Legislator Eko Suwanto Dorong Pemda DIY Bangun Museum Kejuangan

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJogja
Jumat, 12 Des 2025 20:42 WIB
Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto. (Foto: dok. istimewa)
Jogja -

Komisi A DPRD DIY berkunjung ke Museum Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung. Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto, pun mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) DIY untuk membangun museum kejuangan.

Dalam rilis yang diterima detikJogja pada Jumat (12/12/2025), dijelaskan kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari kunjungan ke berbagai museum untuk menggali sejarah dan nilai Pancasila.

Eko menjelaskan kunjungan tersebut merupakan upaya untuk melihat lebih dekat tata kelola dan manajemen museum.

"Harapan saya, Pemda DIY terinspirasi Museum Asia Afrika ini. Pentingnya segera cepat membangun monumen perjuangan hadirkan museum kejuangan, Yogyakarta punya peran sejarah, ada peristiwa pindah ibukota dari Jakarta ke Jogja. Banyak peristiwa kejuangan yang hebat di Jogja," tegas Eko

"Kita harap Pemda lekas susun naskah akademik dan membangun museum. Ini akan terus kita suarakan untuk anak cucu kita di masa yang akan datang," lanjut politisi dari Fraksi PDIP itu.

Diketahui, KAA di Bandung terselenggara pada 1955 berkat inisiatif Indonesia yang mendapat dukungan dari sejumlah negara. Pada 1933, Presiden RI Pertama Soekarno telah menulis dan memimpikan pertemuan bangsa-bangsa terjajah.

Wakil Presiden Pertama Mohammad Hatta dan Perdana Menteri saat itu, Ali Sastroamidjojo, turut berperan melalui dialog dan diplomasi dengan berbagai negara sehingga KAA sukses digelar.

Dalam pidatonya berjudul 'Let A New Asia and A New Africa Be Born' pada 15 April 1955, Sukarno memaparkan gambaran Indonesia dengan suku berbeda dan Pancasila dapat bersatu melawan penjajah.

Sukarno pun mengajak seluruh bangsa untuk membangun solidaritas perjuangan dengan menghormati hak asasi manusia dan merebut kemerdekaan dengan terus mengobarkan semangat anti penjajahan.

"Arsip-arsip termasuk naskah pidato Bung Karno, risalah sidang dan dokumen bersejarah, serta film masih bisa kita nikmati di Museum Asia Afrika di Bandung. Termasuk ruangan tempat sidang juga kursi yang ditempati para delegasi masih terawat dengan baik," ungkap Eko.

Eko menyebut KAA memiliki tiga hal penting bagi Bandung. Pertama yakni memberikan tiga nilai sejarah untuk dipelajari bagi kaum muda.

Kedua, lanjut Eko, yakni museum dapat menjadi tempat untuk riset sejarah dan dapat menghasilkan sarjana hingga doktor. Ketiga, kata Eko, museum dapat menjadi destinasi sejarah sehingga membawa dampak ekonomi bagi masyarakat.

Lebih lanjut, Eko menilai museum perjuangan bangsa sangat dibutuhkan untuk mengingat Soekarno yang pernah tinggal di Jogja dan difasilitasi oleh Kadipaten, Kraton Ngayogyakarta, dan rakyat.

"Kita punya sejarah lahirnya kemerdekaan pada saat RI merdeka pada 17/8/1945 tidak lama ada pawai pemuda dan tanggal 5 September 1945 ada Maklumat bergabung dengan RI," imbuh Eko.

Belajar dari Palestina yang memperjuangkan rakyat mereka, Eko menegaskan, Komisi A DPRD DIY berkomitmen untuk mendukung kemerdekaan Palestina.

"Jogja itu rumah dunia, bukan hanya orang Jogja, termasuk kita dukung kemerdekaan Palestina. Ingatkan kita, saat KAA Bandung, dari negara yang hadir ada peninjau, yaitu dari Palestina," pungkasnya.



Simak Video "Video: Prosesi Langka Jejak Banon di Jogja, Cuma Ada Tiap 8 Tahun!"

(aku/apu)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork