Dimas Diajeng merupakan ajang untuk memilih putra-putri daerah di Jogja. Nama Syahrindra Restu Ramadani (20) terpilih menjadi Dimas Jogja (DIY) 2023.
Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) ini yang ternyata aktif ikut organisasi hingga punya komunitas sosial. Berikut kisahnya.
Rindra menceritakan pengalamannya selama proses pendaftaran hingga penganugerahan dirinya sebagai Dimas Jogja 2023. Ia mengungkapkan dirinya terinspirasi dari sosok Erina S Gudono, istri Kaesang Pangarep putra bungsu Presiden Joko Widodo.
"Jadi awal-awalnya dulu pertamanya tahu Dimas Diajeng itu dari Mbak Erina Gudono. Ingat banget akhir tahun 2022 itu Mbak Erina Gudono nikah sama Mas Kaesang. Nah dari situ kepoin tuh Mbak Erina gimana sih latar belakangnya kuliahnya di mana dulu, pas jadi mahasiswa kegiatannya apa aja. Ternyata salah satunya sebelumnya kan beliau menjadi Putri Indonesia, sebelum itu ternyata sebagai Diajeng Sleman kemudian terpilih lagi menjadi Diajeng Jogja," ungkap Rindra saat ditemui detikJogja di lingkungan UGM, Jumat (01/12/2023) .
Mahasiswa Fakultas Hukum ini pun mengaku baru mengetahui ajang Dimas Diajeng setelah menelusuri latar belakang Erina tersebut.
"Nah dari situ tahulah oh ternyata ada namanya Dimas Diajeng terus sedikit nyari tahu sebenarnya Dimas Diajeng ini apa. Ternyata Dimas Diajeng ini esensinya kalau di daerah lain kalau Jakarta misalnya sama kaya Abang Bone. Kalau Jawa Barat kaya Mojang Jajaka dan lain sebagainya. Dan dari situlah mulai tertarik nih Dimas Diajeng," ujarnya.
Perjuangan hingga menjadi Dimas Jogja 2023
Sedikit informasi, bahwa Rindra telah memenangkan ajang Dimas Diajeng tingkat Kabupaten Sleman pada Mei lalu. Kemudian ia maju lagi di tingkat provinsi, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Rindra menceritakan bahwa ia harus melalui beberapa tahapan tes dalam seleksi Dimas Diajeng DIY. Tahapan pertama adalah pengumpulan berkas berupa CV kemudian dilanjut dengan tahapan penjurian awal. Di tahap kedua ini, ia harus mengerjakan tes psikologi dan menunjukkan kemampuannya di lima pos yang diajukan juri yaitu pos public speaking, kebudayaan, pariwisata, pemberdayaan perempuan, pengetahuan umum, dan minat bakat.
Tahapan ketiga yaitu field program di mana ia bersama Dimas Diajeng kabupaten kota lainnya terbagi dalam satu kelompok dan membantu memajukan Desa Sinduharjo sebagai desa mandiri budaya di DIY. Kemudian tahap penjurian akhir dan puncaknya adalah grand final.
Menurut Rindra, seleksi yang ia rasa cukup berat yaitu tahapan field program karena ia bersama tim hanya diberi waktu 1,5 bulan untuk melaksanakan program-program untuk memajukan Desa Sinduharjo tersebut.
Meskipun singkat, nyatanya program kerja yang ia dan timnya rancang sedikit membuahkan hasil. Di antaranya adalah Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Sinduharjo memiliki logo sendiri. Selain itu, sebagai mahasiswa hukum ia juga membantu keterlibatan desa tersebut untuk memperoleh legalitas hukum untuk Pokdarwis tersebut. Sebagai duta wisata, ia juga turut mempromosikan acara-acara wisata yang berada di wilayah Sleman.
Tak Ekspektasi Menang
Ketika ditanya perasaannya ketika malam penganugerahan di mana ia dinobatkan sebagai Dimas 2023, ia menjawab bersyukur. Ia mengaku tidak berekspektasi menang.
"Kalau yang dirasain sebenarnya bersyukur. Dari awal sebenarnya saya pribadi mau juara berapa aja tuh udah legowo, tapi ketika ternyata masuk ke last standing tinggal dua Dimas Diajeng di situ ketika terpilih ya rasanya bersyukur," kenangnya.
Ia mengatakan ketika malam grand final orientasinya saat itu adalah mampu menjawab pertanyaan juri dengan baik.
"Target saya tuh jawab pertanyaan dengan baik lancar itu target utama karena orang tua, teman-teman juga nonton. Ketika bisa jawab pertanyaan dengan baik dan lancar itu sudah satu kepuasan tersendiri. Masalah juara saya mikirnya yaudah itu anti yang penting jawab pertanyaan bisa lancar," tambahnya.
Tak dipungkiri terpilihnya menjadi Dimas Jogja 2023 membuat orang tuanya bangga. Namun, di satu sisi, Rindra menyadari ada tanggung jawab yang harus diembannya.
Selengkapnya di halaman selanjutnya
(rih/ahr)