Sejarah Panggung Krapyak, Tempat Raja Mengintai Hewan Buruannya

Sejarah Panggung Krapyak, Tempat Raja Mengintai Hewan Buruannya

Adji G Rinepta - detikJogja
Sabtu, 29 Jul 2023 15:46 WIB
Panggung Krapyak yang berada di Krapyak Kulon, Kalurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, DIY. Diunggah Sabtu (29/7/2023).
Panggung Krapyak yang berada di Krapyak Kulon, Kalurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, DIY. Diunggah Sabtu (29/7/2023). Foto: Adji G Rinepta/detikJateng
Bantul -

Panggung Krapyak yang berada di Krapyak Kulon, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Kabupaten Bantul, pada zaman dulu ternyata digunakan sebagai tempat para raja mengintai saat berburu. Begini kisah bangunan bersejarah tersebut.

Abdi Dalem Kawedanan Hageng Punakawan Datu Dana Suyasa, Bimo Unggul Yudo yang bergelar KMT Yudawijaya mengatakan zaman dulu Krapyak semacam hutan perburuan.

"Krapyak itu sebetulnya merujuk pada lokasi atau tempat perburuan. Selain Krapyak sebagai tempat, ada kata ngrapyak kidang atau berburu kijang," kata Bimo saat dihubungi detikJogja, Jumat (28/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bimo menjelaskan, berburu merupakan kegiatan olahraga bagi para raja, pangeran, dan bangsawan kerajaan pada zaman dulu. Menurutnya, setiap kerajaan memiliki satu kawasan untuk berburu. Kawasan itu menjadi pelengkap yang lokasinya tak jauh dari ibukota kerajaan.

"Buktinya Raja Kedua Mataram Islam, Panembahan Hanyakrawati 1601-1613 sering disebut secara anumerta sebagai Panembahan Seda Krapyak. Karena wafat ketika berada di hutan perburuan atau wafat ketika sedang berburu," jelasnya.

ADVERTISEMENT

"Pada masa Kasultanan Jogja, diduga Krapyak merupakan kawasan perburuan semacam itu," tambah Bimo.

Panggung Krapyak yang berada di Krapyak Kulon, Kalurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, DIY. Diunggah Sabtu (29/7/2023).Panggung Krapyak yang berada di Krapyak Kulon, Kalurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, DIY. Diunggah Sabtu (29/7/2023). Foto: Adji G Rinepta/detikJateng

Memang, bangunan Panggung Krapyak tak jauh dari Keraton Jogja, hanya sekitar satu kilometer di sebelah selatan Keraton.

Bimo menerangkan, bangunan berbentuk persegi empat seluas 17,6 x 15 meter dengan ketinggian sekitar 10 meter itu digunakan oleh para raja sebagai tempat berkumpul sebelum berburu.

Bangunan Panggung Krapyak memang dibangun cukup tinggi karena berfungsi sebagai gardu pandang atau tempat mengintai hewan buruan.

"Panggung Krapyak berfungsi sebagai tempat transit atau istirahat atau gardu pandang untuk mengamati area perburuan tersebut," ujar Bimo.

"Itu kan dibangun tinggi, dinamakan panggung. Itu supaya raja, pangeran maupun bangsawan itu bisa naik ke atas memantau situasi," lanjutnya.

Oleh masyarakat, bangunan yang sudah berusia hampir 250 tahun ini juga disebut Kandang Menjangan atau Kandang Rusa. Meski begitu, Panggung Krapyak menurut Bimo tidak difungsikan sebagai kandang.

"Nah karena minimnya data informasi, yang ada hanya disebut sebagai Panggung Krapyak. Orang kadang-kadang menganggap itu sebagai kandang, padahal menurut saya itu bukan kandang," pungkasnya.




(dil/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads