SMP Pangudi Luhur 1 Jogja menggelar kegiatan olahraga tingkat SD dan SMP se-DIY di Espeelsa Cup 2024. Tujuannya untuk mengembangkan olahraga basket dan futsal di kalangan sekolah di DIY.
Espeelsa Cup 2024 dilaksanakan selama 10 hari dimulai pada 23 Februari hingga 3 Maret 2024 di GOR SMP Pangudi Luhur (23-28 Februari) dan GOR Kridosono (29 Februari-3 Maret).
Sebanyak 30 tim sebagai peserta kompetisi bakset 5x5 dan 57 tim tercatat sebagai peserta basket 3x3. Lalu, di cabor futsal ada 15 tim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Sekolah SMP Pangudi Luhur 1 Jogja, Yustinus Tri Haryadi mengungkapkan harapannya dengan adanya Espeelsa Cup 2024.
"Espeelsa Cup ini awal mulanya terinspirasi bagaimana sekolah ini bisa memberikan kontribusi khususnya bidang olahraga," ujar Yustinus kepada wartawan, Senin (26/2/2024).
Yustinus menambahkan, sekolah ingin berperan memberikan sarana dan prasarana khususnya bagi siswa SD dan SMP untuk menggeluti cabor basket dan futsal.
"Sekolah kami saat ini konsen pengembangan minat bakat anak-anak khususnya basket dan futsal. Maka sekolah ingin berperan dengan memberikan sarana dan prasarana yang bisa melibatkan banyak pihak khususnya bagi SD dan SMP di Jogja," sambungnya.
Dia berharap dengan adanya Espeelsa Cup ini bisa membantu siswa untuk menjadi atlet profesional di masa yang akan datang.
"Jadi harapannya dengan adanya kegiatan ini anak-anak bisa ke jenjang profesional nantinya. Sehingga pengelolaannya sungguh-sungguh sesuai standar," harapnya.
Espeelsa Cup baru dimulai tahun 2024. Yustinus menyampaikan agar kompetisi ini bisa kembali digelar tahun depan dengan jumlah peserta yang lebih banyak.
"Espeelsa Cup ini baru pertama kali digelar di tahun ini. Harapan tiap tahun bisa kita tingkatkan. Baik dari persiapan, keterlibatan, sehingga harapannya bisa lebih luas Jateng-DIY," pungkasnya.
(rih/rih)
Komentar Terbanyak
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa