Pusat Riset Center for Integrated Research and Innovation (Cirnov) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Jogja membuat Rudal Merapi antipesawat terbang. Rudal tersebut dapat mengunci target dengan cepat baik siang maupun malam.
Adapun pengembangan rudal tersebut berkat kerja sama UAD dengan PT Dahana. Pengembangan rudal itu pun pernah dapat perhatian serius semasa Presiden Prabowo Subianto menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) pada periode pemerintahan Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi.
Prabowo sempat mengunjungi Cirnov UAD dan meninjau langsung pengembangan rudal tersebut. Terbaru Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak berkunjung ke Cirnov UAD.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Project Leader Rudal Merapi sekaligus Kepala Cirnov UAD, Hariyadi, menuturkan rudal tersebut tampaknya adalah satu-satunya rudal buatan anak bangsa Indonesia. Adapun rudal tersebut telah diujitembakkan sejak 2016 menggunakan teknologi canggih dan mayoritas bahan baku lokal.
"Rudal yang kami kembangkan saat ini telah diupgrade dengan teknologi pembidikan sasaran menggunakan teleskop night and day yang memungkinkan sasaran seperti pesawat terbang, helikopter, maupun drone dapat dibidik dan dikunci dengan cepat baik waktu siang atau malam hari," ungkap Hariyadi dalam keterangan tertulis yang diterima detikJogja, Sabtu (28/6/2025).
Hariyadi menjelaskan, rudal yang menggunakan teleskop jarak jauh itu dapat menembakkan rudal dengan mengarahkan rudal di atas tripod portable dengan mudah dan dikendalikan melalui panel tembak/firing panel dari jauh.
![]() |
Dia menerangkan, teknik penembakan itu lebih aman dari berbagai risiko seperti serangan balik dari musuh atau jika terjadi malfungsi sistem peluncuran rudal itu.
"Rudal Merapi didesain agar dapat mengejar sumber radiasi sinar inframerah yang dihasilkan oleh mesin pesawat atau bagian lain yang memungkinkan dapat ditangkap oleh sensor (unit penjejak/seeker) yang dipasang pada ujung rudal," jelasnya.
Lebih lanjut, Hariyadi mengungkapkan, perlu adanya sertifikasi dan upaya untuk menghasilkan first article bagi Rudal Merapi agar bisa bermanfaat untuk TNI. Adapun PT Dahana dan Cirnov UAD tengah mengupayakan hal tersebut.
"Eskalasi perang yang semakin menjadi-jadi di dunia memperlihatkan dengan jelas peran penting senjata rudal (peluru kendali). Oleh karenanya, jika produk rudal tersebut dapat tersertifikasi, dimungkinkan bisa diproduksi secara massal bagi peningkatan ketahanan dan keamanan tentara Indonesia dalam menjaga kedaulatan serta dapat menjadi persembahan anak bangsa kepada negara Indonesia," pungkas Hariyadi.
Sementara itu, Rektor UAD, Muchlas, mengatakan Rudal Merapi adalah capaian luar biasa bagi industri pertahanan nasional berbasis komponen lokal.
"Rudal Merapi sudah siap pakai, siap diproduksi secara massal. Rudal berkaliber 70mm ini juga telah dipamerkan di acara Indonesia Defence Expo 2025, yang berlangsung pada 11-14 Juni 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta," ungkap Muchlas.
Adapun Indonesia Defence Expo 2025 dihadiri 1.180 peserta dari 42 negara-negara di dunia. Berbagai forum strategis terselenggara dalam ekspo tersebut seperti Asymmetric Warfare Technology, Advancement in Cyber Warfare, hingga sesi-sesi diskusi publik.
(rih/ahr)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa