Parkiran di kampus 3 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Jogja mencuri perhatian karena motor ditata berdasarkan merek dan warnanya. Aksi petugas parkir ini dipuji mahasiswa karena kreatif, tapi disebut bikin bingung.
Salah satu mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat UAD, Adel mengapresiasi kreativitas para petugas parkir kampusnya. Namun, menurutnya akan ada mahasiswa yang kebingungan untuk mencari letak motornya.
"Sebenarnya kreatif banget ya ditata gitu. Mungkin orang-orang mikirnya kayak nggak bakal kepikiran dengan adanya sistem penataan yang hampir sama. Tapi mungkin buat mahasiswa yang lupa sama pelatnya jadi susah nyari karena sama, terutama kalau masih pake kunci yang belum ada remotnya," ucap mahasiswa semester 7 ini saat ditemui detikJogja, Senin (25/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal senada juga disampaikan mahasiswa semester 3 Fakultas Kesehatan Masyarakat, Aisyah. Dia mengaku sempat kaget dengan penampakan parkiran yang ditata rapi berdasarkan merek dan warnanya.
"Itu dilihatnya bagus sih, tapi mungkin karena sama jadi kalau mau ambil motor jadi agak kesulitan. Sebenarnya sih mungkin dari beberapa orang mempermudah ya tapi kalau untuk saya pribadi agak sulit aja buat cari motornya karena beda dari tempat awal," jelas Aisyah.
![]() |
Hal berbeda disampaikan, Yuda, mahasiswa semester 7 dari fakultas yang sama. Selain menarik untuk dilihat, ia merasa pengelompokan motor berdasarkan merek dan warna justru lebih memudahkan untuk mencari kendaraannya.
"Oh bagus gitu, bisa sesuai merek atau warnanya. Aku juga lebih setuju buat diatur kayak gitu karena mempermudah, bikin rapi. Enak aja buat dilihat," kata dia.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
Sebelumnya diberitakan, video penataan parkiran di kampus 3 UAD viral di media sosial. Video itu diunggah akun X @merapi_uncover, Sabtu (23/9/2023) dan menuai beragam komentar dari warganet. "Parkir dengan citarasa seni," tulis akun tersebut.
Petugas parkir Kampus 3 UAD, Heri Susanto (34), mengatakan foto yang viral itu diambil pada Sabtu saat kampus sedang sepi dan tak banyak kendaraan lalu lalang. Dia mengaku menata parkiran bersama lima orang temannya yang bertugas hari itu.
"Kalau Sabtu kan agak sepi toh. Sabtu itu agak lengang, kalau Senin sampai Kamis itu biasanya langsung penuh sampai belakang. Jadi nggak ada waktu buat milih-milih. Itu kan seumpama nata harus milih satu per satu. Kalau pas waktu ramai kayak gini, (motor) masuk bareng-bareng, jadi nggak bisa," jelas Heri saat berbincang dengan detikJogja hari ini.
Heri mengatakan aksinya itu dia lakukan bersama rekannya hanya sekadar iseng. Aksi tersebut dilakukan secara spontan dan tanpa direncanakan sebelumnya.
Artikel ini ditulis oleh Iis Sulistiani dan Jihan Nisrina Khairani Peserta program magang bersertifikat kampus merdeka di detikcom.
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
Siapa yang Menentukan Gaji dan Tunjangan DPR? Ini Pihak yang Berwenang