Pada peringatan Hari Neglected Tropical Diseases (NTDs) Sedunia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman melalui Dinas Kesehatan menerima Sertifikat Bebas Frambusia. Sleman menjadi salah satu dari 99 daerah yang menerima sertifikat bebas Frambusia tahun 2024.
Penghargaan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia itu diserahkan secara langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin kepada Kepala Dinas Kabupaten Sleman Cahya Purnama di Puri Agung Convention Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta.
Frambusia sendiri merupakan salah satu penyakit tropis berupa infeksi bakteri jangka panjang yang paling sering mengenai kulit, tulang, dan sendi. Penanganan Frambusia ini juga menjadi prioritas Pemerintah Indonesia untuk dituntaskan selain filariasis, cacingan, schistosomiasis, dan kusta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cahya mengatakan sertifikat bebas Frambusia ini menjadi hasil dari perjuangan panjang. Dimulai dari surveillance mencari penyakit Frambusia sampai tidak lagi ditemukan, hingga verifikasi oleh Kementerian Kesehatan.
"Alhamdulillah membuahkan hasil, Sleman mendapatkan Sertifikat Bebas Frambusia dan ke depan kita akan mempertahankan ini," kata Cahya di Puri Agung Convention Hotel Grand Sahid Jaya, Rabu (6/3/2024).
![]() |
Dalam upaya penemuan kasus Frambusia, Dinkes Sleman menerapkan beberapa strategi hingga tidak ada kasus Frambusia di Sleman selama 2022-2023.
Seperti pelayanan di puskesmas, layanan kesehatan pemeriksaan pada penjaringan siswa baru, kegiatan Posbindu di semua kalurahan, mengintegrasikan program Frambusia dengan program-program lainnya, serta mengintensifkan laporan bulanan Puskesmas.
Tak hanya itu, kegiatan program Frambusia pun telah mendapat dukungan sumber dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBD) dan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman tahun 2023, yang terintegrasi pula dengan program lainnya.
Sementara itu, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menyampaikan ucapan selamatnya kepada daerah yang berhasil mencapai target. Ia berharap, penghargaan tersebut bisa memotivasi daerah-daerah lainnya.
"Mudah-mudahan apa yang kita lakukan bisa membuat bangsa kita lebih sehat supaya nanti bonus demografi 2030 bisa tercapai," ungkapnya.
(apu/ams)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu