Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul akan melakukan regrouping SD Negeri Ngentak yang berada di Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semin. Saat ini sekolah tersebut hanya memiliki 15 murid.
Selanjutnya para siswa akan dipindahkan ke SDN Candirejo 1 yang berjarak sekitar 3 kilometer.
Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Gunungkidul, Hary Sulaksana mengatakan rencana regrouping SDN Ngentak dengan SDN Candirejo itu sudah dibahas sejak lama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya rencana di Ngentak itu sudah agak lama. Dulu, ini masih diberi kesempatan sekolah untuk berkembang tapi ternyata tidak bisa. Mungkin karena jumlah lulusan TK-nya berkurang," kata Hary saat ditemui di kantornya, Rabu (13/12/2023).
Dia mengaku sudah membicarakan rencana tersebut dengan beberapa pihak terkait, termasuk orang tua. Menurutnya tidak ada yang keberatan dengan rencana itu.
"Yang regrouping Ngentak ini memang sudah dibahas, antarsekolah yang mau diregrouping. Dan juga melibatkan stakeholder terkait, orang tua sudah dilibatkan. Dan sudah sepakat untuk dilakukan regrouping," jelasnya.
Adapun regrouping itu akan membuat masyarakat di Dusun Ngentak harus menyekolahkan anaknya lebih jauh. Sebab letak sekolah lama dengan SDN Candirejo 1 mencapai 3 kilometer.
"Kalau jarak udara satu kilo (jarak yang diukur dengan garis lurus). Tapi kalau jarak jalan itu tiga kilo," kata Hary.
Adapun sesuai rencana, regrouping itu akan dilakukan pada awal tahun 2024. Hal itu sudah diatur dalam surat keputusan mengenai regrouping itu.
"Regrouping SK mulai berlaku 2 Januari 2024," ungkapnya.
Sementara itu, Plt Kepala SDN Ngentak Bowo Suratno menuturkan kekurangan siswa itu sudah berlangsung menahun.
"Siswa kurang dari 50 itu bertahun-tahun, yang ajaran sekarang itu jumlah 15 siswa ,kelas 1 sampai 6," kata Bowo kepada detikJogja melalui telepon, Rabu (13/12).
Dia menyebut sekolah itu hanya digunakan oleh para siswa yang berasal dari Dusun Ngentak. Sebab dusun itu terpisah dari dusun-dusun lain di Candirejo.
"Kan sekolah ini cuma satu dusun. Dusun yang lain itu terpotong gunung," ungkapnya.
(ahr/rih)
Komentar Terbanyak
Respons Wamenaker soal 19 Juta Lapangan Kerja Dipertanyakan Publik
7 Fakta Jazz Ugal-ugalan Tewaskan Pemotor di Bangjo Wirobrajan
Survei BPS: Jogja Ranking 1 Hunian Layak dan Terjangkau se-Jawa