Malam ini Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat menggelar prosesi Kondur Gongso dalam rangkaian Hajad Dalem Sekaten memperingati Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dalam prosesi ini, Raja Keraton Sri Sultan Hamengku Buwono X membagikan udhik-udhik kepada masyarakat.
Diketahui, setiap tahun Keraton Jogja akan mengeluarkan dua perangkat Gamelan Kanjeng Kiai Sekati yakni Kanjeng Kiai (KK) Gunturmadu dan KK Nagawilaga dari dalam keraton.
Kedua perangkat gamelan ini akan diletakkan di Pagongan Masjid Gedhe dan akan ditabuh selama kurun waktu tersebut. Prosesi inilah yang kemudian dinamakan dengan Sekaten.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun prosesi Kondur Gangsa yakni prosesi Gamelan Sekati dikembalikan ke dalam keraton selepas prosesi penyebaran udhik-udhik dan pembacaan riwayat Nabi Muhammad SAW di hadapan Ngarsa Dalem. Prosesi ini menjadi penutup Sekaten.
Pantauan detikJogja, masyarakat sudah berbondong-bondong tiba di lokasi prosesi yakni Masjid Gedhe Keraton Jogja sejak pukul 18.00 WIB. Adapun Sultan miyos atau tiba di Masjid Gedhe sekitar pukul 20.00 WIB.
Sultan HB X lalu memulai prosesi dengan menyebar udhik-udhik atau sedekah raja kepada masyarakat yang hadir di dua tempat berbeda.
"Ngarsa Dalem memberikan sedekah atau udhik-udhik pada masyarakat dan tamu yang hadir," jelas Koordinator Rangkaian Prosesi Garebeg Mulud Dal 1959, KRT Kusumonegoro, di Masjid Gedhe, Kamis (4/9) malam.
![]() |
"Ada di Pagongan Kidul kemudian dilanjutkan udhik-udhik di Pagongan Lor. Kemudian beliau beserta putro menantu masuk ke dalam area masjid dan memberikan udhik-udhik di dalam area masjid," paparnya.
Setelahnya, Sultan masuk ke dalam area serambi masjid untuk mendengarkan pembacaan riwayat Nabi Muhammad SAW.
Salah satu warga Gamping Sleman yang berebut udhik-udhik, Yuda, mengaku tidak mendapatkannya meski sudah berjubel berebut dengan warga lainnya.
"Ya karena banyak sekali ya mas (warga) yang mau dapet udhik-udhik, tapi nggak apa-apa, ikut ini sudah senang," ungkapnya.
Sedangkan Jari (63), warga asal Magelang, Jawa Tengah, ini menjadi salah satu warga yang beruntung mendapat udhik-udhik. Ia mengaku senang mendapat sedekah raja Jogja ini. Ia mengaku akan menyimpannya karena percaya akan mendapatkan berkah.
"Tiap tahun (ikut), ini biasanya untuk sarat tani untuk dagang. (Udhik-udhik) akan disimpen, ini berkah ini," ungkap Jari
"Susah ini dapetnya. Sandal sampai ke mana-mana, kupluk sampai ke mana-mana," pungkasnya.
(apu/dil)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan