Memperingati 71 tahun berdiri, PT Sarihusada Generasi Mahardhika berkomitmen untuk menjadi salah satu pelopor Generasi Emas 2024. Salah satu tantangan Indonesia menuju Generasi Emas 2045 itu adalah masalah gizi anak.
Kurangnya gizi pada anak bisa memicu anemia. Anemia akibat kekurangan zat besi disebut masih menjadi persoalan utama yang mengancam perkembangan kognitif anak.
VP General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto, menegaskan komitmen Sarihusada yang telah berdiri sejak 1954 di Jogja. Yaitu untuk mendukung pemenuhan gizi anak bangsa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sarihusada lahir di Jogja 71 tahun yang lalu sebagai pionir produk nutrisi di Indonesia, dengan misi memenuhi kebutuhan gizi anak. Karena itu, Jogja memiliki makna historis yang sangat penting sebagai kota awal solusi nutrisi bagi anak-anak Indonesia. Bagi kami, Yogyakarta juga bukan hanya rumah bagi pabrik dan pusat riset, tetapi juga tempat bagi kami menumbuhkan komitmen nyata bagi masyarakat Jogja," kata Vera dalam keterangan yang diterima detikJogja, Rabu (27/8/2025).
Sejak berdiri lewat kolaborasi pemerintah Indonesia dan PBB pasca Perang Dunia II, Sarihusada melalui SGM telah menutrisi puluhan juta anak di Indonesia secara turun temurun. Kini, SGM bertransformasi menjadi SGM Eksplor yang mendukung pemenuhan hak anak terutama akses nutrisi.
"Kami menyadari bahwa saat ini anemia defisiensi besi menjadi masalah gizi utama yang dihadapi anak Indonesia. Untuk itu, komitmen ini kami wujudkan melalui inovasi produk bernutrisi yang disesuaikan dengan kebutuhan anak Indonesia. Selain itu, inovasi kami tidak hanya berfokus pada produk, tapi juga dalam aspek edukasi berbasis digital berupa pemanfaatan Kalkulator Zat Besi di www.generasimaju.co.id," lanjut Vera.
Data Riskesdas Kemenkes 2018 mencatat prevalensi anemia pada anak usia 6-59 bulan mencapai 38,4% atau satu dari tiga balita kekurangan zat besi. Indonesia bahkan masuk lima besar negara dengan prevalensi anemia tertinggi di Asia Tenggara.
Sementara itu Dokter Spesialis Anak, dr. Devie Kristiani, juga menekankan dampak serius anemia terhadap masa depan anak.
"Anemia defisiensi besi sering kali dianggap sepele, padahal dampaknya bisa menentukan masa depan seorang anak. Zat besi tidak hanya membentuk hemoglobin untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh, tetapi juga berperan dalam pembentukan neurotransmitter penting di otak yang memengaruhi konsentrasi, daya ingat, dan semangat belajar," paparnya.
Di sisi lain, Corporate Communications Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin, menyoroti inovasi produk SGM Eksplor dengan formula IronC.
"Pemenuhan nutrisi lengkap merupakan fondasi penting bagi tumbuh kembang optimal anak yang akan mewujudkan Generasi Emas Indonesia. Menjawab kebutuhan tersebut, SGM menghadirkan berbagai solusi nutrisi inovatif yang diformulasikan khusus sesuai dengan kebutuhan anak Indonesia," jelas Arif.
"SGM Eksplor mendukung nutrisi lengkap anak dengan inovasi unggulan IronC, kombinasi unik zat besi dan vitamin C yang terbukti mampu meningkatkan penyerapan zat besi hingga dua kali lipat," katanya.
Komitmen itu turut didukung riset dan inovasi produk di Jogja. Factory Director Danone Specialized Nutrition East, Lastiani Rosalina, menambahkan Sarihusada juga berfokus pada aspek keberlanjutan.
"Dari operasional produksi, kami juga senantiasa untuk terus menjalankan operasional bisnis dengan standar dan kualitas terbaik dengan cara yang bertanggung jawab dan mengedepankan aspek keselamatan kerja yang ketat," kata Lastiani.
"Salah satu wujud nyata adalah penggunaan energi terbarukan melalui Boiler Biomassa, yang tidak hanya mampu menurunkan emisi karbon secara signifikan, tetapi juga memberi manfaat sosial dan ekonomi bagi komunitas petani lokal melalui pemanfaatan abu sekam sebagai pupuk," pungkasnya.
(ams/aku)
Komentar Terbanyak
Pengakuan Pacar-pacar Eks Dirut Taspen Kosasih, Dikado Mobil-Dibelikan Tas LV
Pihak Keluarga Sebut Persiapan Arya Daru ke Finlandia Tepis Anggapan Bunuh Diri
Legislator PKB Usul PT KAI Sediakan Gerbong Khusus Merokok di Kereta Api