Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berhasil mempertahankan posisi sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) penerima hibah penelitian terbanyak dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) pada 2025. Ada 136 tim UAD yang lolos pendanaan hibah penelitian.
"Saya sangat senang dan bangga atas komitmen dosen-dosen UAD yang antusias mengirimkan proposal penelitian tahun ini. Sesuai target, lebih dari 400 usulan dikirimkan dan 136 di antaranya berhasil lolos seleksi hibah penelitian," ungkap Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UAD, Prof. Ir. Anton Yudhana, S.T., M.T., Ph.D., dalam keterangan tertulis yang diterima detikJogja, Selasa (27/5/2025).
Menurut Anton, prestasi itu merupakan hasil dari konsistensi UAD beberapa tahun terakhir yang menjadi jajaran teratas PTS penerima hibah. Dia mengatakan, capaian itu didukung strategi pendampingan keberlanjutan dari LPPM.
![]() |
"Kami terus mengawal setiap tahapan mulai dari sosialisasi, klinik proposal, pendampingan drafting, hingga proses submit dan approval. Semua dilakukan dengan penuh semangat dan suasana menggembirakan," jelasnya.
Selain dosen, mahasiswa UAD juga terlibat aktif dalam penelitian. Anton menjelaskan, hal tersebut adalah gambaran nyata sinergi dosen dan mahasiswa untuk mengembangkan keilmuan.
"Setiap proposal penelitian diwajibkan melibatkan mahasiswa. Ini menjadi wujud nyata sinergi antara dosen dan mahasiswa dalam pengembangan keilmuan," terang dia.
Anton mengungkapkan, prestasi tersebut berdampak besar terhadap UAD untuk meningkatkan akreditasi dan pemeringkatan kampus tingkat nasional maupun internasional.
Selain itu, kata Anton, hasil penelitian tersebut akan diterapkan dalam program pengabdian berbasis riset sehingga berdampak langsung terhadap masyarakat atau red-hilirisasi.
Lebih lanjut, Anton menargetkan LPPM UAD dapat meningkatkan kualitas dan daya saing riset di masa depan. Dia juga menargetkan agar UAD dapat mendapatkan pendanaan hibah internasional.
"Kami akan mengarahkan para dosen untuk mengakses hibah dari luar negeri, seperti dari Amerika Serikat, Jepang, bahkan lembaga-lembaga internasional seperti PBB. Saatnya UAD percaya diri dan bersaing dalam kancah penelitian global," tegasnya.
Selain 136 tim yang lolos pendanaan hibah itu, Anton menyebutkan, UAD juga meloloskan 30 tim lainnya pada skema pengabdian masyarakat. Totalnya ada 166 penelitian dan pengabdian yang menerima program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) DPPM Kemendikti Saintek.
"Sebagai dosen, kita memiliki dharma pendidikan yang harus dijalani dengan sungguh-sungguh. Teruslah berkontribusi melalui penelitian yang bermakna bagi ilmu pengetahuan dan kemaslahatan umat," pungkasnya.
(dil/sip)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Amerika Minta Indonesia Tak Balas Tarif Trump, Ini Ancamannya
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa