Keren! Mahasiswa UNY Buat Balance Bike dari Serat Rami, Begini Prosesnya

Keren! Mahasiswa UNY Buat Balance Bike dari Serat Rami, Begini Prosesnya

Adji G Rinepta - detikJogja
Jumat, 25 Agu 2023 14:18 WIB
Young father spend time with Cute little Asian 18 months / 1 year old toddler boy child, Dad and son play and have fun with balance bike (run bike), Dad tech son to ride bike, fathers day concept
Ilustrasi Balance Bike. Foto: Getty Images/iStockphoto/yaoinlove
Jogja -

Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) merancang balance bike buat anak usia dini menggunakan serat rami atau serat tumbuhan. Penggunaan serat ini diklaim dapat menghemat biaya produksi.

Diketahui, balance bike adalah sepeda yang dibuat tanpa rantai, pedal, dan posisi sadel rendah supaya anak dapat menapakkan kakinya. Balance bike biasanya dibuat dengan bahan yang ringan supaya anak-anak mudah mengoperasikannya.

Proyek ini dikerjakan oleh mahasiswa lintas program studi (prodi), di antaranya Rokhmad Syarifuddin dari Prodi Pendidikan Teknik Mesin, Alvy Zalyaputra Hermawan dan Dani Nurdiansyah dari Prodi Teknik Manufaktur, serta Priesca Rahmanita dan Desinta Auliya Arsa dari Prodi Manajemen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dibutuhkan bahan-bahan yang berkualitas dan harganya relatif mahal seperti bahan karbon fiber yang ringan" kata Ketua Tim Rokhmad Syarifuddin, Selasa (22/8/2023), dikutip dari laman resmi UNY.

Untuk itu, salah satu anggota tim Alvy Zalyaputra Hermawan menjelaskan ia dan timnya mengembang serat rami sebagai alternatif. Serat rami merupakan serat dari tanaman Boehmeria Nivea dan serat yang bisa didapatkan dari pengolahan kayu.

ADVERTISEMENT

Serat rami dapat digunakan sebagai bahan pembuatan selulosa berkualitas tinggi dan biasa digunakan menjadi produk kain fashion. Pembuatan balance bike dari serat rami lebih terjangkau daripada serat karbon.

"Dengan memanfaatkan bahan alami dari serat rami, ide kami sebagai alternatif untuk dapat membuat kerangka sepeda yang ringan dengan menggunakan bahan yang lebih murah" ujarnya.

Pembuatan balance bike ini juga memanfaatkan limbah karbon dari kompor bio-stove (pirolisis) berupa serbuk karbon yang dapat ditambahkan pada komposit.

Adapun peralatan lain yang digunakan adalah mesin 3D printing FDM menggunakan software Solidworks, kertas amplas, dan mesin frais. Bahan yang digunakan yaitu plastik PLA, epoxy resin, dan serat rami.

Prosesnya dimulai dari pembuatan design 3D dimensi standar menggunakan aplikasi Solidworks. Pembuatan ini digambar mulai dari part-part komponen bagian sepeda balance bike agar memudahkan dalam proses percetakan.

Anggota tim lainnya, Priesca Rahmanita menjelaskan metode pencetakannya menggunakan cetakan dari plastik PLA dan mesin 3D printer FDM.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

"Karena mesin FDM memiliki ukuran kerja yang lebih kecil dari sepeda, maka cetakan dibagi menjadi delapan bagian. Kemudian disatukan menggunakan lem CA dan dilakukan penyambungan menggunakan solder untuk memperkuat sambungan" papar Priesca.

Setelah semua bagian disatukan, dilakukan finishing dengan diamplas dan dipoles hingga mengkilap.

Sebelum serat rami diletakkan pada cetakan, perlu dilapisi dengan mould release untuk mencegah epoksi resin menempel pada cetakan dan memudahkan saat melepas frame sepeda dari cetakan.

Setelah bagian-bagian serat siap, selanjutnya disiapkan Epoxy resin yang dicampur dengan pengeras dengan perbandingan 1:1 dan ditambah karbon dari sisa pembakaran dari bio stove (pirolisis proces) sebanyak 10%.

Setelah tercampur, epoxy dioleskan pada rongga cetakan. Lalu serat rami ditata pada cetakan secara manual dan dilapisi menggunakan epoxy hingga 3 lapis. Selanjutnya tinggal menunggu epoxy mengering.

Balance bike ini berhasil meraih pendanaan dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang PKMKC tahun 2023.

Dosen pembimbing, Mujiono berharap karya mahasiswa bimbingannya ini dapat memenangkan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) tahun 2023.


Hide Ads