Bagi sebagian masyarakat Jawa istilah lintang kemukus mungkin tidak lagi terdengar asing karena sering kali dikaitkan sebagai pertanda tertentu. Namun, apakah detikers tahu apa itu lintang kemukus?
Merujuk dari jurnal 'Kearifan Lokal Masyarakat Jawa dalam Menghadapi Pandemi' karya Siti Rumilah dkk., dijelaskan bahwa lintang kemukus ternyata merupakan sebuah istilah yang berasal dari bahasa Jawa. Adapun kata lintang memiliki arti sebagai bintang, sedangkan kemukus berarti berasap.
Meskipun dalam istilah bahasa Jawa lintang kemukus bermakna bintang yang berasap, tetapi kemunculannya kerap dikaitkan dengan pertanda tertentu. Melalui jurnal tersebut dikatakan bahwa lintang kemukus dipercaya oleh sebagian masyarakat Jawa sebagai pembawa isyarat. Hal tersebut berkaitan dengan adanya wabah atau geblug yang berkaitan dengan peristiwa kurang baik.
Lantas sebenarnya seperti apa gambaran mengenai lintang kemukus ini? Simak baik-baik penjelasan lengkapnya berikut.
Kepercayaan Masyarakat Jawa di Balik Lintang Kemukus
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, lintang kemukus merupakan diyakini sebagai sebuah pertanda yang membawa isyarat tertentu terkait adanya kejadian kurang baik. Oleh karenanya, terdapat berbagai kepercayaan yang mewarnai istilah yang satu ini.
Salah satunya diungkap di dalam buku 'Kitab Primbon Jawa Serbaguna' karya R Gunasasmita, bahwa lintang kemukus oleh sebagian masyarakat Jawa dianggap sebagai pertanda dari alam yang membawa pesan khusus kepada mereka. Pesan khusus yang dimaksud dapat dilihat dari arah datangnya lintang kemukus atau sering kali disebut sebagai komet ini.
Setidaknya ada 8 arah datangnya lintang kemukus yang memiliki pertanda yang mengarah pada kejadian kurang baik. Masih merujuk dari sumber yang sama, berikut beberapa di antaranya:
1. Arah Datang dari Utara
Saat lintang kemukus berasal dari utara, maka dianggap membawa pesan terkait dengan kepemimpinan di negeri ini. Dikatakan bahwa para pemimpin akan saling menjatuhkan, sedangkan orang-orang kecil justru menjadi korbannya. Kemudian masyarakat akan semakin kesulitan karena harga kebutuhan harian yang sangat mahal. Sementara itu, terdapat kemungkinan adanya kemarau panjang. Bahkan hanya harga logam mulia saja yang akan murah harganya.
2. Arah Datang dari Selatan
Selanjutnya apabila lintang kemukus datangnya dari selatan menunjukkan pertanda pemimpin yang tiada dan situasi tersebut membuat terjadinya perseteruan politik. Para petani tetap kesulitan karena tak dapat mendapatkan keuntungan dari hasil panen yang telah didapatkannya. Namun demikian, situasi tersebut justru berbanding dengan harga kebutuhan yang semakin murah harganya.
3. Arah Datang dari Timur
Pertanda lainnya dipercaya dapat dilihat dari arah datangnya lintang kemukus di sisi timur. Saat peristiwa ini terjadi dikatakan bahwa para pemimpin mengalami masa sulit karena adanya masalah yang sedang dihadapi. Tak hanya pemimpin, masyarakat turut mengalami kekacauan. Meskipun begitu, harga logam mulia semakin tinggi, sedangkan kebutuhan murah.
4. Arah Datang dari Barat
Sementara itu, dilihat dari kedatangannya di arah barat turut dipercaya membawa pertanda tertentu. Berbeda dengan beberapa arah kedatangan lintang kemukus sebelumnya yang tidak baik, kali ini justru sebaliknya. Saat lintang kemukus berasal dari arah barat, dipercaya adanya pemimpin baru yang mampu membawa negeri ke arah lebih baik. Tidak hanya diwarnai dengan kebahagiaan, tetapi juga kemakmuran bagi masyarakat.
5. Arah Datang dari Tenggara
Kemudian saat lintang kemukus datang dari arah tenggara menunjukkan pertanda tentang adanya sebagian masyarakat yang memilih pindah. Harga kebutuhan harian mahal yang berbanding terbalik dengan harga jual hewan ternak yang justru murah. Kemudian hujan yang turun jarang-jarang, tetapi wabah penyakit justru tetap ada.
6. Arah Datang dari Timur Laut
Pada arah datang lintang kemukus dari timur laut menunjukkan pertanda tentang terjadinya perselisihan yang memicu korban. Masyarakat turut mengalami kondisi yang prihatin, salah satunya karena harga kebutuhan yang cenderung mahal. Serupa dengan arah datang dari tenggara, pada saat datangnya dari timur laut juga dipercaya sebagai pertanda hewan ternak memiliki harga jual yang rendah.
7. Arah Datang dari Barat Daya
Saat lintang kemukus datang dari arah barat kemungkinan adanya pergantian pemimpin. Situasi ini membuat harga kebutuhan pokok justru semakin murah. Namun demikian, hewan ternak justru tetap berada dalam kondisi yang prihatin karena ada beberapa yang mengalami kematian.
8. Arah Datang dari Barat Laut
Terakhir ada pertanda lintang kemukus yang dilihat dari kedatangan arah barat laut. Melalui arah ini terdapat kepercayaan bahwa politik akan mengalami kondisi yang tidak stabil. Terdapat perebutan jabatan, sedangkan masyarakat tetap menjadi korban. Harga logam mulia semakin murah, tetapi kebutuhan harian justru melonjak tinggi.
Terkait pertanda yang menyertai kemunculan lintang kemukus juga diungkap melalui 'Analema Edisi 2023' oleh Himastron ITB, bahwa di dalam sebuah buku 'Sejarah Kutha Sala: Kraton Sala, Bengawan Sala, Gunung Lawu' terdapat penjelasan yang diambil dari sudut pandang Primbon. Saat lintang kemukus muncul, ada kepercayaan yang menyebut hal tersebut menunjukkan pertanda adanya perselisihan, kematian raja, kesedihan hati penduduk, hingga kemiskinan yang disebabkan oleh masa paceklik hingga harga kebutuhan yang terus meningkat.
Lintang Kemukus dari Sudut Pandang Ilmiah
Lantas bagaimana penjelasan terkait lintang kemukus apabila dilihat dari sudut pandang ilmiah? Mengutip dari jurnal 'Kajian Seni Lukis Karya Djoko Pekik dengan Tema Peristiwa September 1965' oleh Hapsari Fadlila, dijelaskan bahwa lintang kemukus adalah komet berekor panjang. Sering kali ukuran komet tersebut lebih besar dibandingkan komet biasanya.
Tak sampai di situ saja, kemunculan komet berekor panjang juga diiringi dengan cahaya yang begitu terang dan terlihat seolah-olah memiliki ekor yang panjang. Apabila dilihat secara langsung, komet berekor panjang ini akan menakjubkan.
Lebih lanjut dijelaskan dalam buku 'Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta' karya Hartono, dalam ilmu astronomi, komet adalah salah satu anggota tata surya yang terbentuk dari pecahan benda angkasa, gas, hingga es yang mengalami pembekuan. Komet juga mengorbit Matahari melalui suatu lintasan yang berbentuk elips.
Salah satu klasifikasi komet yang dilihat dari panjang lintasannya adalah komet berekor panjang. Pengertian komet berekor panjang adalah komet yang memiliki garis lintasan sangat jauh. Komet ini akan melalui daerah-daerah yang sangat dingin di angkasa, sehingga mampu menyerap gas yang berasal dari daerah yang telah dilaluinya.
Kemudian saat komet mendekati Matahari, akan mengalami pelepasan gas yang mampu membentuk koma yang menyerupai ekor. Menariknya, koma atau ekor yang dihasilkan bisa sangat panjang.
Sementara itu, Diana Tri Hartati melalui bukunya 'Asyiknya Mengenal Bumi Kita' memberikan informasi bahwa komet termasuk benda langit yang hanya muncul di waktu-waktu tertentu. Hal inilah yang membuat fenomena komet terlihat dari Bumi merupakan peristiwa yang cukup jarang terjadi.
Meskipun sering kali disebut sebagai bintang berekor, ternyata komet bukan termasuk bintang maupun planet. Komet termasuk sebagai benda langit yang terbentuk dari es atau debu angkasa yang membeku. Komet akan terlihat seolah-olah memiliki ekor yang panjang saat melakukan perjalanan mendekati Matahari.
Meskipun begitu, bagian ekor panjang komet sering kali terlihat menjauhi Matahari. Hal tersebut dikarenakan pengaruh dari angin Matahari itu sendiri.
Terdapat cara khusus yang biasanya dilakukan oleh para astronom untuk mengamati komet. Cara yang sering kali dilakukan adalah dengan menggunakan teleskop visual atau teleskop fotografi. Tak hanya itu, para astronom juga kerap memakai wahana antariksa sebagai cara untuk menyelidiki atau memotret komet dengan lebih baik.
Demikian tadi penjelasan mengenai lintang kemukus yang dilihat dari sisi kepercayaan sebagian masyarakat Jawa sekaligus ilmiah. Semoga informasi tadi dapat menambah wawasan baru bagi detikers, ya.
Simak Video "Video: Bolehkah Make a Wish di Awal Tahun Hijriah? Berikut Penjelasannya"
(par/afn)