal-jurnal itu sekarang tidak boleh lebih dari 15 persen tingkat kesamaan itu," lanjutnya.
Jika tingkat kesamaan pada satu karya melebihi dari ketentuan, maka seorang mahasiswa bisa memparafrase tulisannya. Hal itu dilakukan agar tidak mirip dengan karya ilmiah lainnya.
"Kalau sampai 100 persen atau lebih dari 20 persen, mahasiswa harus mengubah baik itu dari tulisan tata kalimatnya dengan parafrase dan sebagainya agar tidak memiliki kemiripan dengan karya ilmiah yang lain," sarannya.
"Jadi itu beberapa cara yang kita lakukan untuk menghindari (plagiarisme). Jadi para pembimbing di UNY senantiasa menyarankan kepada para mahasiswa menggunakan beberapa tools yang membantu mereka menulis sehingga nantinya kemiripan itu bisa dihindari," imbuhnya.
Lebih lanjut, Soni menyebutkan di UNY kemiripan karya ilmiah dengan karya lainnya di angka 15 persen. Penulisan daftar pustaka, Soni menjelaskan pasti memiliki kemiripan.
"Di aturan kami itu 15 persen (tingkat kemiripan satu karya ilmiah). Penulisan daftar pustaka pasti punya kemiripan. Itu kita exclude-kan (dikecualikan)," pungkasnya.
Sebelumnya, kabar viral tersebut diunggah oleh akun X @wahkerensih pada 29 Mei 2024. Dia mengaku skripsinya ditiru oleh seorang mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP). Mahasiswa yang meniru skripsinya berasal dari ilmu hukum di UMP.
Pemilik akun X tersebut mengatakan skripsinya selesai dikerjakan pada tahun 2021 dan ditiru pada Maret 2024. Dia mengetahui skripsinya diduga ditiru dari tren di Instagram show your skripsi. Akhirnya dia mencoba untuk mencari skripsinya di Google dan ditemukan skripsi yang sama dengan miliknya.
Bahkan, ungkap pemilik akun tersebut, catatan kaki dan identitas yang ditiru sama persis dengan tulisan di skripsinya. Dia mengungkapkan skripsi tersebut dikerjakannya saat ibunya mengidap kanker. Dia menceritakan berkali-kali pergi ke rumah dosennya dari rumah sakit untuk bimbingan skripsi.
(apu/dil)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Keluarga Yakin Korban Tak Bunuh Diri
Megawati Resmi Dikukuhkan Jadi Ketum PDIP 2025-2030